Malam itu, kamar gelap dan hening, kecuali untuk suara napas lembut Andra yang teratur saat dia tertidur. Cahaya bulan yang menerobos masuk melalui tirai jendela yang tipis, menciptakan pola-pola lembut di dinding kamar. Suasana yang tenang ini, seolah membungkus ruangan dalam kedamaian yang sementara, membuat tidur Andra tampak sangat pulas.
Namun, kedamaian itu tidak berlangsung lama. Pintu kamar terbuka perlahan, dan perempuan bertopeng memasuki ruangan dengan hati-hati. Dia membawa berbagai peralatan yang telah dipersiapkannya dengan cermat-jarum suntik, set kuku panjang yang palsu, dan sebuah headset besar. Setiap alat itu tampaknya telah dipilih dengan seksama untuk melanjutkan proses transformasi Andra.
Dengan langkah lembut, dia mendekati tempat tidur Andra. Wajahnya tersembunyi di balik topeng, namun sorot matanya mengungkapkan ketegasan dan perhitungan. Tanpa membangunkan Andra, dia memulai tugasnya. Dengan cekatan, dia mengeluarkan jarum suntik dan menyuntikkan sesuatu ke bibir Andra. Suntikan itu terasa dingin dan membuat bibir Andra sedikit kebas. Dia terjaga sebentar, namun kembali tertidur, tidak menyadari perubahan yang sedang terjadi.
Perempuan bertopeng kemudian melanjutkan dengan memasangkan kuku panjang yang palsu ke tangan Andra, satu per satu. Setiap kuku yang dipasang terasa berat dan tidak nyaman. Proses ini memakan waktu, dan setiap sentuhan yang lembut namun pasti dari perempuan bertopeng menambah kesadaran akan perubahan yang sedang berlangsung. Sementara itu, perempuan bertopeng terus mengerjakan tugasnya tanpa suara, memastikan bahwa setiap kuku dipasang dengan sempurna.
"Jangan khawatir, Adela," bisiknya lembut, meskipun Andra tidak dapat mendengarnya dalam tidurnya yang mendalam. "Ini semua demi kebaikan kamu. Kamu harus terlihat dan merasa seperti wanita sejati."
Kemudian, dia mengeluarkan headset besar dari tasnya dan memasangkannya dengan hati-hati ke telinga Andra. Headset itu terasa berat dan menekan sedikit di telinga, namun perempuan bertopeng memastikan bahwa posisi headset tersebut nyaman dan stabil. Begitu headset terpasang, suara lembut mulai mengalir ke telinga Andra. Suara itu dipenuhi dengan materi tentang bagaimana menjadi seorang wanita-cara berbicara, bergerak, dan berpikir dengan cara yang sesuai dengan peran barunya.
Perempuan bertopeng memeriksa pekerjaan yang telah dilakukannya dengan cermat. Dia melihat bagaimana kuku panjang yang baru dipasang berkilau di bawah cahaya bulan, bagaimana bibir Andra tampak lebih penuh dan berwarna dengan suntikan yang telah diberikan, dan bagaimana headset berfungsi untuk mengirimkan materi yang mendalam ke dalam pikiran Andra. Senyuman tipis muncul di wajahnya saat dia merasa puas dengan hasil pekerjaannya.
"Lihatlah dirimu," katanya dengan suara lembut, seolah berbicara pada diri sendiri. "Kamu sedang dalam perjalanan panjang, Adela. Semua ini perlu dilakukan agar kamu benar-benar bisa mengadopsi peranmu."
Dia meninggalkan kamar dengan hati-hati, menutup pintu dengan lembut di belakangnya. Suara dari headset terus mengalir ke telinga Andra, membanjiri pikirannya dengan informasi yang dirancang untuk membentuk dan mengubah cara berpikir dan berperilaku. Andra tetap terlelap dalam tidurnya yang dalam, tidak menyadari betapa besar perubahan yang sedang terjadi pada dirinya.
Setiap menit yang berlalu membawa Andra semakin dekat dengan transformasi total yang diinginkan perempuan bertopeng. Proses ini seolah-olah menghapus sedikit demi sedikit identitas lama Andra dan menggantinya dengan sesuatu yang baru. Meskipun dia masih tertidur, perubahan yang perlahan-lahan meresap ke dalam pikirannya menandai langkah-langkah penting menuju identitas baru yang harus dia jalani.
Malam semakin larut, dan Andra, terbaring dalam tidurnya yang tenang, tidak menyadari perubahan besar yang sedang terjadi. Suasana kamar tampak gelap dan damai, dengan cahaya bulan yang lembut menyinari ruangan. Namun, kedamaian ini segera terganggu ketika Andra mulai bergerak, merasakan ketidaknyamanan dari perubahan yang baru saja terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perubahan yang di Paksakan!!(Tsf)
Teen FictionCerita ini menjelaskan seorang murid yang di jauhi oleh teman temanya karena dia selalu terkena kasus,hari itu Ada Seorang Perempuan Yang Mendatanginya.