part 16

301 2 0
                                    

Kini Gw mencoba untuk membenamkan kembali kontol Gw ke dalam memek Hanna. Gw dorong masuk perlahan sambil menatap mata Hanna. Hanna pun menatap mata Gw sambil menggigit bibir bawahnya sehingga menambah keseksiannya saat itu.

Saat sudah hampir masuk seluruhnya, mata Hanna terpejam.

“Hanna!! Hannaaa!!” panggil Gw.

“Buka matanya, liatin akuu.” ucap Gw.

Hanna kembali menatap mata Gw. Dalam matanya terlihat sedikit kesedihan yang tersisa. Gw lanjut mendorong masuk kontol Gw dalam memeknya sambil menatap matanya. Hingga sudah masuk seluruhnya, Hanna pun kembali memejamkan matanya.

“Hannaa.” panggil Gw lembut sambil memeluknya.

“Lupain yaa. Liat aku sekarang.” ucap Gw sambil mencium pipinya.

Hanna membuka matanya kembali, dengan tetesan air mata meluncur melewati pipinya. Melihat hal itu Gw pun melakukan kekonyolan yang tadi dia tertawakan, mungkin akan membantu. Gw gesekkan hidung Gw dengan hidungnya beberapa kali hingga dia tersenyum.

“Jakaaaaa.” ucapnya sambil tertawa kecil.

“Kenapaa?? Hahahaha.”

“Gapapaaa, lucu ajaaa. Hahahaha.”

Kini Gw sudah merasakan memek Hanna sudah tidak tegang. Otot-otot liang senggamanya beberapa kali menyedot kontol Gw hingga kontol Gw pun merasakan kenikmatannya.

“Udah rileks yaa.” ucap Gw.

Hanna hanya mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya.

Gw pun mulai menggerakkan pinggul Gw maju mundur dalam ritme pelan. Gw keluarkan kontol Gw hingga tersisa kepala kontol Gw yang masih berada di dalam memeknya lalu menekan masuknya lagi. Begitu terus Gw lakukan hingga Hanna mulai mengeluarkan desahan desahannya.

“Mmmppphhh.”

Kontol Gw sudah sangat mudah keluar masuk memek Hanna karena sekarang dia sudah merasa relaks. Tetapi, memeknya masih terasa sangat rapat karena hanya baru beberapa kali melakukan hubungan seksual dan sekarang sudah dihantam oleh kontol sebesar punya Gw.

“Udah enggak sakit lagi kan?” tanya Gw berbisik di telinganya.

“Enghakkk. Udah enakkk.” jawabnya.

“Aku cepetin yaa.”

*Srett srettt srettt

Gw pun mempercepat hujaman kontol Gw pada memek Hanna ditambah dengan cairan memeknya yang mempermudah Gw dalam menggenjotnya sehingga pergelutan kami mengeluarkan suara seperti itu.

“Aahh, Jakaaaa.”

Lehernya tak luput dari sasaran Gw. Sambil menggenjotnya, Gw ciumi lehernya dan sesekali Gw jilati seperti pada saat penetrasi tadi.

“Ssshhhhhh. Mmppphhhhh.” desahnya.

*Plokkk plokk plokkk plokk

Kini Gw semakin mempercepat sodokan kontol Gw. Hanna semakin meracau sejadi-jadinya. Tangannya mencengkram sprei kasurnya sehingga toketnya terekspos jelas.

💖Hasrat Di Sekolah💖 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang