chapter 2

39 3 0
                                    

Goncangan kuat yang haechan rasakan di dalam gerobak  tidak menghalau pikiran-pikiran  di kepalanya. Fisik dan mental haechan sangat lelah, tangannya masih gemetar, gambaran pria tua yg dibunuhnya seakan melekat pada memorinya.

Di saat  seperti inilah haechan begitu merindukan kedua orang tuanya. Masa kecil haechan begitu indah dimana ayah dan ibunya masih hidup. Orang tuanya sangat menyayangi haechan, sebagai anak tunggal, kasih sayang orang tuanya sepenuhnya di curahkan padanya.
Walaupun keluarga mereka tidak kaya, ayah haechan yang bekerja sebagai guru, mengabulkan semua keinginan haechan. ayahnya begitu lembut dan penyayang sampai terkadang haechan cemburu melihat anak-anak lain begitu dekat pada ayahnya. Sedangkan ibunya adalah wanita cantik yang pandai memasak. Tidak heran mengapa haechan begitu bulat saat kecil, haechan akan selalu meminta dibuatkan kue yang manis dan enak pada ibunya.

Sekarang umur haechan sudah 23 tahun tapi banyak orang yg mengira dia masih remaja belasan. Tubuhnya yg kurus dan pendek membuatnya tampak lebih muda dari umurnya. Semenjak kematian orang tua nya haechan tinggal bersama pamannya, walaupun saat itu haechan masih 11 tahun pamannya sudah menyuruhnya bekerja. Semakin bertambah umur haechan bertambah pula beban kerjanya. Pekerjaan rumah seluruhnya di lakukan haechan, di restoran milik pamannya haechan juga di suruh membantu dan  jika ada kapal yg datang, haechan akan disuruh bekerja di dermaga untuk mengangkat barang. Bekerja di dermaga menghasilkan banyak koin tembaga tapi selama hidup dengan pamannya haechan tidak pernah memegang gajinya itu. Pamannya mengambil semua uangnya dengan alasan haechan numpang makan dan tidur di rumahnya. Padahal selama tinggal disana haechan hanya makan sisa makanan restoran yg sering hanya tinggal kuah sup bersama roti dingin yg sudah keras. Untuk  tidur haechan tidak pernah memiliki kamar, pada malam hari haechan tidur di restoran untuk menjaganya dari pencuri.

Tapi semua rasa sakit yang dia rasakan dari kecil tak sebanding dengan yang baru saja dia alami hari ini.untuk membayar hutang kepada rentenir pamannya dengan tega menjual haechan ke rumah bordil. Haechan berusaha kabur tapi orang-orang bordil berhasil menangkapnya. Sekarang haechan tidak mungkin kembali ke rumah pamannya. Gambaran masa depan begitu buram di mata haechan. Kemana dia harus pergi? Apa yang harus dia lakukan untuk bertahan hidup? Dan yang paling haechan takutkan bagaimana kalau dia ditangkap atas pembunuhan yg dia lakukan, apa haechan dihukum mati?
Air mata jatuh saat haechan memejamkan matanya.









Bersambung

ESCAPE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang