~di rumah sakit~
" ka, lo gakpapa?" Tanya haikal
" raa, ara dimana kal " lirih shaka
" ka, lo jangan nanyain ara dia gak ada disini "
" gw mau ara kal "
" yaudah, gw telepon ara dulu "
Haikal menjauh dari ranjang shaka untuk menelpon ara
" hallo ra"
" kenapa kal "
" lo bisa kerumah sakit gak ra "
" siapa yang sakit kal "
"S-shakaa ra "
" hah kok bisa, dia kenapa "
" kecelakaan ra "
" yaudah gw kesana ya, tunggu gw "
" okey, gw sharelok ya "
Tuttuttut telpon berakhir
Setelah memberi tahu ara, ia pun memberi tahu teman yang lainnya untuk datang ke rumah sakit
" ka, gw kasih tau orang tua lo ya "
" jangan " lirih shaka
" kenapa ka "
" percuma kal, mereka gak bakal perduli sama gw "
" t-tapi ka "
" gak usah kal "
Di tengah tengah obrolan mereka, ara pun masuk kedalam ruangan shaka
" ka, lo gakpapa kan "
" gakpapa ra gw baik "
Ara melihat sekujur tubuh shaka di penuhi luka, ia merasa bersalah sama shaka karena ia berpikir ara lah yang membuat shaka seperti ini
Ara meneteskan air matanya, shaka yang menyadari hal itu langsung memegang pipi ara
" jangan nangis "
" maaf ka "
" lo gak salah ra "
" tapi gw yang udah buat lo kayak gini, andaikan waktu di cafe itu gw gak nyalahin lo "
" engga ra ini semua kecelakaan "
Ara mengusap punggung tangan shaka
" hiks hiks ka maaf "
" gak ra, ini bukan salah lo, udah ya "
Ara tersenyum melihat shaka
" hadeuhh gw jadi nyamuk disini " ketus haikal melihat pemandangan ara dan shaka
" apaansi kal " ucap ara
Tanpa memberi aba aba teman teman shaka yang langsung masuk dengan mendobrak pintu
Brukk
" astagfirullah " kaget haikal
" woii biasa aja dong ini rumah sakit "
" eh maaf maaf gw gak sengaja " ucap rian
" kalo masuk tuh assalamualaikum jangan main masuk masuk aja lo " ketus haikal
" yeh maaf deh gw gak sengaja "
" reza, jessi, marsha mana kok kalian doang " tanya ara
" jessi sama marsha nanti nyusul katanya ada urusan dulu mereka " ucap keysa
" urusan apa ? " tanya ara
" ya mana gw tau emang gw orang tuanya hah " ucap keysa
Ara hanya mengangguk paham
" reza gak kesini " tanya shaka pada rian dan keysa
" tadi gw udah chat cuma gitu gak dibales "
" apa reza gak mau temenan lagi sama gw ya " ucap shaka menundukan kepalanya
" hei jangan gitu, mungkin reza lagi sibuk " ucap ara
Skipp//***
~sekolah~
"Ka, kenapa lo sekolah kan lo lagi sakit " ucap haikal
" gw bosen kalo di rumah, mending sekolah aja yakan "
Ara pun sampai bersama teman temannya di kelas
" shaka, ko lo sekolah sih kan lagi sakit " ucap ara
Shaka hanya tersenyum melihat ara
" gw gakpapa kok ra ini udah baikan "
" tapi ka "
" ssttt udah ya gw gakpapa kok "
Shaka melihat reza yang hanya diam melihat ke arah shaka
" bentar ya gw ke reza dulu " ucap shaka pada ara
Ara pun mengangguk
" za, gw mau ngomong sama lo "
" ngomong aja " dingin reza
" jangan disini za, gw mau ngomong berdua bareng lo "
" yaudah kita ke halaman belakang " ajak reza
" yok "
" ka, lo mau di temenin gak " tanya haikal
" gak kal gw bisa sendiri tenang aja "
" kalo ada apa apa hubungi kita ya ka " ucap rian
Shaka hanya mengangguk dan meninggalkan mereka didalam kelas
Ara yang merasa khawatir pada shaka ia pun menyusul shaka
" guys gw keluar dulu ya "
" mau kemana lo " tanya jessi
" toilet "
" yaudah hati hati lo "
Segini dulu ya guyss 🫶
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu Rumah
Fiksi Remaja"Mengisahkan seorang anak perempuan yang bertanya apa itu rumah? rumah seperti apa yang ia harapkan, apakah rumah menurut kalian"