- Manja -

3.8K 281 18
                                    

"Masuk-masuk!"

Wanita cantik yang Algi ketahui adalah mama dari sang kekasih pamerkan senyumnya, menyambutnya dengan sangat antusias.

"Nak Algi kan?"

"Betul Tante." Algi tersenyum, langkahnya membawa dirinya masuk sesuai perintah yang Mama Ezekiel ucapkan.

"Maafin Iyel ya, nak Algi. Maaf kalo anaknya manja, jangan kapok-kapok ya di repotin begini sama Iyel, anaknya kalo udah deket sama orang begitu memang."

Raut tak enak jelas terlihat disana dan buat Algi hanya tersenyum saja. "Mau langsung ke kamarnya, Iyel? Ayo tante anter, nak Algi."

"Gapapa, tan?"

"Gapapa, udah di pesenin sama Papa nya Iyel juga katanya gapapa." Mama terkekeh sembari lihat Algi. "Udah pasti kamu baik banget ya? Sampe suami saya udah sepercaya itu sama kamu."

Algi hanya bisa tersipu malu, ia merasa nyaman karena aura positif begitu menguar di keluarga kecil ini, jadi tidak heran darimana sifat dan sikap lucu Ezekiel didapatkan.

Sebab kedua orang tua nya lah yang membiarkan anak mereka tetap lucu dan menggemaskan, cara mendidiknya pula tak bisa dikatakan gagal karena Ezekiel tercipta menjadi anak yang manja juga polos. Sebab Ezekiel punyai sifat baik juga penuh perhatian yang luar biasa.

"Tante tinggal ya, nak Algi. Kalau butuh apa-apa panggil tante aja, gak perlu ke bawah, teriak aja dari depan pintu ya."

Algi angguki saja, tapi tentu saja tak akan Algi lakulan sebab- hei mana sopan!

Setelah Mama turun, Algi segera masuk ke dalam kamar Ezekiel yang suhu nya tak begitu dingin, sebab Air Condisioner yang suhunya di setel lumayan tinggi.

"Sayang?" Panggil Algi setelah ia duduk di ranjang Ezekiel. Wangi manis yang khas juga sedikit bau minyak telon mengelili ruangan Ezekiel ini.

"Eung? Abang Pacar!" Ezekiel tunjukan senyum tipisnya, suaranya tidak sebesar biasanya, kecil juga sedikit serak.

"Kepalanya masih pusing?"

Iyel mengangguk pelan, ia kemudian rentangkan kedua tangan, "mau peluk, abang."

Duh, sebenernya sih Algi mau, tapi mengingat mereka ada dimana sedikit membuat Algi merasa tidak enak.

Tapi Algi tetep memeluk Ezekiel seperti apa yang ia mau, hanya condongkan tubuhnya untuk meraih Ezekiel.

"Bukan gini, abang bobo di samping Iyel.. abangg." Rengeknya karena apa yang ia mau tidak sesuai.

"Hah? Gak dong sayang, masa abang bobo di samping Iyel, kalo mama masuk gimana? Nanti kalo ketahuan papa gimana?"

Meskipun Algi sering kali memeluk Iyel jika tak berada dalam pengawasan orang tua, Algi tetap tidak enak, sebab dirinya sudah diberi kepercayaan pada orang tua Iyel, diizinkan untuk masuk kamar pula, jadi akan Algi jaga juga pertahankan kepercayaan yang sudah mereka berikan.

"Abang gak sayang Iyel?" Bibir Iyel mencebik, sudah hendak menangis dan Algi tentu panik melihatnya, apalagi mendengar Iyel berpikir dan mengatakan bahwa Algi tak menyayanginya.

"Sayang, kalo gak sayang gak mungkin abang kesini."

"Mau pelukkk!"

Pada akhirnya Algi tetep menjadi pihak yang kalah, ia menurut dan berdoa semoga ini tidak menjadi kesalahpahaman setelahnya.

"Abanggg~ Iyel kangen, mau di peluk, mau di puk-puk kepalanya, mau di cium kepalanya." Kata Iyel setelah tubuh mungilnya masuk dalam pelukan Algi.

"Iya sayang, abang peluk sambil puk-puk kepalanya ya, abang cium-cium juga kepala Iyel."

[END] You're Cute Too! | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang