Chapter 21

371 44 0
                                    

Setelah kompetisi memasak selesai, Shanks, Ophelia, dan kru lainnya sedang sibuk membersihkan sisa-sisa makanan dan mengatur peralatan di dapur kapal.

Cale, yang merasa bosan karena tidak ada aktivitas yang menarik, memutuskan untuk menjelajah pulau kecil tempat mereka berlabuh.

Dengan langkah hati-hati, Cale memasuki hutan di tengah pulau, mengamati sekelilingnya.

Pohon-pohon tinggi dan tanaman yang tidak dikenal mengelilinginya.

Dia berhati-hati saat melangkah, tetapi tiba-tiba, kakinya tersandung pada sesuatu yang tersembunyi di bawah tanah.

"Apa ini?" gumam Cale, sambil menatap benda yang menyebabkan dia tersandung.

Cale menggunakan kekuatan kuno *The Sound of the Wind* untuk meniup pasir yang menutupi benda tersebut.

Ketika pasir tersingkir, dia melihat kubah besar yang tampaknya tertanam di dalam tanah.

Dengan penasaran, Cale menggunakan *Super Rock* untuk mengangkat batu-batu berat di sekitar kubah.

Setelah beberapa saat bekerja keras, dia berhasil membuka kubah dan menemukan sepuluh peti emas besar di dalamnya.

Mata Cale bersinar penuh kegembiraan.

"Wow, ini pasti harta karun!" serunya, tidak bisa menahan rasa senangnya.

Cale menggunakan *The Sound of the Wind* lagi untuk mengangkat peti-peti emas besar itu ke udara, memastikan mereka melayang dengan aman.

Dia berlari keluar dari hutan menuju kapal, berusaha membawa harta karun itu kepada Shanks.

Sesampainya di kapal, Cale berlari ke dek dengan wajah berseri-seri.

Shanks, yang sedang berdiskusi dengan para kru, terkejut melihat anaknya datang sambil membawa peti-peti emas yang melayang di sekelilingnya.

"Ayah! Aku menemukan sesuatu yang luar biasa!" teriak Cale penuh semangat.

Shanks menatap ke arah Cale dengan tatapan terkejut dan penuh rasa ingin tahu.

"Apa itu, Cale? Kenapa kau membawa semua peti itu?"

Cale dengan bangga menjawab, "Ini harta karun! Aku menemukannya di tengah hutan! Ada sepuluh peti besar penuh emas!"

Kru lainnya segera berkumpul, mengelilingi Cale dan peti-peti emas yang mengambang di udara.

"Kau hebat, Cale!" seru Yasopp, terlihat kagum.

Shanks tersenyum lebar dan memeluk Cale.

"Bagus sekali, Cale! Ini benar-benar penemuan yang luar biasa. Sekarang kita punya lebih banyak harta untuk dibagi-bagi!"

Ophelia yang baru keluar dari kabin kapal juga terkejut dan senang melihat penemuan itu.

"Kau benar-benar membawa keberuntungan, Cale."

Kru-kru bersorak, merayakan penemuan harta karun yang mengejutkan itu.

Dengan semangat baru, mereka melanjutkan hari mereka dengan perasaan penuh kegembiraan dan rasa syukur atas penemuan harta yang tak terduga ini.

...

Siang itu, suasana di pulau tak berpenghuni terasa damai. Angin laut yang sejuk berhembus, dan para kru Red Force sedang bersantai setelah kompetisi memasak yang seru antara Ophelia dan Lucky Roux.

Aku duduk di atas tong kayu, menikmati anggur sambil melihat Cale bermain di tepi pantai bersama Benn dan yang lainnya.

Tiba-tiba, suara Rockstar dari dek utama memecah keheningan.

"Kapten! Ada kapal mendekat!"

Aku menoleh, menyipitkan mata ke arah cakrawala.

"Siapa itu, Rockstar?" Rockstar turun dari menara pengawas, melompat ke dek dengan cepat.

"Itu... Dracule Mihawk!" jawabnya dengan suara sedikit cemas, mengingat reputasi Mihawk sebagai pendekar pedang terkuat di dunia.

Aku tertawa kecil mendengar namanya.

"Oh, Mihawk, ya?" Sambil berdiri, aku memutar bahu dan meregangkan tubuhku.

"Aku tidak menyangka dia akan mampir. Ayo, kita sambut."

Tak lama kemudian, kapal Mihawk merapat ke pantai.

Sosoknya yang tinggi dengan mantel hitamnya terlihat mencolok di bawah sinar matahari.

Di tangannya, dia membawa sesuatu—*Wanted Poster*. Saat dia mendekat, aku bisa melihat poster itu dengan lebih jelas.

Tertulis di sana nama yang tidak asing bagiku: Monkey D. Luffy. Dan jumlah buruan itu—30.000.000 Berry.

Aku tidak bisa menahan senyum lebar yang tiba-tiba muncul di wajahku.

"Benar-benar dia...!" gumamku pelan.

Mihawk akhirnya sampai di depan kami.

Dengan ekspresi datarnya yang khas, dia mengulurkan poster itu kepadaku.

"Shanks, aku kira kau akan tertarik dengan ini."

Aku menerima poster itu dan langsung tertawa terbahak-bahak melihat wajah Luffy terpampang dengan harga buronan sebesar itu.

"Hahaha! Dia benar-benar berhasil! 30 juta Berry, huh? Anak itu memang luar biasa!"

Para kru yang berkumpul di sekitar kami ikut bersorak gembira, sementara Lucky Roux tertawa lebar.

"Kapten, bukankah dia anak yang kita temui dulu itu?"

Aku mengangguk, masih tersenyum lebar.

"Ya, benar. Anak itu sudah mulai membuat namanya dikenal. Aku bangga padanya."

Mihawk menatapku dengan pandangan tajam, namun kali ini ada sedikit senyum tipis di wajahnya.

"Aku kira kau akan senang mendengarnya."

Aku menoleh ke arah Mihawk dan menawarkan anggur.

"Mihawk, kau harus bergabung dengan kami. Kami sedang berpesta. Ini adalah hari yang pantas untuk dirayakan."

Mihawk menolak tawaran anggurku, tapi tetap berdiri di sana sambil menyilangkan tangannya.

"Aku hanya datang untuk memberitahu, tidak untuk bergabung dengan pestamu, Shanks."

Aku tertawa lagi, menepuk bahunya.

"Yah, tetap saja, terima kasih sudah mengantarkan kabar ini. Luffy... aku tahu kau akan menjadi hebat, tapi ini baru permulaan."

Aku memandang poster itu lagi, senyum bangga tak pernah hilang dari wajahku.

To be continued...

Shanks x Princess ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang