~••~~ SELAMAT MEMBACA💐Alvaro atau varo memiliki hidup yang bisa di bilang begitu menyedihkan. Ia adalah anak yatim piatu sejak usia 3 tahun. Ia sudah di tinggal kan oleh kedua orang tua nya dan berakhir disebuah panti asuhan.
Awalnya ia hidup bahagia selama barada di panti itu hingga akhirnya di saat usianya sudah memasuki usia 10 tahun sepasang suami-istri mengadopsi nya yang membawa nya kedalam lautan kesengsaraan.
Sepasang suami-istri yang terlihat dimata Varo begitu harmonis dan penuh kasih sayang namun itu pemikiran anak yang masih berusia 10 tahun siapa sangka dibalik senyuman dan tatapannya itu tersimpan hati yang busuk dan sifat yang kejam.
Mereka menganiaya Varo dengan menyuruhnya menghasilkan uang sebanyak-banyaknya dengan cara apapun itu.
Bekerja setiap hari di saat usia nya masih 10 tahun dihari yang sama di mana kedua nya membawa Varo dari panti.
Usia yang seharusnya menempuh pendidikan malah harus berada di pinggir jalan mencari uang untuk ia berikan pada orang tua angkat nya.
Segala cara harus varo lakukan asal itu menghasilkan uang bahkan dengan cara kotor sekalipun, asal itu uang dan uang!
Itu semua ia lakukan agar terhindar dari pukulan orang tua angkat nya, ia tidak akan bisa pulang jika belum menghasilkan uang bahkan ia rela menjadi pengemis dijalan.
Varo yang dulu nya penuh dengan senyuman manis di wajahnya kini menjadi murung dan tidak pernah lagi menunjukkan senyum diwajahnya. Ia lebih suka menyendiri mengurung diri bahkan nekat melukai dirinya sendiri sebab stress yang berkelebihan.
Ia muak dengan semua nya ia menyesal telah percaya dengan keharmonisan keluarga iblis yang kini menjadi keluarga angkat nya.
Hingga akhirnya hari di mana varo menyerah dan tak sanggup lagi menjalani kehidupannya yang menyedihkan.
Varo duduk meringkuk disudut ruangan yang telah lama menjadi tempat penyiksaan nya ketika tak membawa pulang uang sepeserpun.
Gudang yang penuh dengan debu dan bercanda darah adalah tempat yang sudah biasa dan sering Varo lihat.
Ia tersenyum lirih dengan ujung bibir yang sobek senyuman itu berubah menjadi kekehan pelan dan akhirnya menjadi tawa yang sumbang, tawa yang mengisi sunyi nya ruangan sembab itu.
"Uhukk!"
Varo memegang dadanya merasa sakit yang luar biasa, ia melihat darah di telapak tangan nya kemudian tersenyum pasrah.
Varo mendongak menatap langit-langit dengan pandangan yang mulai kabur dengan tangan yang setia memegang dada kirinya, ia baru ingat jika ayah angkat nya memukul nya dengan balok tepat mengenai dadanya.
Tubuh Varo ambruk. Tak terasa ujung matanya mengeluarkan air ia menangis di saat-saat terakhirnya menangisi nasib nya yang malang hingga akhirnya mata sayu itu tertutup rapat selamanya.
.
.
.Ruangan yang di cat dengan warna putih dan bau obat-obat yang menyengat di indra penciuman siapapun yang memasuki ruangan itu.
Terlihat pemuda dengan tubuh mungil tengah berbaring lebih dari 1 bulan lamanya akibat kecelakaan yang menimpa nya.
Sunyi.
Ruangan itu hanya terdengar suara alat monitor di sudut ruangan, jari-jari pemuda mungil itu bergerak dengan mata yang perlahan-lahan mulai terbuka.
Ia merasakan tubuh nya seakan habis di hantam oleh benda besar sakit tubuh nya begitu susah untuk ia gerakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI (GUE BUKAN VANO!)
Teen Fiction"Saatnya membuat kisah hidup gue sendiri!" ●◉◎◈◎◉● Seorang pemuda manis yang tidak sengaja memasuki tubuh seorang bungsu keluarga Johnson, sebab penyiksaan yang di lakukan oleh keluarga angkat nya. Namun di saat ia berada di tubuh sang bungsu ia me...