Part 1

21 6 0
                                    

Kanala Aiozya Galeena, Siswi dari Sekolah Menengah Kejuruan itu kini tengah menginjakkan kakinya sebagai Siswi kelas 12. Yang tentu saja, ia sekarang sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

"Caca, selanjutnya kita ngapain?" tanya Nala sambil merapikan resi pesanan yang baru saja mereka cetak.

Calistha, atau kerap dipanggil Caca, merupakan teman dekat Nala sejak lama. Mereka memang tidak satu kelas, namun mereka pernah menjadi rekan satu sekbid di periode pertama Osis mereka.

Caca menoleh, menatap Nala sambil berjalan, kemudian menjawab, "Entah".

Mereka berdua berjalan menuju meja tempat pengumpulan resi, yang letaknya berada di gudang packing pesanan.

"Mba, ini resinya sudah kita cetak semua, ya" ucap Nala sambil memberikannya dengan penuh hati-hati.

"Terima kasih, ya" ucap sang pegawai dengan senyum manisnya.

"Sama-sama Mba" jawab mereka berdua.

Nala dan Caca kembali ke ruangan tempat mereka bekerja, menemui beberapa rekan PKL lainnya.

"Udah Ca?" tanya Biera.

Caca mengangguk, kemudian duduk di meja tempat ia bekerja.

"Eh guys, kita belum bikin konten hari ini" ucap Adistya, rekan PKL mereka yang berasal dari sekolah lain.

"Ah iya" ucap mereka bersamaan.

"Sekarang, tugasnya..." Adisty mulai membuka daftar jadwal membuat konten. "Nala" lanjutnya. Sekarang, giliran Nala yang harus tampil di layar akun tiktok milik perusahaan tersebut.

Nala kemudian berdiri, menyalurkan ide yang sudah lama ia pikirkan. Kemudian mereka semua setuju dengan ide yang disalurkan mereka.

Fyi, Nala beserta ketiga temannya, merupakan Siswi dari SMK jurusan Akuntansi. Adisty dan satu temannya, berasal dari jurusan Multimedia. Aira dan dua temannya lagi berasal dari jurusan Pemasaran. Namun, mereka ditugaskan tidak sepenuhnya sesuai dengan jurusan mereka. Seringkali mereka mengalami perollingan tugas setiap harinya.

Informasi tambahan, Mereka PKL di sebuah perusahaan busana yang terletak di kota tersebut. Perusahaan fashion juga hijab yang cukup besar dan memiliki online store. Setiap harinya, mencapai ratusan pcs barang yang terjual.

Nala mulai berpose meriah, mengenakan celana kulot berwarna putih, kemeja lengan pendek berwarna putih lalu dibalut dengan blazer berwarna soft pink yang memang hendak mereka promosikan.

Setelah selesai, mereka kembali terdiam satu sama lain.

"Derill, coba lo cek, ada kurangnya gak?" tanya Adisty sambil memberikan video dan beberapa foto Nala yang tadi ia ambil.

Derill mengambil alih laptop yang sedang Disty gunakan. Mulai melihat dengan baik hasilnya.

"Udah bagus ini, tinggal edit" ucap Derill sambil mengembalikan laptop milik Adisty.

"Kok dibalikin? lo yang edit dong, kan gue udah ambil gambar" ucap Adisty dengan sedikit menyolot.

"Kirim ke gue" ucap Derill.

"Emang harus ya? kenapa ga lewat komputer aja biar ada soft filenya?" kompor Aira yang baru datang namun mendengarkan percakapan mereka.

"Buat koleksi itu Ra" saur Axelo.

"Loh Derill, lo suka Nala?" kompor Caca.

"Apasih gak jelas" ketus Derill. "Kirim videonya ke komputer perusahaan, nanti gue edit disitu" lanjut Derill.

Adisty mengangguk, kemudian mengirimkannya melalui nomor whatsApp perusahaan, yang memang ditujukan untuk mengirim file.

Derill mulai berjalan menuju komputer, yang letaknya tepat berada di sebelah Nala.

Seni Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang