part 10

489 4 0
                                    

“Capek tau, udah kayak olahraga aja saya ngejar anak-anak mulu. Ampe kegerahan terus saya tuh.” ucap Bu Ros sambil membuka satu kancing bajunya lalu mengipaskan badannya dengan sebuah buku.

“Kenapa enggak minta AC aja, Bu?” tanya Gw.

“Pak Sulai mah pelit. Dulu pernah ada wacana mau dikasih AC per kelas tapi ampe sekarang belum dikasih-kasih.” jelasnya.

“Kalo begini kan malah panas ya, Bu.” kata Gw menggoda dengan ikut membuka satu kancing atas kemeja Gw.

“Iya kan. Mana capek abis ngurusin anak-anak.” ucapnya sambil membuka kancing keduanya yang menunjukkan sedikit BH nya yang berwarna krem.

“Tapi tetep aja, Bu. Masih panas.” kata Gw sambil membuka kancing kedua Gw.

“Gila kamu, Jak.” serunya.

“Hah? Kenapa, Bu?” tanya Gw pura-pura tidak tau.

“Ehh, enggak. Gapapa.” ngelesnya padahal dia mengerti yang Gw maksud.

“Tapi ibu bagus ya, warna krem gini.” ucap Gw mengomentari cat tembok kelasnya yang berbeda sendiri.

“Apanya yang krem?” tanya Bu Ros.

“Catnya nih, beda sendiri warnanya. Kelas yang lain ijo.”

“Ohh cat nya. Kirian yang ini.” katanya sambil memperlihatkan BH nya sekilas.

“Itu juga bagus Buuu.” puji Gw.

“Apanya yang bagus?” tanya Bu Ros menggoda.

“BH nya. Apalagi isinya. Hahaha.”

“Hush, jangan.” katanya.

“Jangan apa, Bu?”

“Jangan disini, bahaya. Hahaha.”

“Mau pindah, gak?” ajak Gw memberanikan diri.

“Kemana?” tanyanya.

“Serius mau?” tanya Gw meyakinkan.

“Hmm. Dimana emang?” tanyanya balik.

“Kalo mau, ayo ikut saya.” ucap Gw.

Lalu kami melihat sekitar, lantai bawah sudah terlihat sepi. Terdengar suara tawa dari para guru lainnya di lantai atas.

“Ayo, Bu. Mumpung lagi pada bercanda di atas.” ajak Gw.

“Emang mau kemana?”

Gw pun berjalan ke arah kamar Bang Sani diikuti oleh Bu Ros. Agar tidak diganggu, Gw chat Bang Sani bahwa kamarnya mau Gw pake sebentar.

Gw keluarkan kunci motor yang juga menyantol kunci kamar Bang Sani. Setelah kami masuk, Gw kunci kamar Bang Sani dari dalam.

“Kok disini, Jak?” tanya Bu Ros.

“Iya, emang saya sering istirahat disini. Saya kan udah sohib sama Bang Sani.” ucap Gw.

“Bang Sani enggak bakal curiga kan?”

💖Hasrat Di Sekolah💖 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang