part 8

566 4 0
                                    

Tangan Gw mulai memainkan perannya. Semula memegang pinggulnya, lalu naik ke punggungnya. Mendekapnya erat, merasa bahwa momen ini jangan sampai lepas.

Tangan Kak Sinta juga memulai aksinya. Melingkarkan tangannya ke leher agar Gw semakin bebas menjelajahi mulutnya lebih luas.

Gw berdiri tanpa melepaskan permainan bibir Gw dimulutnya. Seakan paham, Kak Sinta juga ikut berdiri mengikuti arah kemana Gw berjalan. Lalu Gw dekap ia semakin erat, semakin tidak karuan nafas yang berhembus dari hidung dan mulutnya.

Tangan Gw kini berpindah menuju pantatnya yang standar tetapi membuat penasaran. Gw remas-remas sehingga desahannya keluar beberapa kali. Gw raba lagi tubuh langsingnya memasuki baju dan tanktopnya. Lalu gw buka kait BH nya dari dalam.

*Ctekk

Kini sambil berciuman Gw meremas-remas buah dadanya yang ranum itu. Gw putar-putar putingnya yang mengeras, lalu gw mainkan seperti analog PS2 dengan ibu jari Gw.

*Aaahhh

“Jhakkk.” desahnya.

Gw lepas peniti jilbabnya lalu Gw buka kain yang menutupi rambutnya itu. Kancing baju pun tak lepas dari target Gw. Entah kenapa semua bisa mudah Gw lakukan dan temukan tanpa melihat karena sedari awal bibir Gw dan Kak Sinta tidak lepas sedetikpun.

Gw lepaskanlah sebentar ciuman dari bibir Kak Sinta agar gw bisa melepas baju dan tanktopnya. Lalu kini dia yang menguasai permainan bibirnya. Sesekali bibir bawah Gw disedotnya lalu dia memutar-mutarkan lidahnya bersentuhan dengan lidah Gw.

BH telah dilepaskan dari tubuhnya. Sekarang, terpampang sudah kondisi topless dari seorang Sinta Dewi Kartika.

Kancing celana adalah target setelahnya, lalu Gw peloroti ke bawah tak lupa juga kain segitiga pembungkus memek gundul yang sudah tidak perawan itu.

Kini, lidah Gw tidak lagi bermain di mulutnya. Sekarang sudah berpindah menuju ke lehernya beriringan dengan desahannya.

“Aaahhhhh, Jakk.”

Sambil meremas pantatnya, Gw turunkan lidah Gw ke buah dadanya yang harum dan ranum itu. Tangannya memeluk kepala Gw seakan tidak ingin kejadian ini cepat usai.

Memeknya tak Gw tinggal menganggur. Gw gesek-gesek tangan jari Gw mengikuti alur garis lubang kenikmatan itu yang sudah basah sedari tadi.

Gw tidurkan Kak Sinta di atas kasurnya agar dia bisa semakin jauh Gw observasi. Sambil menjilati toketnya, Gw buka semua pakaian Gw satu persatu hingga terpampanglah kontol Gw yang sudah mengacung keras.

Dengan mata tertutup dan menikmati permainan Gw, tangan Kak Sinta meraba-raba untuk mencari dimana kontol Gw berada dan dikocoknya perlahan seakan ingin segera dimasukinya sarang itu dengan burung yang perkasa ini.

Tapi, tidak semudah itu Ferguso.

Gw kangkangkanlah pahanya sehingga Gw bisa menjilati memeknya dengan lahap. Sejilat, dua kali jilat, tiga kali jilat. Lalu gw benamkan wajah gua agar lidah gua masuk ke dalam memeknya sepenuhnya.

“Jakaaa. Enak bangett ihhh.”

*Sllpptt sllpptt slurpp slurpp

💖Hasrat Di Sekolah💖 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang