☆ Chap 12 »

54 13 2
                                    

→« ᵎᵎ (⁠つ⁠•⁠˕•)つ☆ » ←

"Hyunjin, Hyunjin. Lo serius mau ikutan? Tangan lo aja baru sembuh," ucap Seungmin penuh khawatir.

"Gak apa. Udah baik-baik aja tuh, lihat!" Hyunjin mengangkat lengannya tinggi-tinggi lalu memutarnya.

"Huh lo ini. Susah banget dibilangin," ucap Seungmin pasrah.

"Heheh, lo tau gue kan? Gak apa-apa, gue sehat," Hyunjin menyakinkan Seungmin tentang kondisi tubuhnya.

Tak ada pilihan lain, Seungmin hanya bisa mengiyakan ucapan Hyunjin. Karena dirumah tak ada orang selain mereka, Hyunjin dan Seungmin langsung meluncur ke sirkuit balapan.

Sesampainya disana, Seungmin langsung berjaga di bagian tenda penonton dibarisan paling depan.

"Guys ada anak baru," bisik Sunwoo diam-diam.

"Anak baru?" tanya Hyunjin bingung.

"Jaemin, anak baru yang gabung disini," jelas Heeseung.

"Ohh,"

Untuk menghemat waktu, Hyunjin dan peserta balapan lainnya sudah siap di bagian masing-masing.

Terompet mulai mengeluarkan suaranya, itu tandanya mereka mulai menarik gas motor mereka sekuat-kuatnya.

Seperti biasa, rombongan penonton termasuk Seungmin menjadi sangat heboh untuk beberapa menit kedepan.

Namun sepertinya kali ini balapan tak berjalan dengan begitu mulus.

Motor anak baru yang bernama Jaemin itu tiba-tiba berjalan tanpa terkendali. Ia masih tak begitu lihai dalam mengoperasikan motor balap yang memiliki kecepatan diatas rata-rata.

Pihak kepolisian dan kesehatan langsung menyusun strategi untuk menyelamatkannya.

Sementara peserta balapan yang lain masih sibuk dengan putaran mereka.

Hyunjin ingin menghentikan motor miliknya, namun motor Jaemin hendak menabrak nya dari arah yang berlawanan.

Sekuat tenaga, Hyunjin mengelakkan motor dan dirinya menjauh dari arah motor itu.

Namun tiba-tiba seseorang penonton dengan berani menghalangi jalan motor balap Jaemin dengan balon keselamatan.

Motornya itu seketika terjatuh. Jaemin, atau pengendara motor itu terjatuh tepat diatas bantalan keselamatan. Dirinya baik-baik saja.

Sementara motornya terjatuh dan mesinnya seketika berhenti. Aksi tersebut seharusnya tidak dilakukan karena orang yang menghalangi jalan motor tersebut bisa terpental karena kecepatan motor balap yang sangat tinggi.

"Hei astaga, ada apa itu?!" teriak orang-orang disana.

Seseorang yang menghalang jalan motor itu terpental sedikit jauh dari sirkuit balapan. Ia tertabrak dengan motor balap lainnya yang sedang melaju kencang.

Tubuh orang itu terjatuh di bagian tanah, bagian yang jauh dari pandangan pihak kepolisian dan kesehatan yang bertugas disirkuit balapan itu.

"Karinaa!" teriak Hyunjin dari kejauhan.

Sedari awal Hyunjin sudah mengetahui jika sosok orang itu ialah Karina. Namun dirinya masih tak bisa berbuat apa-apa karena kejadian itu berlangsung cukup cepat.

Hyunjin segera berlari menuju Karina yang kini sudah tergeletak lemas diatas tanah.

Kepalanya terluka akibat terbentur dengan cukup keras. Lengan dan kakinya juga penuh dengan lecet.

Hyunjin memposisikan tubuh Karina dipangkuannya. Dengan nafas terengah-engah, Hyunjin memegang kedua lengan Karina.

"Rin, lo gak apa-apa? Rin bangun," pinta Hyunjin dengan suara bergetar.

Our Secret || Hyunrina [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang