chapter 7

39 2 0
                                    

Pagi-pagi sekali haechan sudah sibuk di dapur. Berdasarkan rasa buruk bubur yang haechan makan tadi malam dia dapat menyimpulkan mark tidak pandai masak sama sekali. Haechan tidak ingin mati keracunan jika memakan makanan mark untuk yang ke dua kalinya.

Mark yang baru bangun dapat mencium aroma masakan yang sangat menggugah selera. Mark mengikuti aroma itu sampai ke dapur. Di sana dia melihat haechan sedang menyusun mangkuk dan sumpit.
" Kenapa kau bangun pagi- pagi sekali untuk memasak?"

Haechan sedikit terkejut mendengar suara mark, dia tidak menyadari kedatangan pemuda itu.
" Tadi malam kau sudah membuatkan ku bubur jadi aku ingin membalasnya dengan membuat sarapan untukmu"
Haechan terpaksa mengatakan kebohongan, tidak mungkin dia mengatakan pada mark betapa buruk masakan pemuda itu, haechan tidak ingin di usir lagi.

Mark hanya menganggukkan kepalanya, melihat makanan yang begitu terlihat enak di meja mark memilih langsung duduk dan mengambil nasi, telur orak-arik yang dimasak haechan, dan di sana ada juga tumis jamur liar yang mark petik saat berburu.

Haechan yang melihat mark begitu lahap memakan masakannya memilih untuk duduk dan makan juga . Haechan merasa puas dengan masakannya ,walaupun sederhana tapi rasanya lezat.
Tidak lama makanan di meja habis di makan mereka berdua, mark menyandarkan punggungnya ke kursi sambil mengelus-elus perutnya yang kenyang. Sudah lama sekali mark tidak memakan masakan yang enak seperti ini, semenjak ibunya meninggal mark lah yang memasak untuknya sendiri.

"Haechan , kau boleh tinggal di sini"

Haechan yang sedang mengumpulkan peralatan makan mereka segera menghentikannya pekerjaannya, dia menatap tidak percaya pada mark.

"Kau memperbolehkan aku tinggal disini?"
Haechan masih tidak percaya mark mengatakan itu.

"Ya, kenapa? Kau tidak mau?"
Mark begitu heran dengan pemuda itu, bukankah sebelumnya dia memohon-mohon pada mark untuk tinggal disini.

"Tidak, bukan itu maksudku".
" Tapi kenapa?, bukankan sebelumnya kau tidak memperbolehkan ku?" Haechan ingin tau kenapa mark berubah pikiran.

" Karena saat ini aku membutuhkan seseorang untuk menjaga rumahku"

"Memang kau mau pergi kemana?"
Haechan tidak ingin tinggal di sini sendiri, walaupun dengan izin mark, tapi haechan merasa sedikit tidak nyaman.

" Bukan itu maksudku, aku adalah seorang pemburu. Dua minggu sekali aku tinggal digunung untuk berburu. Beberapa hari yang lalu, rumahku di masuki perampok, aku kehilangan 3 ekor ayam, untuk itu aku membutuhkanmu untuk tinggal disini selama aku berburu"
Mark sudah memikirkan rencana ini di kepalanya beberapa hari ini, tapi untuk mencari pekerja di desa sangatlah susah, karna orang-orang di desa sangat sibuk dengan ladang atau ternak mereka sendiri.

Mendengar alasan mark, haechan merasa sangat lega dan senang. Dan juga dia tidak harus merasa segan terhadap mark karna tinggal begitu saja disini, dengan adanya pekerjaan dari mark, haechan bisa sedikit membalas budi pada mark.

" Tapi apakah aku hanya perlu menjaga rumahmu? Atau ada pekerjaan lain?

" Menjaga rumah yang aku maksud adalah termasuk menjaga ternak yang aku pelihara di rumah"
Mark sangat senang dengan pertanyaan haechan, dia yakin pemuda ini bukanlah seorang pemalas.

Oh jadi mark memiliki ternak di rumahnya, haechan tidak masalah dengan pekerjaan itu, di rumah pamannya dialah yang bertugas memelihara ayam pamannya.

" Tidak masalah, dulu aku juga memelihara beberapa ayam di rumah pamanku"

" Baguslah, selain ayam aku juga berencana memelihara kelinci untuk dijual"

Kelinci? Haechan sebelumnya tidak pernah memelihara kelinci.

" Untuk kelinci sepertinya kau harus mengajarkanku terlebih dahulu, aku belum pernah memelihara kelinci"

" tidak apa-apa, aku akan mengajarkanmu"
Mark tidak keberatan mengajarkan haechan memelihara kelinci, toh itu juga kelinci miliknya, jika haechan berhasil membesarkan kelinci-kelinci itu dengan baik, mark akan mendapatkan untung yang banyak.

" Terimakasih kalau bagitu, aku akan bekerja keras"
Haechan begitu senang sekarang dia tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi. Dia sudah memiliki tempat untuk tinggal ditambah mark juga memberikannya pekerjaan.

" Baiklah, sekarang aku akan pergi ke gunung untuk menangkap kelinci"

"Jadi kau ingin memelihara kelinci liar?"

" Tepat sekali, setelah pergi ke gunung aku akan ke kota untuk membeli ayam"

Tubuh haechan menjadi tegang saat mark menyebut akan ke kota. Beberapa ingatan buruk, kembali datang menghantui pikiran haechan.

Melihat haechan yang tegang dan ketakutan mark dapat merasakan pemuda itu masih trauma dengan apa yang di alaminya di kota.

" Apa kau mau pergi berburu kelinci bersama ku?" Semoga ajakan mark ke gunung menenangkan kembali pikiran pemuda itu.

Mark mengajaknya ke gunung? Haechan belum pernah sekalipun pergi ke gunung. Tapi haechan tidak akan menolaknya, semoga keindahan dan suasana gunung yang tenang menghalau segala ingatan buruk itu.

" Aku ikut, aku akan memetik buah dan jamur liar di gunung"

Melihat haechan yang kembali bersemangat membuat mark tidak bisa untuk tidak tersenyum.

" Bagus, aku akan mempersiapkan peralatan berburu ku, kau tunggu di halaman depan"

Haechan menganggukkan kepalanya, tapi sebelum itu dia mencuci peralatan makan kotor mereka terlebih dahulu.

Bersambung

ESCAPE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang