part 12

339 3 0
                                    

Gw masih menikmati suasana ini. Bertelanjang badan di atas kasur bersama Bu Lena dan Bu Nisa. Setelah mereka berdua saling menikmati satu sama lain, Gw hanya bisa menyaksikannya sambil menunggu reaksi dari jamu yang telah dibuatkan Bu Lena.

“Enak ya kalo kita bisa begini terus.” ucap Bu Nisa.

“Kasian Jakanya dong, ngelayanin kita terus. Hahaha.” jawab Bu Lena.

“Gapapa, biar dia kita kurung aja jadiin budak, Bu.”

“Ide bagus. Biar tiap hari kita entotin terus ya.” ucap Bu Lena.

“Tiap hari, sampe bukan air mani lagi yang keluar.” kata Bu Nisa.

“Terus apa dong?” tanya Bu Lena.

“Angin. Hahahaha.” jawabnya lalu tertawa.

“Psikopat ya kalian.” ucap Gw.

“Kan kami sayang kamu, Jak. Utuq utuq utuq.” jawab Bu Nisa sambil menyuguhkan toketnya kepada Gw.

*Slurrpp slupp sluppp

Langsung saja Gw menyedoti toketnya yang masih kencang itu.

Tangan Bu Lena meraih tangan Gw lalu di arahkannya ke memek Bu Nisa, juga memeknya. Gw memainkan memek mereka berdua sambil menyusu kepada Bu Nisa. Bu Lena tak tinggal diam, dia jilatinya puting Gw seperti hal yang Gw lakukan ke Bu Nisa.

“Lucu banget ihh punya anak kayak kamu.” ucap Bu Nisa sambil mengusap-usap kepala Gw.

*Slurpp slurppp slurppp

Suara jilatan Gw dan Bu Lena terdengar beriringan.

“Udah, Jak. Biar aku aja yang jilatin kamu supaya cepet bangunnya.” ucap Bu Nisa.

Lalu Bu Nisa melakukan hal seperti yang dilakukan Bu Lena. Bu Nisa kini menurunkan kepalanya agar bisa menjilati puting Gw. Tangannya mengocok kontol Gw dengan lembut. Tangan Bu Lena pun juga ikut mengelus-elus buah zakar Gw.

Dan benar saya. Setelah menghadapi jilatan demi jilatan dari Bu Lena dan Bu Nisa, kontol Gw pun terasa setengah berdiri.

“Ihh, udah berdiri dikit Bu.” ucap Bu Nisa.

“Syukur deh, berarti sebentar lagi.” kata Bu Lena.

“Ohh iya, aku inget. Jaka kan paling suka kalo putingnya dijilatin. Pantes ajaa. Hahaha.” ucap Bu Nisa.

*Slurpp slurppp slurppp

Kini mereka semakin liar menjilati puting Gw. Dada Gw pun sekarang sudah sangat basah terkena air liur mereka.

Semakin liar mereka menjilati puting Gw, semakin tegang kontol Gw dibuatnya.

“Woahh, Jaka udah kerasss.” seru Bu Nisa yang tangannya masih mengocok kontol Gw.

“Belum itu, Nis. Jamunya juga bikin lebih besar kontol yang minum. Jadi ini belum finalnya.” ucap Bu Lena.

“Iyakah? Wahh, punya Jaka bisa making gedee. Hii merinding saya.” kata Bu Nisa.

“Tapi ada minusnya, Nis.” ucap Bu Lena.

“Apa tuh?”

“Jaka bakal ngerasa kepanasan dan pengen ngentot terus.” jawab Bu Lena.

“Bagus doong.” kata Bu Nisa.

“Ya kalo kitanya udah capek gimana?” tanya Bu Lena.

“Oh iya juga yaa. Tapi demi Jaka biarin dehh. Mau berapa kali pun aku ladenin.”

Lalu mereka kembali menjilati puting Gw. Bu Nisa beberapa kali meludahkan tangannya agar licin saat mengocok kontol Gw.

“Bu. Kontol saya panas, Bu.” ucap Gw yang merasakan hawa panas di kontol Gw.

💖Hasrat Di Sekolah💖 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang