part 5

1.1K 3 0
                                    

“Jadi suami ibu udah tau?”

“Iyaa. Lagian kalau aku minta bantu inian sama dia enggak pernah mau terus.”

“Kalau sama Bang Sani, suami ibu tau?”

“Enggak, ini taunya sama kamu doang. Aku udah cerita sama suami aku tentang kamu sama Bu Nisa. Terus aku udah kasih tau kamu orangnya gimana, jadi setuju deh.”

Lalu gw merapatkan duduk Gw dengan tubuh indah Bu Lena yang sekarang hanya mengenakan BH serta CD saja.

Gw usap pipi Bu Lena yang cantik itu. Lalu Gw cubit hingga dia tertawa heran dengan tingkah Gw. Tangan Gw mulai turun ke lehernya Bu Lena, lalu ke bahunya. Gw tarik badannya agar mendekat ke Gw dan…

“Mmpphhhhh, mmpphhhhh.” Gw lumat bibirnya dengan mesra sambil membelai rambutnya yang masih terbungkus jilbab itu. Matanya terpejam tetapi terlihat kerutan senyum di pinggir matanya.

Gw rasa Bu Lena merasa suka dengan permainan Gw, Gw tau itu karena dia juga mengikuti gerakan lidah Gw bahkan memasrahkan seluruh mulutnya agar Gw eksekusi.

Agar tak menganggur, tangan kiri Gw mulai masuk ke dalam segitiga berwarna merah muda milik Bu Lena. Merasakan lebatnya bulu jembut Bu Lena, berbeda dengan jembut Bu Nisa yang berbentuk persegi panjang itu. Hahaha, selalu lucu kalau mengingat bentuk itu.

Gw masukkan jari tengah Gw ke dalam memek Bu Lena. Dia tersentak, mulutnya diam tidak merespon ciuman Gw lagi. Mungkin dia kaget baru merasakan kembali ada jari orang lain yang menyentuh memek nya.

Gw celupkan jari tengah Gw ke dalam memek Bu Lena. Berawal dengan gerakan pelan, lalu sedang. Tak lupa juga Gw mainkan klitorisnya dengan memutar-mutarnya. Lalu kembali Gw kocok memeknya hingga Gw merasakan air hangat keluar dari dalam liang senggamanya itu. Tahu dia orgasme, gw pindahkan ciuman Gw ke lehernya dan tangan kanan Gw merangkul pundaknya agar Bu Lena bisa memeluk Gw.

“Jhakkk, gila kamuu. Aku keluaaarrrr.” kata Bu Lena dengan lantang sambil memeluk Gw dengan sangat erat.

Nafasnya kini terengah-engah. Bagaikan seseorang yang baru saja dikejar-kejar anjing. Bu Lena mengusap-usap pundak Gw. Diupuk-upuknya seolah berkata terima kasih karena telah membuatnya pipis enak seperti itu.

Lalu Gw pindahkan tangan kiri Gw ke punggung Bu Lena. Gw peluk erat Bu Lena bagaikan seorang anak yang baru bertemu ibunya setelah sekian lama. Iseng, Gw buka BH yang sedari tadi terpasang menutupi gunung indahnya. Sekarang terpampang jelas sumber susu dari kedua anaknya. Toketnya berbeda dengan Bu Nisa. Toket Bu Lena lebih besar tetapi sudah kendor. Bukan Gw enggak suka, bahkan ini menjadi tambahan tipe toket yang bakal Gw nikmati. Toket kenyal yang empuk.

*Slurlpp slurlppp

Gw sedot toket Bu Lena bagaikan seorang bayi yang kehausan. Mulutnya ternganga menikmati hisapan Gw di toketnya.

“Ughhhhh. Enaknya Jak dijilatin kamu.”

“Ibu mau dijilatin terus sama saya gak nantinya??” kata Gw disela-sela sedotan Gw ke toket Bu Lena.

“Iyaaa, mauuuu.”

*Slurpp slurppp

Suara sedotan Gw ke toket Bu Lena

💖Hasrat Di Sekolah💖 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang