Chapter 15

34 3 0
                                    

" haechan jadilah kekasihku"
Suara lembut mark menjadikan seluruh tubuh haechan melemah dan tatapan teduh mark membuat haechan tersipu malu sehingga pemuda manis itu tidak bisa membalasnya. ada apa dengan pemuda di depan haechan itu, mengapa dia tiba-tiba meminta haechan menjadi kekasihnya, apa mungkin mark merasa bersalah dengan apa yang mereka lakukan tadi? Pertanyaan-pertanyaan itu membuat haechan gelisah.
"Mark apa alasanmu memintaku menjadi kekasihmu?"
Mark dapat melihat kebingungan di mata pemuda manis itu, mark dapat mengerti dengan keraguan haechan padanya.
" Perasaan bahagia dan nyaman saat kau didekat ku, mendorong ku untuk memilikimu selamanya" mark meletakkan kedua tangannya pada pipi haechan, dengan lembut pemuda itu mengusapnya.
" Jika kau berpikir itu karna sex yang kita lakukan tadi, maka kau salah besar haechan. Jauh sebelum malam ini aku telah menyukaimu"
Air mata langsung jatuh di kedua pipi haechan saat mendengar pengakuan pemuda itu. Selama ini haechan merasa hanya dia yang diam-diam jatuh hati pada mark, ternyata pemuda di depannya itu juga memendam perasaan suka padanya.
" Aku juga sudah lama menyukaimu,
Mark kau bagitu baik padaku, perhatianmu padaku membuatku seperti benar-benar merasa menemukan rumah yang nyaman".
Mark segera menarik haechan ke dalam pelukannya dan mengecup lembut rambut hitam haechan.
"Kalau begitu jadilah kekasihku haechan"
Telinga haechan berubah merah mendengar bisikan mesra mark, pemuda itu hanya dapat menganggukkan kepalanya tanda setuju. Mark yang melihat tingkah haechan yang mal-malu, tidak dapat menahan dirinya untuk memberikan ciuman di seluruh wajah haechan. Malam ini begitu membahagiakan bagi dua pemuda yang di mabuk cinta itu.

Di pagi hari saat haechan bangun dari tidurnya, pemuda itu merasakan sakit yang luar biasa di bagian lubang belakangnya. Tadi malam setelah pengakuan cinta, mark kembali meniduri haechan. Pemuda itu bahkan tidak berhenti saat haechan jatuh pingsan. Permainan kasar mark tampaknya membuat lubang haechan lecet.
Argh
" Sakit sekali" haechan meringis kesakitan saat mencoba untuk duduk di kasur. Pemuda itu tampak mencoba berbagai posisi duduk.
Pintu yang terbuka membuat haechan mengalihkan perhatiannya, haechan melihat mark yang tersenyum lembut padanya.

" Haechan maafkan aku, apakah masih sakit?"
Mark sangat menyesal atas apa yang dia lakukan tadi malam pada haechan. Dia benar- benar tidak bisa menahan dirinya, kekasihnya begitu nikmat, mark jadi sulit untuk puas.
Haechan yang melihat raut menyesal di wajah mark , segera memeluk pemuda itu untuk menenangkannya. Walaupun haechan merasa kesakitan tapi itu bukan hanya salah mark, tadi malam haechan juga gencar menggoda mark.
" Jangan memasang wajah seperti itu, yang kita lakukan tadi malam adalah bukti kita saling mencintai dan ingin memiliki satu sama lain"
Mendengar ucapan haechan,mark begitu bersyukur pemuda itu tidak marah padanya.
" Haechan aku berjanji tidak akan menyakitimu lagi, lain kali kau boleh memukulku jika aku kasar saat bercinta"
Bluss
Haechan tersipu malu mendengar ucapan mark yang begitu frontal. Dengan status mereka yang sepasang kekasih tidak menutup kemungkinan mereka akan sering melakukannya di masa depan.
" Baiklah sekarang cepat bawa aku ke sumur, aku ingin mandi".
Mark langsung mengendong haechan dan membawanya ke sumur. Karna mark juga belum mandi, mereka memutuskan untuk mandi bersama. Mark dengan lembut menolong haechan membersihkan sisa-sisa percintaan mereka semalam.


Bersambung

ESCAPE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang