chapter 9

39 4 0
                                    

Setelah mark dan haechan sampai di rumah, mereka langsung sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Mark pergi ke halaman belakang untuk meletakkan kelinci hasil buruannya. Karna kelinci itu didapatkan mark dgn memanah kaki kelinci, dia harus terlebih dahulu mengobati kaki kelinci dengan daun herbal yang dia mbil sebelumya di gunung.
Kelinci betina dan kelinci jantan diletakkan di  2 kandang masing-masing sepasang. Setelah melewati masa kawin dan kelinci betina hamil barulah kelinci betina dan jantan di pisahkan.

Disisi lain haechan sibuk memasak di dapur.
Suara minyak panas bertemu dengan daging babi yang dicincang mengeluarkan aroma sedap. Tidak lupa haechan menambahkan potongan daun bawang, cabai, dan sedikit garam untuk menambah rasa gurih. Haechan yang lapar setelah berkeliling gunung ingin segera menyantap masakannya.

Setelah menyajikan makanan di meja, haechan memanggil mark yang berada di halaman belakang untuk bersiap makan siang. Setelah mencuci tangan dan kaki di sumur mark segera menuju dapur. Mark dan haechan yang sudah sangat lapar melahap habis makanan dia atas meja.

Setelah makan dan beristirahat sebentar, mark segera menaiki kudanya untuk pergi ke kota.  Haechan yang  ditinggal sendirian memilih untuk beristirahat di kamarnya.
Haechan yang yang mulai merasakan kantuk terkejut mendengar suara perempuan
memanggil mark dari halaman depan.
Dengan segera haechan berjalan ke depan pintu, dihalaman haechan melihat seorang gadis muda membawa mangkuk di tangannya.

"Siapa kamu dan dimana mark?"

Haechan dapat melihat tatapan menyelidik perempuan di depannya.

"Perkenalkan namaku haechan dan aku temannya mark. Sekarang mark tidak ada di rumah, dia pergi ke kota"

Haechan mencoba selembut mungkin bicara pada perempuan itu, tapi entah mengapa perempuan di depannya seperti tidak senang.

"Kalau begitu berikan mangkuk ini pada mark"

Setelah memberikan mangkuk ditangannya pada haechan , gadis itu langsung pergi dengan wajah cemberut. Haechan yang tidak mengerti hanya bisa menggaruk kepalanya bingung.
Haechan membawa mangkuk itu masuk bersamanya dan meletakkannya di meja makan. Haechan tidak berani membuka kain penutup mangkuk, walaupun haechan begitu penasaran dengan isi mangkuk tersebut.

Haechan yang sekarang berbaring di atas kasur mencoba untuk memejamkan matanya.
Tapi tampaknya haechan tidak mengantuk lagi karna kedatangan gadis tadi. Haechan begitu pusing memikirkan kemungkinan hubungan mark dan gadis itu. Melihat penampilan gadis itu haechan yakin orang itu seumuran dengan mark. Jika umur mereka sama kemungkinan hubungan yang terjalin antara dia dan mark adalah sepasang kekasih.
Huh mengapa haechan merasa masam  dihatinya.

Haechan yang tenggelam dalam pikirannya sendiri tidak menyadari kepulangan mark.

"Apa yang kau pikirkan dengan wajah cemberut seperti itu?"

Haechan yang melihat mark berdiri di depannya semakin menekuk wajahnya.

"Tadi ada seorang gadis datang kesini, karna kau tidak di rumah dia langsung pergi dan menitipkan sesuatu pada ku"

"Seorang gadis?"

Haechan yang melihat mark pura-pura bingung seperti itu merasakan marah di hatinya.

"Kenapa kau masih berdiri disitu, pergi dan lihat apa yang diberikan gadis itu padamu"

Dengan perasaan bingung mark pergi ke dapur, di atas meja mark melihat mangkuk putih yang bagian atasnya tertutup kain.
Saat mark mengangkat kain penutup, dia melihat  bola-bola ubi  yang digoreng , dengan isian gula merah didalamnya. Sekarang mark tau siapa gadis yang bertemu dengan haechan.

Dengan membawa mangkuk ditangannya, mark kembali ke kamar untuk menjelaskan siapa gadis itu pada haechan.

" Namanya Kim Ye Ra, anak bungsu bibi kim, rumah mereka hanya berjarak 2 rumah dari kita"

Haechan semakin merasakan masam pada hatinya setelah mendengar penjelasan mark.
" Kenapa kau memberitahu ku, Aku tidak tertarik pada kekasihmu"

"Ye ra  bukan kekasihku, dia hanya mengantar kue buatan ibunya, bibi kim selalu memberiku kue ini  karna dia tau aku sangat menyukainya"

Entah mengapa Haechan merasa senang setelah tau mark dan gadis itu bukan sepasang kekasih.

"Jika kau menyukai kue itu, aku akan membuatkannya untuk mu, gadis itu tidak perlu datang ke sini lagi"
Haechan tidak bisa menahan senyum malu-malu di wajahnya.

"Terserah padamu haechan, yang terpenting sekarang  kau tersenyum tidak cemberut seperti tadi lagi"

" Siapa yang cemberut!"

"Hahahahaha"
Mark tidak bisa menahan tawanya saat keluar kamar meninggalkan haechan.

"Dasar gila"
Haechan tersenyum malu sambil menutup kepalanya dengan selimut.

Bersambung

ESCAPE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang