PART 10

5 2 0
                                    

"PADAHAL saya cuma mau ngajakin kamu nonton,"

Mata yang hampir terpejam dikarenakan kantuk yang datang pun sirna seketika kala mendengar ucapan lelaki di sampingnya. Matanya kini terbuka lebar. Naureen menoleh ke arah Azraf yang sedang menyetir.

"Apa kata lo? Nonton?" Tanya Naureen memastikan, apa yang ia dengarkan tidak salah.

"Iya, nonton. Akhir-akhir ini kerjaan saya numpuk banget di kantor, dan itu bikin saya pusing. Dan saya pikir, nggak ada salahnya 'kan buat nyenengin diri sendiri. Dan karena kebetulan bioskop nggak jauh dari sini, saya mau ajak kamu. Tapi ... Karena kamu kayaknya capek dan ngantuk, saya batalin aja," jelas Azraf panjang lebar.

Naureen menggeleng. Nonton bioskop? Naureen jarang sekali melakukan nya. Dan akan sangat seru jika dia menonton film di bioskop. Toh, mumpung ada waktu. "Wait." Ia membuka tas selempang nya, mengecek jumlah uang yang ia bawa.

Sial. Hanya ada uang kertas berwarna ungu dan juga uang kertas berwarna abu-abu yang berarti dalam tas nya hanya ada dua belas ribu rupiah. Dapat apa uang dia belas ribu? Jangankan menonton bioskop, membeli popcorn saja tidak cukup.

Azraf melirik Naureen. "Kamu mau nggak? Saya yang bayar loh," ucap Azraf. "Itung-itung ucapan terimakasih saya buat kamu, soalnya kamu mau nemenin saya buat dateng ke acara nikahan nya Diana. Kalo nggak, saya bakal datang sendirian lagi."  Lanjutnya.

Ia melebarkan matanya mendengar kalimat 'saya-yang-bayar-loh' terucap dari bibir pria itu. Wah,  Naureen kali ini sangat beruntung. Dapat komisi dari Fara untuk membayar cicilan pay-later miliknya, datang di pesta pernikahan mewah dan makan makanan enak sepuasnya. Dan sekarang? Ia akan diajak untuk nonton bioskop? Waah ... Entah amalan apa yang gadis itu perbuat.

Naureen ingin menjawab, namun rasa penasaran nya mengalahkan segalanya. "Kenapa lo nggak ngajak Fara buat dateng ke acara nikahan temen lo? Dia kan calon istri lo. Dia yang di jodohin smaa lo." Tanyanya.

Azraf terdiam. Ia berfikir sejenak. Jawaban apa yang harus ia berikan kepada Naureen? Apakah ia harus menjawab bahwa ia meminta gadis itu menemaninya karena ingin meluangkan waktu lebih lama bersama gadis itu? Itu tidak mungkin. Naureen pasti akan menjauh darinya. Dan Azraf tidak mau itu terjadi.

Ia menghela napas. "Kalo saya ngajak Fara, apa dia mau? Dia saja tidak suka bertemu dengan saya," jawab Azraf membuat Naureen terdiam.

"Jadi nih cowok udah tau," batin Naureen.

"Saya udah tau. Saya tau kalo Fara terpaksa bertemu dengan saya. Maka dari itu, saya mengajak kamu." Lanjut Azraf tanpa melihat Naureen.

Naureen diam. Ia tidak tau harus merespon apa. Lagipula, itu memang benar. Ia tidak bisa menyangkal kebenarannya bahwa Fara tidak terlalu suka dengan Azraf.

"Jadi nggak ke bioskop?" Tanya Azraf lagi.

"Boleh. Film apa?"

"Saya belum nentuin itu sih. Menurut kamu, genre film apa yang seru?" Tanya Azraf.

"Mmm ... Menurut gue, film horor sih. 'Kan pas gitu malem-malem nonton film horor. Jadi kerasa gitu," jawab Naureen.

Apa? Film horor? Azraf bergidik ngeri mendengar hal itu. Tak disangka Naureen mengatakan hal itu. Ia kira gadis itu akan memilih film romantis seperti perempuan pada umumnya. Namun dugaan nya salah. Ternyata gadis itu lebih memilih film horor. Dari dulu, Azraf sangat anti dengan film horor. Dia bukannya tidak suka. Namun, dia takut. Yaah, katakanlah jika Azraf memang penakut. Ia bisa melakukan apapun tapi tidak dengan film horor.

"Kenapa lu diem?" Tanya Naureen.

"Ng-nggak,"

"Lu takut?" Naureen tersenyum miring. Sudah terlihat wajah pucat pria itu meski tak melihat ke arahnya. "Laki masa takut hantu sih? Ga gentle." Ucapnya meledek.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SPARE BRIDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang