10. Maaf Bang (2)

18 7 0
                                    

Kala terkejut melihat layar handphonenya ada satu notif panggilan dari Parang.

Alaram bahaya sedang menghampiri dirinya, Kala lalu bangkit dari duduknya Ghiandra ikut bangkit dari duduknya juga.

Melihat wajah Kala panik Ghiandra lantas mendekat. "Kenapa??" Ghiandra mengelus punggung Kala.

"Aku harus pulang sekarang, abangku nyariin," nada Kala sangat ketakutan.

"Yaudah aku antar," jawab Ghiandra mencoba untuk menenangkan Kala.

"Ghiandra, kamu-" Kala tidak melanjutkan ucapannya ia baru sadar jika di sini banyak teman teman Ghiandra, tidak enak jika masalah pribadi terdengar di telinga teman tongkrongannya Ghiandra.

Kala langsung berjalan menuju pintu keluar tapi saat berada tepat di depan pintu keluar Kala bertemu dengan Icang yang membawakan teh hangat untuknya.

"Kal, mau kemana? Ini gue udah bawa teh anget buat lo." Icang menyodorkan gelas berisi teh hangat ke arah Kala.

"Makasih ya, tapi buat kamu aja aku harus buru buru pulang di cariin orang rumah." Ucapan Kala yang mengunakan aku kamu ke Icang membuat Icang agak salting. Tapi itu sudah menjadi kebiasaan Kala ntah dengan orang terdekat atau orang asing Kala tetap menggunakan aku kamu.

Di susul Ghiandra di belakang Kala, Ghiandra menatap sedikit kesal pada Icang. "Lo kelamaan, cewek gue keburu pulang kan!" tegur Ghiandra.

"Sorry boss, isi perut dulu." Icang cengengesan.

Kala berjalan keluar basecamp tidak lagi memperdulikan Ghiandra, yang ada di pikirannya saat ini hanyalah pulang agar abangnya tidak khawatir.

Kala hendak menyeberang jalan tapi tangannya di cekal oleh Ghiandra. "Aku gak akan biarin kamu pulang sendirian, kamu naik taksi aku ngikutin dari jarak jauh naik motor."

Saat di dalam taksi Kala terus melihat ke arah belakang memastikan jika Ghiandra bertanggung jawab atas ucapannya.

Kala tersenyum melihat Ghiandra dengan motor kerennya dan helm full face membuntuti mobil taksi yang ia tumpangi, jujur masih ada sisa rasa untuk kembali seperti dulu bersama Ghiandra tapi kedua abangnya Kala sudah pasti tidak setuju akan hal itu.

Handphone Kala bergetar Parang sedang menelpon dirinya.

📞

Bang Parang: Kal lo ada dimana? Gue di depan minimarket komplek.

Kala: iya bang ini aku otw pulang, tadi minimarket komplek tutup aku cari minimarket lain.

Kala: Bang Parang tunggu di situ aja.

Begitu sampai Kala melihat Parang sedang menunggu dirinya di atas motor. Ia melihat dari jendela mobil taksi.

Kala turun dari mobil taksi lalu menghampiri Parang.

Sementara itu Ghiandra beserta motornya langsung menyalip Parang dan juga Kala begitu mobil taksi pergi. Kala sempat mencuri curi pandang ke arah motor Ghiandra.

"Lain kali bilang, Kal, kan bisa gue antar. Bang Kavian panik banget gue kena sasaran marahnya," ucap Parang.

Kala menyengir. "Maaf ya, yok pulang nanti Bang Kavian tantrum." Kala menaiki motor Parang.

Tepat pukul dua belas malam Kala dan juga parang tiba di rumah, Kala dan Parang berjalan beriringan lalu membuka pintu. Pemandangan pertama kali yang mereka lihat adalah Kavian yang sedang cemas.

My Brothers SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang