[END] You're Cute Too! | Markhyuck

- Belum putus? -

Seperti apa yang Ezekiel minta pada Algi, hari ini keduanya berangkat bersama.. mungkin lebih tepatnya adalah Algi yang mengantarkan Iyel kuliah pagi ini karena jadwal kelas Algi sendiri siang hari.

Sepanjang perjalanan dari rumah Iyel menuju kampus mulut Iyel tak pernah berhenti berbicara, pemuda menggemaskan itu bercerita mengenai banyak hal, terkadang juga bertanya mengenai apa yang tidak ia ketahui.

"Abang, kenapa ya di pinggir sama di tengah-tengah jalan itu ada yang seperti lampu itu?"

"Bener sayang, itu lampu. Iyel perhatiin gak kalo misalnya kita suka jalan-jalan malem? Pasti setiap kita ngelewatin jalan itu lampunya hidup, kan?"

Iyel mengangguk cepat, ia ingat."Iya abang, kok bisa hidup?"

Algi terkekeh, elus punggung tangan Iyel yang memeluknya. "Sebenernya dia gak hidup, tapi karena lampu dari kendaraan yang buat seolah-olah dia itu hidup. Selain itu juga buat jadi pertanda kalo misalnya di jalan kita itu terlalu ambil kiri misalnya ya, nih kayak abang ini." Algi pepetkan motornya kearah kiri, tepat menginjak lampu-lampu yang Iyel maksudkan.

"Kerasa gak sama Iyel?"

"Kerasa, gledug-gledung!"

"Nah itu nandain ke si pengendara kalau dia terlalu mepet kiri, berarti udah di luar jalur kan."

"Ohhhh gitu ya abang."

"Iya sayang."

Beberapa menit setelahnya mereka sudah memasuki gerbang kampus, tiba ketika Algi mengarah lada gedung Fakultas Hukum, semua terlihat memandang ke arah mereka, tak jarang juga beberapa dari mereka ada yang tersenyum bahkan menegur Iyel secara langsung yang mana Iyel tanggapi dengan senyum juga seruan ramah.

"Iyell, berangkat bareng Abang pacar, ya?"

Iyel menoleh setelah melepaskan helm nya, ia tersenyum lalu mengangguk, "Iyaa kakak cantik!"

Yang di sebut kakak cantik itu tersenyum malu-malu sebab dikatakan cantik oleh seseorang yang tak kalah cantik juga.

"Pagi abang pacar."

Iyel kembali menoleh, ia tersenyum pada seseorang yang juga menegur Algi.

"Pagi." Balas Algi dengan senyum tipisnya.

"Ayo abang anter ke kelas."

Dengan senang hati Iyel menyetujui hal itu, wajahnya ceria bukan main.

-