Bab 27 - Hang out di Infinity Sky

197 20 0
                                    


Kedua netra Giselle langsung secara refleks bertubrukan dengan Akira saat mendengar tujuan tempat makan malam tim mereka. 

Tadinya sebuah protes hampir saja dilayangkan oleh Giselle saat tahu tujuan makan malam tim mereka adalah Hotel Royal Ruby yang berada di bilangan Thamrin.  Namun Giselle telan semua komplain yang nyaris terlontar, karena ini adalah kesalahannya. Dia membiarkan Rindi dan anak-anak lainnya memilih tempat. So, she couldn't protest, at all!

"Di Infinite Sky?" Giselle memastikan sekali lagi. 

Siapa tahu dia salah dengar.

"Iya Bu, saya udah reservasi tempat, aman kok!" Rindi sepertinya salah mengartikan pertanyaan yang dilontarkan Giselle.

Ya sudah, apa boleh buat. Toh yang tahu seberapa signifikan tempat tersebut hanya dirinya dan Akira saja.

"Yang bawa mobil siapa saja? Saya, lalu?" Akira bertanya kepada tim untuk mengecek logistik.

"Saya bawa mobil," jawab Giselle sambil menatap Akira.

"Ada lagi?" tanya Akira seraya mengedarkan pandangannya. 

"Saya bawa mobil juga, Mas Akira," celetuk Rama yang disambut dengan riuh tawa lainnya. 

Semuanya girang karena masalah transportasi sudah beres. Malam ini mereka bisa makan gratis, dan setelahnya hang out di tempat hip yang merupakan satu sumber pelepas penat para pekerja Jakarta dalam menyambut akhir pekan. 

"Ok, berarti cukup tiga mobil untuk sepuluh orang. Ok, kalian tentukan saja dengan siapa mau naik mobilnya. Yuk, jalan! Sampai bertemu di Infinite Sky ya, Rama dan Giselle," Akira memberikan arahan kepada anak buahnya dan memimpin tim mereka untuk turun ke basement dan bergegas menuju restoran Infinite Sky.

Mereka tiba di lobi hotel sekitar 25 menit kemudian. 

Setelah semuanya berkumpul, Giselle dan rekan kerjanya bergegas menuju restoran Infinite Sky yang berada tepat di lantai 50 hotel ini.

Infinite Sky difungsikan sebagai luxury fine dining restaurant, tapi area outdoor digunakan sebagai lounge rooftop bar. Konsep ini yang membuat Infinite Sky dalam beberapa tahun belakangan ini menjadi top of mind para yuppies dan ekspatriat jika ingin hang out di bar. 

Tak heran ketika mereka tiba, banyak para ekspatriat dan eksekutif berbaur melepas lelah setelah bekerja, serta beberapa kali berseliweran para artis, model dan influencer sosial media yang memakai tempat ini sebagai latar belakang foto atau video mereka.

Jika Giselle mengingat kembali pertemuannya dengan Darius Danudihardjo yang menggawangi hotel mewah bintang 5 ini, tak heran jika semua yang disentuh pria tersebut berubah menjadi sukses.

Sentuhan Midas, begitu julukan banyak orang kepada konglomerat muda itu. Apapun yang disentuh dan dikerjakan oleh Darius Danudihardjo berubah menjadi emas berharga, sama seperti hotel dan restoran ini.

"Bu Giselle, makasih banget loh udah mau traktir kita, apalagi sekarang kita udah ada leader baru Mas Akira, semoga saja proyek-proyek yang sedang dikejar Bu Giselle sana Mas Akira bisa gol semuanya," ujar Rindi dengan riang. 

Mereka duduk di ruangan VIP yang menyuguhkan pemandangan city sky malam penuh gemerlap sejauh mata memandang. Anak-anak yang lain sibuk memesan hidangan unggulan tanpa malu-malu dan tak segan meluapkan rasa terima kasihnya kepada Giselle. 

Some said this was an office politic, but Giselle liked to call it as a networking. 

"Nah iya, semoga aja tim kita semakin kompak dan solid ya, biar makin banyak gol makin banyak bonus nanti." Rama menanggapi ucapan Rindi sembari tertawa dan mengangkat minumnya tinggi-tinggi.

Kursi Panas di KantorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang