~keesokan harinya~
Ara yang sudah siap untuk berangkat sekolah ia langsung pergi ke sekolah pagi pagi karena ia tidak mau melihat mamanya.
Saat sampai di sekolah, melihat keadaan sekolah yang masih sepi, ara pun memutuskan untuk pergi ke kelasnya.
Hari ini ara sangat ngantuk, semalam ia tidak bisa tidur karena ia memikirkan apa yang terjadi bila mamanya lebih menyayangi suami barunya di banding dia.
Ara pun menundukan kepalanya di atas meja, ia pun tertidur pulas
" ehh itu si ara ngapain ? " ucap jessi pada kedua temannya yang baru memasuki kelas
" gak tau tidur kali " ucap marsha
Mereka menghampiri bangku ara dan mencoba membangunkannya
" raa " panggil keysa
" kenapa gak bangun ya " ucap jessi
" jangan jangan ara pingsan " ucap marsha khawatir
Mereka terus saja menggoyang goyangkan tubuh ara namun tidak ada respon apapun dari ara
" eh bener kali dia pingsan " ucap keysa
Shaka yang melihat itu langsung menghampiri mereka berempat
" kenapa " tanya shaka
" eh ka, kayaknya si ara pingsan deh " ucap keysa
Shaka mencoba membangunkan ara dengan pelan
" raa " panggil shaka pelan
" eeuughhh "
Mereka semua terkejut melihat ara langsung bangun setelah di panggil shaka, mereka melihat antara satu sama lain
" kok bisa sih padahal dari tadi kita bangunin gak bisa " ucap jessi heran
" makanya kalian kalo bangunin ara pelan pelan aja pasti bangun kok " ucap shaka
" kalian pada ngapain " ucap ara
Ara pun bangun dari tempat duduknya
" eh mau kemana lo ? " tanya jessi
" toilet, kenapa lo mau ikut " ucap ara
" g-gw ikut ra "
" yaudah ayok "
Mereka pun pergi ke toilet
" lo kenapa sih ra, lo sakit ? " tanya jessi sambil memegang dahi ara
" gak gw gak sakit ko biasa aja "
" terus kenapa lo tadi tidur di kelas, lo begadang ya "
Ara langsung memeluk jessi dengan erat, jessi pun terkejut mengapa ara memeluknya, jessi pun mempererat pelukan itu
" lo kenapa, cerita sama gw " ucap jessi
" gakpapa gw pengen peluk lo aja "
" ra kenapa, apa yang terjadi sama lo "
Ara langsung melepaskan pelukan itu
" jes kelas yok " ajak ara
Tanpa menceritakan apa yang terjadi ara langsung kembali ke kelas bersama jessi
****
" lama banget sih " ucap keysa kesal" maaf " ucap ara
" si ara kenapa sih gak mau cerita sama gw, pasti ada yang di sembunyiin sama dia " gumam jessi dalam hati
" lo kenapa jes ? " tanya marsha
" gw mau tanya sama lo " ucap jessi menatap wajah ara
" tanya apa sih jes " ucap ara
" lo lagi ada masalah kan, jawab gw jujur " ucap jessi memegang tangan ara
" lo ada masalah ra ? " tanya marsha heran
" engga kok jessi cuma ngarang aja ya kan jes " ucap ara mengelak
" ra, kita semua disini temen lo kita udah jadi sahabat lo juga, jadi kita berhak tau apa yang terjadi sama lo " ucap keysa
" udah ya gak ada masalah apa apa okey " ucap ara
Skipp
Bel pulang sekolah pun tiba, ara langsung pergi ke sebuah danau yang pemandangannya sangat indah
Ara menghela nafasnya
" andai gw bisa kaya orang orang "
" gw bisa dengerin curhatan orang orang, tapi gw sendiri "
" gak ada yang pernah dengerin gw "
Monolog ara" gw bisa dengerin curhatan lo "
Mendengar perkataan itu, ara langsung menoleh kebelakang dan melihat siapa yang mengatakan hal itu, ara sontak terkejut bahwa yang mengatakan hal itu adalah shaka
" l-lo ngapain disini " tanya ara
" gw mau ngedengerin curhatan lo, emang gak boleh " ucap shaka tersenyum
" gak boleh " ketus ara
" galak amat si, duduk yu " ajak shaka
Mereka duduk di tepi danau sambil melihat pemandangan danau itu
" bagus ya " ucap shaka
" hm "
" sekarang gimana ? " tanya shaka
" apanya yang gimana "
" curhatan lo "
" ya gitu emang harus gimana "
" ra please, gw mau dengerin curhatan lo "
" kenapa si lo maksa banget buat cerita "
" gw mau tau kehidupan lo ra " ucap shaka menatap ara
" g-gw "
" ayok ra cerita "
" gw cape ka " ucap ara menunduk menahan kedua air matanya
" lo cape kenapa ra "
" gw pengen kayak orang orang ka, gw pengen di sayang sama orang tua gw ka, gw pengen ngerasain gimana rasanya di peluk ayah ka, gw pengen rasanya punya keluarga lengkap " lirih ara
" raa, gw ngerti perasaan lo, tapi ra gw yakin kalo akan ada saatnya dimana lo bisa bahagia ra "
" iya ka gw sadar akan hal itu, gw mikir kalo gw gak di takdirkan untuk bahagia mungkin gw di takdirkan untuk ngebuat orang lain bahagia " ucap ara
" raa, terkadang kita suka berlebihan akan suatu hal tapi di sisi lain kita juga harus sadar bahwa banyak orang di luar sana yang lebih hancur dari kehidupan lo ini ra "
" iya ka gw juga suka mikir gitu tapi disisi lain ngeliat orang lain bersama keluarganya perasaan iri itu ada ka "
" gw tau, gw ngerti, tapi perlahan hidup itu harus terus berjalan ra, kita gak boleh kayak gitu, lo harus bisa tunjukin ke orang orang kalo lo itu bisa "
" iya ka, makasih ya lo udah mau ngedengerin gw "
" ra, yang terpenting itu cerita, lo gak bisa selalu tetap tersenyum padahal lo lagi gak baik baik aja, itu jadi penyakit nantinya buat lo "
Ara mengangguk mendengar perkataan shaka
" gw seneng ra, gw seneng lo bisa ungkapin semuanya sama gw "
" makasih ya ka "
" sama sama ra, jangan di pendem sendiri ya, gw suka ngeliat lo cerita kayak gini "
Ara mengangguk tersenyum
" kalo lo terus ngebahagiain orang lain, lo kapan bahagia nya ra, kita juga berhak bahagia ra " ucap shaka tersenyum pada ara
Skip
Semangat guyss🫶
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu Rumah
Teen Fiction"Mengisahkan seorang anak perempuan yang bertanya apa itu rumah? rumah seperti apa yang ia harapkan, apakah rumah menurut kalian"