Chapter 18

369 46 4
                                    

Cale berjalan dengan tenang melewati koridor istana yang lengang, tak ada penjaga yang memperhatikannya.

Sesekali dia melirik ke sekeliling, memastikan tidak ada yang melihat aksinya.

Setibanya di depan pintu besar ruang harta kekaisaran, senyumnya melebar.

Di tangannya tergenggam sebuah kunci emas kecil, kunci yang secara tak sengaja dia rebut dari Putri Kedua setahun yang lalu.

Cale menatap pintu besar itu dengan penuh antusias.

"Ini dia...," bisiknya pada diri sendiri sambil memutar kunci di pintu.

"Hari yang kutunggu-tunggu." Pintu besar itu berderit perlahan saat terbuka, memperlihatkan pemandangan yang membuat mata Cale berbinar.

Di depannya, tumpukan emas, permata, dan berbagai barang mewah lainnya mengisi ruangan seluas aula. Mata Cale berbinar dengan kekaguman.

"Wah...," desahnya, "ini lebih besar dari yang kubayangkan. Aku bisa hidup nyaman dengan ini sampai akhir hayat!" Tanpa membuang waktu, dia mengeluarkan kotak spasial yang telah disiapkan ibunya.

Kotak kecil itu tampak biasa saja, tetapi Cale tahu bahwa di dalamnya tersimpan ruang tak terbatas.

Dia mulai mengisi kotak itu dengan semua harta yang ada di ruangan, dari emas batangan hingga permata yang berkilauan.

"Ini untuk semua penderitaan Ibu...," gumamnya sambil menjejalkan lebih banyak harta ke dalam kotak.

"Kalian kira bisa menyakiti kami dan lolos begitu saja? Aku akan membuat kalian membayar semuanya."

Senyum penuh kepuasan terlukis di wajahnya. Setiap kali harta dimasukkan ke dalam kotak, dia merasakan beban berat yang selama ini menimpa dirinya dan ibunya perlahan terangkat.

Saat tumpukan harta mulai berkurang, Cale tak bisa menahan tawa kecilnya.

“Harta sebanyak ini dan mereka tidak sadar aku sudah menjarah semuanya. Mereka pasti akan terkejut besok pagi,” katanya sambil mengeluarkan seringai dan sedikit tawa geli.

Setelah seluruh ruangan kosong dan kotak spasialnya penuh, Cale memandangi ruangan yang kini tampak begitu kosong.

“Semua ini milikku sekarang. Harta kekaisaran yang selalu mereka banggakan... sekarang jadi milikku,” ujarnya sambil menutup pintu dan mengunci kembali ruangan itu, seolah tak ada yang terjadi.

Dengan senyum kemenangan, Cale menyelinap keluar dari istana, memastikan jejaknya tak terendus oleh siapa pun.

...

Sore itu, Shanks berjalan menuju kediaman Ophelia setelah menyelesaikan urusannya di kapal.

Namun, sebelum sempat masuk ke dalam, dia melihat Cale berjalan dengan langkah ringan, wajahnya berseri-seri.

Siang tadi, Cale pamit untuk bermain, dan dari ekspresinya, Shanks bisa melihat bahwa hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan bagi anaknya.

Shanks menyapa sambil menepuk pelan kepala Cale.

"Kau bahagia sekali hari ini, nak. Apa waktu bermainmu sangat menyenangkan? Sepertinya kau membawa sesuatu di dalam kotak itu."

Cale, dengan senyuman lebar yang bersinar seperti cahaya matahari, mengangguk cepat.

"Ayah, aku menemukan harta karun!" Shanks tertawa melihat semangat anaknya.

"Harta karun, ya? Kau beruntung sekali. Tapi kau tahu, di kapal dan di lautan lepas, ada banyak harta karun yang menunggumu." Mata Cale berbinar mendengar ucapan ayahnya.

"Banyak harta karun? Aku ingin melihat semuanya, Ayah!" Shanks tersenyum lembut, merasa bangga sekaligus lega.

Meskipun hubungan mereka baru terjalin, dan ada saat-saat Cale memandangnya dengan tatapan tajam, terutama jika menyangkut Ophelia, Shanks bersyukur Cale tidak membencinya.

Sambil masuk ke kediaman bersama-sama, Shanks melirik kotak kecil di tangan Cale dan berpikir.

"Kurasa harta karun ini bukan sembarang 'temuan', tapi aku akan biarkan dia menikmatinya dulu," pikirnya dalam hati, sambil tersenyum melihat semangat Cale yang berkilau.

Kuil Dewa Kematian

Terlihat Seorang pria tampan tapi biasa-biasa saja yang sangat tinggi berambut putih berkilau dan mata hitam sedang menonton Cale melalui cermin besar.

"Tunggu sebentar Cale, wahai anakku! 〣( ºΔº )〣"

"Kenapa... (╥﹏╥)"

"Kenapa kau langsung seakrab itu dengan ayah brengsek mu itu   (╯°□°)╯︵ ┻━┻ "

"Sedangkan dengan ku tidak seperti itu buhuhuhu.... (╥﹏╥)"

"Seharusnya kau membenci atau menghiraukannya dulu seperti ini ┌∩┐(◣_◢)┌∩┐"

The Sun God : -_-||

God of War : (¬_¬)

...

Setelah hari yang panjang dan melelahkan di pesta teh, Ophelia akhirnya tiba di kamarnya.

Wajahnya tampak lelah, namun tetap tenang. Para pelayan segera membantunya membuka gaun mewah yang ia kenakan.

Ophelia, dengan suara lembut namun tegas, berkata, "Aku ingin mandi sendiri saja."

Para pelayan menunduk hormat dan meninggalkan ruangan.

Setelah membersihkan dirinya, Ophelia akhirnya bisa menikmati waktu untuk dirinya sendiri di pemandian air panas yang besar.

Namun, sebelum sempat masuk ke dalam air, tiba-tiba dia merasakan lengan kekar yang melingkari pinggangnya dari belakang.

Dia bisa merasakan dada bidang yang familiar dan berotot menempel di punggungnya.

Dengan wajah yang langsung memerah, Ophelia berbisik, "Shanks..."

Shanks tersenyum menyeringai, mata penuh hasrat, sambil menjilat bibirnya.

"Kau terlalu cantik untuk dilewatkan, Ophelia," gumamnya dengan suara rendah dan serak.

Mereka berdua sama-sama tidak mengenakan apa-apa, membuat Shanks semakin bersemangat.

Perlahan, Shanks membawa Ophelia ke dalam pemandian air panas, mendudukkannya di pangkuannya.

Shanks mengusap pelan perut Ophelia. Jari-jarinya berdansa diatas kulit putih yang lembut. Perlahan naik ke atas hingga menangkup dada yang berukuran sangat besar itu dan bermain di sana.

"Hikk... Umm... Umm... Sh-Shanks!"

Wajah Ophelia semakin merah, panas tubuhnya bertambah bukan hanya karena air, tapi juga karena keintiman mereka.

Shanks memiringkan kepalanya, menggigit lembut dan menjilat telinga Ophelia, membuatnya menggigil.

"Shanks... kita seharusnya tidak— kya!" ucap Ophelia dengan suara lirih, namun suaranya terputus ketika Shanks menyusuri lehernya dengan bibir lalu tangannya mulai mengusap bagian bawah milik Ophelia.

"Jangan khawatir," bisik Shanks dengan nada menggoda.

"Hanya sebentar, malam ini hanya untuk kita."

To be continued...

Shanks x Princess ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang