Reynald menatap Nala, kemudian mengangguk kecil dan merangkul pundak Nala, mengajaknya untuk pergi bersama.
Sebenarnya, Reynald pernah memperingati Viona untuk tidak memberitahu apa saja usaha yang ia miliki. Namun, kejadian tadi dibuat secara tidak sengaja, mau mengelakpun tidak ada manfaatnya.
"Kok kamu gak bilang?" tanya Nala merasa tak terima.
"Ini, udah bilang"
"Ihh"
***
"Kak, kamu beli apa?" tanya Viona.
"Aku kebab ajalah, perutnya kenyang" jawab Nala.
"Mau dong 1"
"Nada mau?" tanya Nala.
Nada mengangguk.
"Mas, kebabnya tambah 2 ya"
"Kak, aku ke toilet dulu ya" ucap Viona saat Nala baru saja duduk.
"Perlu aku antar?" tanya Nala.
"Enggak, aku sebentar kok, sendirian aja. Nada, kamu diem disini ya" ucap Viona, kemudian ia berlari kecil meninggalkan mereka berdua.
"Duduk, Nada" ucap Nala sambil menepuk bangku panjang di sebelahnya.
Nada segera duduk tepat di samping Nala. Perasan mereka saat ini sama, sama-sama canggung.
"Mba, satunya gak pake mayo ya?" tanya mamang penjual kebab tadi.
"Iya mas" jawab Nala.
"Eh Nala, punyaku juga gapake mayo ya" ucap Nada.
Mendengar itu, Nala terdiam sebentar. "Mas, yang gapake mayo 2 ya" ucap Nala.
"Siap Mba"
"Kamu gak suka mayo juga?" tanya Nala.
Nada mengangguk, kemudian tersenyum. Nala juga tidak bisa berbuat apapun lagi, ia hanya membalas senyuman Nada.
Mereka saling diam dalam waktu yang cukup lama.
"Aku pernah pergi sama Baskara, beli kebab juga. Waktu aku bilang ke penjualnya buat gak pake mayo, Baskara justru natap aku dengan tatapan aneh" ucap Nada tiba-tiba.
Nala menoleh, menatap Nada dengan tatapan tak percaya.
"Aku tanya, 'kamu kenapa?', dan Dia jawab, 'gapapa, aku keinget seseorang' dan sekarang aku tau, siapa seseorang yang dimaksud sama Baskara" jelas Nada.
Nala bingung menanggapi cerita Nada. Bahkan untuk tersenyum pun rasanya sudah sangat sulit.
"Maafin aku ya, Nada" ucap Nala sambil meraih lengan Nada.
"Loh, maaf kenapa Kak?" tanya Nada.
"Aku jahat loh sama kamu, waktu kamu sama Baskara jalin hubungan, aku belum dapet closure dari dia. Apalagi, dia ini baik banget, rasanya aneh aja, kaya ada yang belum selesai" jelas Nala.
Nada menatap lembut Nala, memegangi punggung tangan Nala.
"Kak, aku loh yang seharusnya minta maaf. Aku terlalu cepet masuk ke kehidupan Baskara, bahkan saat kamu belum sepenuhnya selesai sama dia, atau bahkan, kalian sama-sama belum selesai" balas Nada.
"Kamu gak salah, Nada. Aku terlalu berlebihan kemarin, aku mohon, aku minta maaf, ya" ucap Nala penuh memohon.
Mendengar itu, Nada mengangguk dan tersenyum lembut ke arah Nala.
"Kita sama-sama saling memaafkan ya, Kak" balas Nada.
Nala tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, kemudian mereka saling merangkul satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seni Mencintai Dalam Diam
Teen FictionCerita yang ditulis berdasarkan kisah yang dialami langsung oleh sang penulis. Kanala Aiozya Galeena, seorang siswi dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan, siap menyapa kalian dengan lika liku perjalanan cintanya. Seni mencintai dalam diam, beris...