part 17

287 1 0
                                    

“Aahh ahhhh. Huuhhhh.” Bu Nia sedang mengatur nafasnya setelah menikmati orgasme sekaligus squirt nya.

“Aku dong Jak.” ucap Bu Ros kini meminta Gw untuk menghajar memeknya.

Bu Ros bangkit dari kasur. Dia kini memposisikan tubuhnya menungging agar Gw bisa menikmati memeknya dari belakang.

“Aku kurang suka kayak gini, Bu.” kata Gw.

“Emang kenapa, Jak?” tanya Bu Ros.

“Gak bisa ngeliat mukanya. Hehe.” jawab Gw.

“Gapapa, Jak. Coba dulu aja.” ucapnya.

Bu Ros melebarkan pahanya agar Gw mudah menemukan dimana letak lubang kenikmatannya itu.

*Blessss

“Ughhhh.” desah Bu Ros pelan.

Gw mulai memompa kontol Gw di dalam memeknya yang sudah basah sejak Gw masih menikmati kemaluan Bu Nia. Sekarang adalah gilirannya, memeknya sudah tak kuat menunggu hujaman kontol Gw yang didambakannya.

“Mentokin, Jak. Ahhhh.” ucapnya meminta Gw menghujamkan kontol Gw lebih dalam hingga mentok ke bagian serviks nya.

Tangan Gw meraih pinggulnya. Dengan cengkraman yang erat, Gw menyeimbangkan antara sodokan kontol Gw dengan ayunan pinggulnya sehingga gerakan kami seirama.

“Ughhh. Uhhhh. Aahhhh.” desahannya tak henti keluar dari mulutnya.

Tak butuh waktu lama untuk akhirnya Gw berkata.

“Bu, ganti posisi ya.” ucap Gw.

“Hahahaha. Iya dehh.” jawabnya.

Akhirnya Bu Ros membalikkan tubuhnya lalu merebahkannya di atas kasur. Kontol Gw kini kembali masuk ke dalam memeknya dan menghajarnya lagi.

*Plok plok plok plok

“Uhh uhh uhhh ahhh ahh, Jaakk.” erangnya tak henti-henti.

Bu Nia kini sudah selesai menikmati orgasmenya. Melihat Bu Ros yang sedang mengerang keenakan, Bu Nia tak tinggal diam.

Lehernya Bu Ros yang berkeringat itu dijilatinya dengan perlahan sambil tangannya bermain-main dengan toket Bu Ros.

“Ahhh. Enak Sya#$@% … ” belum usai Bu Ros menyelesaikan kalimatnya, Bu Nia langsung membekap bibir Bu Ros dengan bibirnya.

Melihat posisi Bu Nia yang membokongi Gw, karena gemas Gw pun menghujani pantatnya dengan beberapa tamparan.

*Plakkk

“Ahh, Jaka.” ucapnya kesal.

*Plakkk plakkk

Kini tak ada protes darinya saat Gw kembali menampar pantatnya dengan tangan Gw.

Setelah beberapa menit menikmati hal itu Bu Ros mendorong tubuh Bu Nia dengan tangannya, perlahan.

“Jak. Kamu duduk deh senderan di kepala kasur.” ucap Bu Ros.

💖Hasrat Di Sekolah💖 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang