part 3

1.6K 7 0
                                    

“Assalamualaikum, Jaka.” Bu Farhah menyapa

“Waalaikum salam, Bu Farhah. Cantik banget pagi ini.”

“Apa ihh, gombal-gombal. Gak suka ah.” kata Bu Farhah tersipu malu.

“Kenapa bu?”

“Nanti setelah jam mengajar kamu tolongin saya bisa gak, Jak?”

“Tolong apa?”

“Tolong bantu masukin nilai UH1-3 sama UTS.”

“Nanti sore?”

“Iyaa.”

“Oke dehh.”

Gw pun meninggalkan Bu Farhah di depan kelas 4. Lalu Gw penasaran, bagaimana keadaan Bu Nisa setelah kejadian kemarin. Setelah dia merasakan pipis enak karena Gw mainin memeknya.

“Assalamualaikum, Bu.”

“Waalaikum salam, Jak.”

“Anak-anak pada kemana, Bu?”

“Lagi istirahat, Jak. Palingan pada ke kantin.”

“Oohh. Ibu tetap masih mau saya anterin pulang kan?”

“Ya masih doong. Malah saya mau dianterin kamu terus.”

“Serius, Bu?”

Bu Nisa hanya menjawab dengan mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya.

Ternyata, hal itu malah membuat Bu Nisa semakin dekat dengan Gw.

__–__

“Saya yang masukin ya.” kata Gw.

“Iya. Tapi pelan atau cepet nih.” tanya Farhah.

“Sedang saja. Takutnya nanti gimana gitu.”

“Okedeh. Mulai nih?”

“Iya.”

“80, 78, 92, 91, 79, 87, 88, 95, … ”

Seperti perjanjian kami tadi, Gw membantu Bu Farhah memasukkan nilai ke Excel. Setelah anak-anak pulang, kami memulai pekerjaan kami. Guru-guru sudah banyak yang pulang, bergelut dengan urusannya yang lain. Pak Hendra dan Bu Sinta sepertinya belum pulang, tapi yang saya tau mereka sudah tidak pernah ngentot lagi. Bu Sinta yang bercerita kepada Gw. Bukan karena Pak Hendra yang tidak mau, tetapi Bu Sinta yang sudah berani menolaknya.

“Assalamualaikum.” Bu Nisa mengucapkan salam saat memasuki ruang guru.

“Walaikum salam.” jawab kami berdua.

“Kalian lagi apa?” tanyanya.

“Ini, saya minta tolong Jaka buat masukin nilai ke Excel. Ini udah rapih tinggal saya hitung pake rumus.” jawab Bu Farhah.

“Ohh, gitu. Abis ini kamu mau langsung pulang, Far?” tanya Bu Nisa.

“Iya bu, selesai ini langsung pulang.”

💖Hasrat Di Sekolah💖 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang