"Kalo boleh tau, kamu kerja apa?"
Pertanyaan yang dilontarkan Nala berhasil membuat Reynald tercengang.
"Kenapa tiba-tiba nanya gitu?" tanya Reynald sambil kebingungan menjawabnya.
"Gapapa, nanya aja" jawabnya, kemudian kembali fokus ke lukisannya.
Nala tidak berharap pertanyaannya itu dijawab, ia bernyanyi pelan sambil berfokus pada referensi gambar yang ia punya, melihat secara detail warna yang dipakai disana.
"Aku punya beberapa usaha, toko tadi salah satunya" jawab Reynald sambil fokus pada lukisannya.
Mendengar itu, Nala justru tercengang. Toko tadi sangat besar, bahkan tidak hanya alat lukis yang ada disana, alat tulis lengkap pun ada.
"Kamu serius?" tanya Nala tidak percaya.
Reynald mengangguk.
Tinn tinnn
"Pacaran mulu" teriak salah seorang gadis sambil berkendara ke halaman rumah Reynald. Kemudian, meeletakkan motornya di depan garasi rumah Reynald.
"Alah, iri lo" jawab Reynald.
Nala yang melihat itu, menatap Reynald dengan penuh tanya, "Siapa?"
"Viona".
Kemudian, gadis tersebut berjalan mendekat ke arah mereka.
"Haii kak, aku Viona, adik sepupu Rey" ucap Viona sambil mengulurkan tangannya dengan senyuman yang lebar.
Nala meraih itu, mereka bersalaman. "Aku Nala" jawab Nala. Kemudian, Viona duduk di samping Nala.
"Sorry ya kak, aku baru selesai, jadi gak sempet nemenin kamu tadi"
"Gapapa, santai aja".
"Rey? Bunda ada di dalem?" tanya Viona.
"Ada, masuk aja"
Viona meninggalkan mereka berdua, ia masuk ke rumah Reynald.
"Viona, tinggal dimana?" tanya Nala.
"Dekat rumah om Fadlan" jawabnya.
Nala mengangguk paham.
"Iya Buna, makasih ya" ucap Viona sambil berjalan ke arah mereka lagi.
"Aku boleh gabung gak?" tanya Viona.
"Boleh-boleh, sini duduk" jawab Nala dengan ramah.
Mendengar itu, Viona ikut duduk di samping Nala.
"Kak Nala dari sekolah mana?" tanya Viona.
"SMK Pelita Bangsa" jawab Nala.
"Wah? SMK Favorit tuh" ucap Viona dengan penuh antusias.
"Kamu, dimana?" tanya balik Nala.
"Aku dari SMK Primabangsa"
"Wah, sama-sama Bangsa ya kita"
Mendengar itu, mereka berdua tertawa.
"Rey, besok lo ikut?" tanya Viona.
"Kemana?" tanya balik Reynald.
"Denger-denger, berenang" jawab Viona.
"Males gue, lo ikut?"
"Gue ngikut lo"
"Gue kaga ah, mau pergi sama Nala" ucap Reynald asal, sambil melirik ke arah Nala. Mendengar itu, Nala segera menatap aneh Reynald.
"Eh, ikut lah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seni Mencintai Dalam Diam
Teen FictionCerita yang ditulis berdasarkan kisah yang dialami langsung oleh sang penulis. Kanala Aiozya Galeena, seorang siswi dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan, siap menyapa kalian dengan lika liku perjalanan cintanya. Seni mencintai dalam diam, beris...