NCT Husband Series 💚 TEN 💚

🍁 마흔아홉 🍁

LONG TIME NO SEE DI LAPAK INI~~~

Gw cuman mau bilang, ini lapak mungkin nanti harus berpisah dengan kalian. Karena ya udah lahiran tandanya apa? BENAR SEKALI TAMAT 😘

HAPPY READING ❤️💚

🍁🍁🍁

Teruntuk para Ibu-ibu yang sudah mengandung hingga melahirkan. Ada pertanyaan konyol tapi kalau dipikir-pikir lagi, ada benarnya juga.

Ini soal melahirkan. 

Pernahkah ada pemikiran, kira-kira ketika melahirkan secara normal sakitnya itu, sesakit apa kira-kira?

Sewaktu sesi pembuatan alias gedebak-gedebuk enak aja tuh, giliran melahirkan baru kepikiran. 

Gila enak awalnya aja, giliran sudah waktunya malah takut, kepikiran tapi harus kuat demi anak. 

Ini anak yang kita gondol selama sembilan bulan ketika waktunya keluar nanti gimana? 

Masa iya proses awalnya doang yang enak sampai ketagihan tapi pas jadi anak terus brojol rasanya beda. 

Apalagi posisinya kamu sebagai istri dari seorang Ten. Yang sama-sama anak pertama di keluarga. 

Ini tahta anak kalian menentukan segala-galanya. 

Anak pertama, keponakan pertama, cucu pertama. Buset, kurang mewah apalagi gelarnya?

Awas aja kalau sampai perempuan terus mirip Shienna. Atau kalau cowok mirip Hendery. 

Soalnya kamu kebanyakan kerja sama mereka. Takut menular walaupun sudah sering kamu 'amit-amitin' juga tetap aja, takut menempel. 

Yang susah payah bikin adonan kan kamu sama Ten. Kurang ajar banget rasanya kalau mirip aunty sama uncle nya. 

Dan yang paling mencolok itu perbandingan antara Mamih mertua dengan Mama sendiri. 

Okelah Mamih mertua yang selalu membuat kamu makan terus. Segala kebutuhan untuk cucu terpenuhi. 

Empat sehat, lima sempurna, enamnya berat badan kamu yang naik. Macam babi sekarang. 

Mama sendiri?

"(Y/n) Ya Allah anak Mama yang mau jadi Mama muda! Jangan malas kamu! Ayok bergerak! Semakin tua usia kandungan semakin bagus kalau kamu banyak aktivitas yang mampu membuat otot bagian bawah mempermudah persalinan."

"Zaman dulu tuh ya, Mama waktu hamil kamu masih disuruh ngepel pakai kain! Bukan pakai kain pel. Jongkok Mama!"

"Kamu malahan malas begini! Anak kamu nanti ikutan malasnya, mau?" 

"Kamu disuruh ada aktivitas biar bergerak dikit malah tiduran terus! Kurang-kurangi tidur siang, enggak bagus. Ayok sekarang waktunya bergerak."

"Kasihan cucu Mama di dalam perut kamu diam terus. Nanti besarnya kaya kamu lagi, malas!" 

"Ayok bangun-bangun cepat. Enggak baik kalau Ibu hamil malas. Sudah bangun pagi susah, gerak malas. Ayok, bangun. Waktunya gerak."