chapter 4

36 3 0
                                    

Haechan sangat bersyukur dia tidak bangun di kamar mewah rumah bordil.dari mulai bangun sampai sekarang  Haechan belum beranjak dari tempat tidur, matanya sibuk meneliti setiap sudut kamar. Haechan menebak dia sekarang berada jauh dari kota. Rumah dengan dinding kayu, lantai tanah dan atap yg terbuat dari jerami hanya dapat ditemukan di pedesaan.
Haechan sedikit terkejut saat pintu kamar di buka dari luar. Di depannya haechan melihat seorang pemuda yang Berdasarkan ingatan nya adalah pemilik gerobak yang haechan naiki secara diam-diam.

"Semalam aku menemukanmu di dalam gerobakku, apa alasanmu masuk ke sana?"
Mark menatap tajam pemuda asing yang duduk di kasurnya.

"  aku mengaku salah karna menyelinap masuk ke gerobak mu, tapi maaf aku tidak bisa memberi tahumu alasan aku masuk kesana"

Haechan bukan orang bodoh yang akan begitu saja membeberkan rahasianya. Dia tidak tau apakah orang yg berdiri di depannya merupakan  orang yang baik atau tidak. Haechan takut dia dibawa kembali ke rumah bordil atau lebih lagi ke pengadilan untuk diadili atas pembunuhan yang dia lakukan.

" Baiklah jika kamu tidak ingin memberitahu ku, tapi silahkan pergi dari sini karna aku tidak  mau menampung seorang pelacur di rumahku"

Sebenarnya mark memiliki dugaan alasan sebenarnya, tapi dia tidak suka ikut campur urusan orang lain apalagi orang asing seperti pemuda ini.

"AKU BUKAN PELACUR"

Haechan begitu marah mendengar perkataan pemuda didepannya, tapi kemarahan itu berubah cepat menjadi ketakutan.

"Bagaimana  kau bisa tau?"

Haechan tanpa sadar memundurkan tubuhnya hingga menabrak dinding di belakangnya.

" Di kerah baju yang kau pakai memiliki jahitan bunga bordil sutra.
Haechan langsung menyentuh kerah bajunya, benar disana ada jahitan berbentuk bunga.

" Aku tidak mau berurusan dengan orang- orang bordil, jadi pergilah dari rumahku sekarang juga"

Dia  tidak ingin orang bordil tau salah satu pelacurnya ada di rumah mark, orang yang bekerja di rumah bordil bukanlah orang yang baik, mereka sanggup melakukan apa pun.

"Jangan usir aku, aku bukan pelacur di rumah bordil. aku di jual oleh pamanku untuk membayar hutang. Dan alasan kenapa aku menyelinap masuk ke gerobak mu karna aku  kabur dari sana."

Air mata haechan mengalir di pipinya, haechan harap pemuda ini merasa kasihan padanya dan memperbolehkan haechan  tinggal di rumahnya. Pemuda ini adalah satu-satunya harapan  haechan,Jika dia di usir kemana dia harus pergi.

" Aku tidak akan mempermasalahkan lagi kenapa kau menyelinap masuk, tapi aku tidak bisa membiarkan kan mu tinggal di sini, sekarang kau sudah berada jauh dari kota, jika kau beruntung sangat kecil kemungkinan kau ditangkap kembali"

Haechan melihat tidak ada rasa iba di mata orang itu, tapi bagaimanapun haechan tidak akan pergi.

"Aku tidak akan pergi!"

Mendengar penolakan dari pemuda itu, mark Tidak ingin berkompromi lagi, dia langsung mengangkat tubuh haechan dari kasur dan meletakkan di pundaknya seperti membawa karung beras.
Sesampai di depan gerbang rumahnya mark langsung melempar pemuda di pundaknya ketanah. Setelah itu mark masuk dan mengunci pagar.

Haechan yang melihat  pemuda itu pergi, berusaha membuka kunci pagar tapi tidak berhasil.
"Hei dengar, aku tidak akan pergi"

" Aku akan menunggumu membuka pagar untukku"

Haechan memilih duduk di sana, dia berharap pemuda itu kembali dan menyuruhnya masuk.

ESCAPE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang