part 13

330 1 0
                                    

“Aku pulang yaaa.”

Setelah Gw puaskan, Bu Ros mandi dan menggunakan pakaiannya kembali lalu berpamitan kepada kami.

“Iya, Buu. Makasih yaa udah gabung.” ucap Kak Sinta.

Setelah sarapan bersama, Gw, Kak Sinta dan Bu Nisa menonton TV di ruang tengah. Bu Lena sedang merapihkan tempat kami tidur semalam dan menaruhnya kembali ke tempatnya. Dan kami semua masih bertelanjang badan.

“Kamu mau pulang jam berapa, Sin?” tanya Bu Nisa.

“Nanti deh Zuhur palingan. Ibu?”

“Enggak tau nih Bu Lena mau sampe kapan.” jawabnya.

“Kakk, geseran dikit dehh.” pinta Gw.

Kak Sinta lalu menggeser tubuhnya sedikit menjauh. Gw pun merebahkan tubuh Gw dan berpangku pada Kak Sinta. Gw tarik tubuhnya agar Gw bisa menikmati toketnya.

Bu Nisa pun ikut bermain dalam peran. Dia menarik kaki Gw agar naik ke atas sofa, lalu dia sepong kontol Gw dengan mulutnya.

“Ihh, bayi gede.” ucap Kak Sinta sambil merangkul Gw.

“Buu. Kontol Jaka bakal segini terus atau nanti mengecil lagi?” teriak Bu Nisa agar Bu Lena mendengar dari kejauhan.

“Tetep gede.” terdengar jawaban Bu Lena dari kejauhan.

“Ihh, makin enak doong.” kata Kak Sinta sambil mencubit pipi Gw.

*Slurpp slurppp

Bu Nisa lanjut menyepong Gw dan Gw pun masih saja menyusu pada Kak Sinta.

“Gedean toket aku atau Muti, Jak?” tanya Kak Sinta.

“Ihh, Sinta insecure. Hahaha.” ledek Bu Nisa yang menghentikan sepongannya sebentar sambil mengocok kontol Gw.

“Sama gedenya, Kak. Cuma kalo Muti putingnya pink terus bulet kayak jamur. Kalo Kak Sinta kan biasa.”

“Kamu lebih suka yang mana?” tanyanya.

“Semuanya aku suka, asal bisa diginiin.” ucap Gw sambil menyapu puting Kak Sinta dengan lidah Gw ke atas dan ke bawah.

“Sssshhhhhh.” desahnya.

“Bu Nisa, tau rimming gak?” tanya Gw ke Bu Nisa.

“Tau. Kenapa Jak?” tanyanya.

“Bu Lena pernah rimming saya, coba doong ibu jugaa.” ucap Gw.

“Bolehh. Apa sih yang enggak buat kamuu.” jawabnya.

“Kak Sinta di bawah yaa, kita 69.” pinta Gw.

Kak Sinta pun merebahkan tubuhnya menghadap ke kontol Gw. Gw kangkangkan paha Gw di atas wajah Kak Sinta, lalu Gw turunkan pinggul Gw agar Kak Sinta bisa menyepong Gw.

Bu Nisa membuka belahan pantat Gw yang menghadapnya itu. Dia jilati seisi lubang anus Gw sehingga basah dibuatnya.

Gw juga ikut dalam permainan. Gw buka lebar paha Kak Sinta, lalu Gw jilati memek yang ditumbuhi jemput tipis itu.

💖Hasrat Di Sekolah💖 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang