"Kalian mau print out kapan?" tanya Nala sambi melihat ke arah laptop yang dipakai oleh Dzabierra.
"Aku belum bisa hari ini, An. Masih ada yang perlu di revisi" jawab Biera.
"Kamu, Yeesh?" tanya Nala.
"Aku juga belum bisa, kamu mau print hari ini?" tanya balik Yeesha.
"Heem, tapi belum tau dah sama siapa" jawabnya kemudian duduk di bangku Nata. Kebetulan, Nata duduk di tempatnya, barisan paling depan.
"Coba ajak Caca, barangkali dia udah" balas Yeesha, kemudian kembali fokus ke laptopnya.
"Benar juga" batin Nala.
Nala kemudian mengambil ponselnya, membuka room chat dengan Caca.
Cacantik
print out ga?
loh, udah selesai?
Nala menatap aneh ponselnya, berusaha mencerna pertanyaan dari Caca.
"Yuk, An. Aku mau bimbingan lagi" ajak Rea sambil mengandeng tangan Nala.
Nala menatap seseorang yang menggandengnya, kemudian berjalan penuh riang membawa laptop mereka masing-masing.
Mereka keluar dari kelas bersamaan, berjalan menuju ruang Kaprog yang letaknya dekat dengan kelas 11 AKL.
"Kamu selese kapan, Re?" tanya Nala sambil melewati lorong dekat tangga.
"Selese dari lama, bimbingannya yang lama" jawab Rea.
"Iya lagi" saut Nala.
"Assalamu'alaikum, permisi" ucap mereka berbarengan, kemudian Nala membuka pintu kaprog.
"Loh, kalian disini?" tanya Nala saat melihat Riko, Lala dan Yurika sudah ada disana.
"Kita daritadi disini loh" jawab Lala yang sedang fokus pada laptopnya.
Saat itu, ruang kaprog sangat penuh, berisi macam-macam anak dari seluruh kelas 12 AKL.
"Permisi" ucap Nala saat 2 anak laki-laki hendak menabraknya. Mereka berdua berjalan, dengan posisi wajah yang melihat ke arah ketua kaprog yang sedang berbicara.
Mendengar suara Nala, mereka menatap berbarengan. Dibalas dengan tatapan tidak senang yang Nala berikan.
Lalu, keduanya tersenyum tipis ke arah Nala.
"Udah? Mau print out sekarang?" tanya Bu Sartika pada Lala yang sudah selesai revisi.
"Iya dah Bu, pusing aku" jawab Lala.
"Iya udah lah La, yang penting udah ngerjain" saut Yurika.
"Sok, print sendiri di komputer depan. Bawa flashdisknya, kan?"
"Bawa, Bu" jawab Riko kemudian berjalan beriringan menuju komputer di depan.
"Loh, aku gabawa flashdisk, kamu bawa?" tanya Nala pada Rea sambil duduk di depan Bu Sartika.
"Bawa, nih" jawab Rea sambil menunjukkan flashdisknya.
"Gimana, udah?" tanya Bu Sartika pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seni Mencintai Dalam Diam
Teen FictionCerita yang ditulis berdasarkan kisah yang dialami langsung oleh sang penulis. Kanala Aiozya Galeena, seorang siswi dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan, siap menyapa kalian dengan lika liku perjalanan cintanya. Seni mencintai dalam diam, beris...