Sore itu, setelah euforia mendengar berita tentang Luffy dan harga buronannya, kami bersiap untuk merayakannya dengan pesta besar.
Senyuman masih menghiasi wajah kru, sementara aku memperhatikan Mihawk yang duduk di tepi dek, masih memandangi poster buronan Luffy.
"Hebat juga, si bocah sudah sampai sejauh ini," gumamku sambil menyeringai, meneguk bir.
Aku merasa bangga.
Luffy memang anak yang luar biasa.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu dan mendekati Mihawk dengan langkah santai.
"Oh, hampir saja lupa. Mihawk, aku belum memperkenalkanmu dengan mereka."
Mihawk mengangkat satu alisnya, menunggu penjelasan.
Aku tersenyum, melambaikan tangan ke arah Ophelia dan Cale yang sedang menikmati makan malam mereka bersama para kru.
“Ini Ophelia, dan anakku, Cale,” kataku dengan nada bangga, menunjuk mereka berdua.
Ophelia berjalan mendekat dengan langkah anggun, senyum halus di wajahnya.
Cale yang berdiri di sampingnya tampak penasaran, melirik Mihawk dengan tatapan tajam yang mengingatkanku pada diriku sendiri.
Mihawk menatap mereka berdua sejenak, kemudian mengalihkan pandangannya ke arahku.
"Ophelia, ya?" Dia mengangguk ringan.
"Kudengar kau cukup terkenal... meski dengan alasan yang berbeda."
Aku terkekeh, mengusap belakang kepalaku.
"Ya, dia sedikit spesial."
Ophelia hanya tersenyum sopan, sementara Cale memiringkan kepalanya, menatap Mihawk dengan penuh rasa ingin tahu.
Mihawk kemudian beralih ke Cale, matanya menyipit sedikit.
"Anak ini..." dia menggumam, seolah tidak percaya.
"Dia mirip sekali denganmu, Shanks."
Kru yang mendengar itu tertawa riuh, salah satu dari mereka berteriak,
"Tentu saja, dia anak kapten! Tapi wajahnya jauh lebih tampan dari ayahnya!"
“Oi, oi, itu keterlaluan!” protesku dengan cemberut.
Kru malah tertawa lebih keras, sementara Mihawk hanya menyeringai tipis. Sambil melipat tangannya, Mihawk melirik ke arahku lagi.
"Sepertinya, kau sudah memulai kehidupan yang berbeda dari yang kubayangkan, Shanks."
Aku mengangguk, menatap Ophelia dan Cale dengan bangga.
"Ya, hidup kadang membawa kejutan, bukan?"
Mihawk hanya menanggapi dengan anggukan pelan sebelum kembali menatap laut yang tenang.
...
Suasana berubah saat Mihawk muncul dengan ekspresi serius setelah menatap Ophelia.
“Aku tidak pernah menyangka akan melihat hari di mana wanita sepertimu menjadi target Pemerintah Dunia,” ujar Mihawk sambil meletakkan gelas birnya di atas meja.
Matanya yang tajam tak lepas menatap Ophelia, seolah ada sesuatu yang membuatnya penasaran.
Ophelia, yang sejak tadi tenang, hanya menghela napas kecil.
“Aku sudah tahu, Mihawk. Pemerintah Dunia akan selalu mengincar siapa pun yang mereka anggap mengancam. Tapi ini bukan tentang apa yang mereka pikir aku miliki, ini tentang... sesuatu yang lain.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Shanks x Princess Reader
FanfictionDi suatu perairan luas Grand Line, terdapat sebuah kekaisaran di pulau yang besar. Di sebelah pantai utara, tinggal lah seorang Putri Pertama bernama Ophelia. Dia dikucilkan karena keluarga nya menganggap dia sebagai Putri jahat kepada adik angkatny...