NAUREEN menatap pantulan dirinya di cermin yang kini sedang di tata rambutnya oleh Fara. Entah sudah berapa lama gadis itu menata rambutnya dan merias wajah Naureen hanya untuk datang ke pesta bersama Azraf.
"Far, udah! Mau sampe kapan lo ngotak-ngatik rambut gue? Mau lo apain lagi?" Ucap Naureen sedikit jengah. Bukannya seharusnya gadis itu yang datang, mengapa malah dia? Dan Fara malah terlihat bersemangat mendadani Naureen.
"Heh, lo seharunya tuh bersyukur. Lo gak pernah kan diginiin? Coba hitung, berapa rupiah yang gue keluarin cuman buat acara lo sama Azraf?" Ucap Fara menyombongkan diri. "Toh, lagian disini nggak lo yang dirugiin. Cicilan pay-later lo gue bayarin," ucap Fara. Bagi Naureen, ini terlalu heboh dan mewah. Dari dress hingga riasan. Oh tidak, ini bukan Naureen.
"Lagian, ini kondangan di pesta mewah. Pasti disana banyak cewek-cewek cakep yang pakaian dan aksesoris nya mewah dan bagus. Emang lo nggak malu pake baju murahan Lo?" Ucap Fara.
Naureen lagi-lagi hanya menghela napas. Memang benar, nanti dia bisa malu sendiri jika dirinya saja yang memakai pakaian jelek.
"Nah, selesai." Ucap Fara. "Kalo gini, si Azraf bakal kepincut sama lo," ucap Fara sembari tersenyum.
Naureen menatap Fara tidak suka. "Heh maksud lo apa? Lo punya niatan buat deketin gue sama Azraf?" Ucapnya.
"Emm ... Maybe," jawab Fara dengan santai.
"Far, dengerin gue. Yang dijodohin sama Azraf tuh elo, bukan gue. Jadi stop deh kayak gini. Lagian ya, gue nggak ada rasa apa-apa sama dia," ucap Naureen tidak suka.
"Hmm, ya, ya, ya," balas Fara sembari memutar bola matanya jengah.
Teng .. teng ... Teng ....~
Mendengar suara ponselnya berdering, Naureen langsung saja mengambil ponselnya yang berada diatas nakas dan mengangkatnya. "Hallo, apa?" Ucapnya setelah menjawab panggilan.
"...."
"Iya, gue kesana," balas Naureen, lantas mematikan panggilannya.
"Siapa?" Tanya Fara.
"Azraf. Dia nungguin gue di depan." Jawab Naureen.
Fara tersenyum. "Wah, udah di jemput mas bebeb tuh. Mending kesana cepet gih. Have fun ya buat kalian!" Ucapnya bersemangat. Untung saja Mama dan Papanya tidak berada di rumah, jadi dirinya tidak akan mendapatkan amukan dari sang Mama ketika Fara menolak pergi bersama Azraf.
Naureen berdecak. Andai saja jika tidak demi uang, andai saja cicilan pay-later miliknya tidak menunggak, pasti ia tidak akan mau datang. Menyebalkan!
***
Azraf menatap pantulan wajahnya di kaca spion, mengecek apakah ada yang salah dengan wajahnya. Sejujurnya, ia sangat senang juga gugup. Untuk pertama kalinya dia pergi dengan orang dia sukai. Meski ini bukan sebuah kencan, tapi tetap saja. Dirinya merasa gugup.
Merasa dirinya tampan, ia tersenyum. Senyum nya mengembang kala menyadari Naureen sudah keluar dari rumah dengan tampilan lain. Mengenakan dress navy dengan rambut gelombang yang di gerai dan tak lupa make up yang natural. Satu kata yang ada di benak laki-laki itu.
"Cantik," gumamnya lirih menatap kearah Naureen.
"Heh, ngapain ngeliatin gue segitunya? Ada yang aneh?" Tanya Naureen merasa sedikit kesal.
Azraf menggeleng, menahan senyum. "Nggak. Nggak Ada. Ayo kita berangkat," ucapnya lantas membuka kan pintu mobil untuk Naureen. "A ... Ayo masuk," ucapnya sedikit gugup karena takut perempuan itu merasa risih.
![](https://img.wattpad.com/cover/359892091-288-k352074.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SPARE BRIDE
عاطفيةNaureen Zhafira, gadis yatim-piatu yang terpaksa menggantikan sepupunya menikahi pria yang tak ia cintai, Azraf Alvelandro yang tak lain dan tak bukan adalah kakak kelasnya semasa SMP demi menjaga nama baik keluarga bibi nya. Menikah, namun tak cint...