part 21

433 3 0
                                    

“Kamu masukin kontol aku ke memek kamu ya. Kamu arahin.” ucap Gw.

Lalu Putri mengarahkan kontol Gw tepat ke arah memeknya dan perlahan-lahan merendahkan pinggulnya agar kontol Gw masuk penuh ke dalam.

“Ahhhh.” Putri mengerang merasakan kontol besar Gw memenuhi memeknya.

“Nah, sekarang kamu naikin pinggul kamu terus kamu turunin lagi. Jadinya kamu gerakin naik turun, Put.” jelas Gw.

Putri menatap Gw sambil menggigit bibir bawahnya menyimak apa yang Gw katakan. Perlahan-lahan Putri menaikkan pinggulnya, lalu dia turunkan kembali hinggapnya itu yang bisa dilakukan hingga kontol Gw masuk sepenuhnya ke dalam liang senggamanya lagi. Terus menerus dia lakukan berulang-ulang.

*Plokk,, plokk,, plokk

“Terus, Put.” pinta Gw sambil meremas-remas toketnya.

“Aahh. Jakaa. Ughhh.” erangnya sambil menggenggam bahu Gw.

“Toket kamu enak banget sih, Put.” ucap Gw sebelum menyambar kedua toketnya untuk Gw hisap bergantian.

“Aaahhh. Mmphhhh.” desah Putri sambil merangkul kepala Gw yang sedang menyedot payudaranya.

“Jhakk. Aku mau pipissshh.”

Mendengar hal itu, Gw mengangkat tubuh Putri lalu merebahkannya di atas sofa. Sambil mengangkang, Putri menerima sodokan kontol Gw yang bertubi-tubi ke dalam memeknya. Lehernya Gw jilati yang membuatnya menggelinjang. Dengan keras dia memeluk tubuh Gw hebat hingga sedikit mencakar punggung Gw.

“Aahhhhhh.” erang Putri merasakan orgasmenya hingga tubuhnya bergetar kegelian.

Tubuhnya kini basah, berkeringat. Bercucuran peluh menetes setelah menuntaskan syahwat.

Setelah berhasil membuat Putri orgasme, Gw kembali duduk di sofa dan terheran-heran dengan mereka semua yang lebih fokus menonton film karena sudah hampir mendekati endingnya.

“Ihh, kok malah pada nonton sih?” oceh Gw.

“Nanggung, Jak. Hahaha.” jawab Bu Ros.

“Terus giliran siapa nih?” tanya Gw.

“Sama aku, yuk.” ajak Kak Sinta yang berjalan ke arah Gw.

Kak Sinta lalu duduk di pangkuan Gw. Dia rangkul Gw dengan kedua tangannya lalu menciumi bibir Gw dengan panasnya.

*Cupss cups cupss

“Kalo sekarang kan bebas, gak perlu buru-buru kayak waktu itu.” ucapnya.

Kak Sinta lalu menciumi pipi Gw dan turun hingga menjilati leher Gw, terus turun hingga ke bawah dan dilahapnya kontol Gw masuk ke dalam mulutnya.

*Clockk clock clokk

Kak Sinta menyepong kontol Gw hingga mentok ke tenggorokannya. Bahkan kadang dia membenamkan seluruh kontol Gw ke dalam mulutnya hingga mukanya memerah lalu tersedah.

“Uhukkk, uhh uhukkk.” Kak Sinta batuk setelah memaksakan kontol Gw masuk ke dalam tenggorokannya.

“Jangan maksa-maksain dehh, jadi gitu kan.” ucap Gw.

“Penasaran, hehehe.” jawabnya sambil tersenyum.

Lalu Gw angkat tubuh Kak Sinta dan menyuruhnya duduk di atas sofa. Kedua kakinya Gw angkat ke pundak Gw dan Gw sodok memeknya dengan kontol Gw yang sangat tegak.

“Ughhhh.” desahnya.

*Plokk plokk plokkk

Berkali-kali Gw menyodok kontol Gw dengan cepat hingga membuat Kak Sinta meringis keenakan. Tangan Gw yang memegang pahanya pun digenggamnya erat karena tidak kuat menahan nikmatinya genjotan kontol Gw di dalam memeknya.

💖Hasrat Di Sekolah💖 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang