* Wedding Anniversary Papagi dan Papiyel! *

2K 204 56
                                    

Ezekiel Isaiah itu orang tidak pernah berubah sedari dulu, selalu lembut, selalu perasa ketika seseorang lain bersikap lain padanya.

Dan yang paling tidak pernah berubah sekali itu adalah tabiat kelewat berpikirnya. Seperti sekarang saja contohnya.

Iyel sudah akan menangis pagi ini kalau saja tidak mengingat kalau dia saat ini adalah seorang Papi, rasanya tidak etis jika menunjukkan tangis di depan dua sang buang hati.

"Yel gimana sih? Aku kan udah bilang semalam kalo aku berangkat pagi."

Iyel diem saja, sibuk siapkan pakaian kerja sang suami, sedang di meja makan sana anak-anaknya sudah menunggu.

"Loh, abang mau kemana?"

"Gak usah sarapan, lama nanti telat." Katanya lalu berlalu begitu saja, tak lama si bungsu Genie juga mengikuti jejak saudaranya.

"Yaudah kalo gitu papi siapin bekal dulu,.abang tunggu sebentar ya, nak!" Iyel buru-buru menyiapkan dua kotak bekal untuk kesayangannya itu, karena panik jelas semua pekerjaan yang di rasa nya sudah cepat terasa lambat, di tambah Algi kembali masuk, tatapannya menusuk tajam kearah Iyel.

"Udah belum, udah jam berapa ini."

"Iya, maaf. Ini udah selesai kok." Katanya lalu segera masukan tepak bekal anak-anaknya ke dalam tas. "Abang, hati-hati." Iyel tersenyum tipis setelah mengatakan itu.

Setelah mobil milik Algi benar-benar pergi, kini hanya tinggal tersisa Iyel sendiri di rumah besar mereka ini. Napasnya ia tarik dalam-dalam lalu buang secara perlahan, mau bagaimana pun menahannya tangisan itu akan tetap muncul dengan sendiri.

Iyel sedih, sedih sebab tidak becus jadi suami dan juga papi, harusnya hari ini mereka jalani seperti biasanya, pagi yang hangat dengan tawa riang dari anak-anak mereka, tapi entah kenapa hari ini rasanya sesak sekali.

"Kenapa juga bangunnya pakek kesiangan sih!" Kata Iyel sambil menggerutu pada dirinya sendiri, dengan kasar ia hapus air matanya.

Cengengnya masih sama seperti yang dulu, meskipun kini anaknya sudah 2 dan yang sulung sudah SMP sekali pun.

Sedangkan di dalam mobil yang sedang berjalan dengan kecepatan sedang itu, semua nampak pucat, jantung mereka berdebar tak karuan, terkecuali Genie, mungkin.

Lagian siapa juga sih yang ngide gituin Papiyel?!

"Jantung papa, astaga." Algi sudah sandarkan punggungnya ke kursi mobil, tangannya elus dada dengan pelan.

"Jantung abang juga, pah. Takut banget, gak tega gimana dong, pah?"

"Ya sama papa juga gak tega, tapi gak seru kalo gak gangguin Papi mu tuh." Algi terkekeh, meskipun dia gak tega, tetap harus di tega-tegain ajalah ya!

- Siang harinya -

- Siang harinya -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[END] You're Cute Too! | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang