0. PROLOG

264 64 16
                                        

Follow dulu ya sayang <3
Jangan lupa vote dan komennya

Tandai kalau typo

Mari ikuti perjalanan REYGALLYN✨

Selamat membaca teman 🫰🏻



Hanya sebuah prolog yang nantinya akan menjadi epilog, pada kisah sederhana ini, semoga banyak suka yang menyertai kehadiran mereka
~Author Nadya~

"Pa, Sellyn berangkat sekolah ya," pamit buru-buru gadis cantik dengan rambut hitam sebahunya. Perempuan itu menyalimi pria di hadapannya yang berusia sekitar 45 tahun itu.

"Iya, hati-hati ya, sayang." Sang ayah kemudian beralih mengelus lembut puncak kepala putrinya.

"Papa jangan kemana-mana, istirahat aja. Jangan kecapean, oke?" peringat Sellyn begitu serius. Pasalnya, papanya itu baru saja keluar dari rumah sakit minggu kemarin.

Setelah itu, Sellyn dengan cepat bergegas pergi meninggalkan rumah megah bernuansa putih, menuju halte yang tidak terlalu jauh dari rumahnya.

Melihat sinar matahari yang nampaknya sudah sangat cerah, ia sangat yakin bahwa dirinya akan terlambat datang ke sekolah. Tapi, sebisa mungkin dia berharap, semoga hari ini berpihak padanya. Sungguh, dia tidak mau mendapat hukuman berlari keliling lapangan.

Sesampai di halte, matanya menatap nanar, bersemoga agar angkot bisa dengan cepat ada yang melintas di hadapannya.

Namun nihil. Tidak ada tanda-tanda kendaraan itu akan lewat, sebab hari itu entah jalanan tiba-tiba saja begitu sepi.

Ah, sial.

Ditengah kegelisahan yang ia rasakan, tiba-tiba saja seorang laki-laki dengan motor besar berhenti mendadak di depannya.

Cittt..

Awalnya, Sellyn tidak tahu siapa laki-laki itu, tapi setelah orang di hadapannya itu membuka helmnya, barulah ia menyadari.

Ya, dia kapten basket di sekolahnya. Meski tidak tahu siapa namanya, tapi yang jelas, cowo ini di idolakan dan dikagumi oleh banyak cewe.

"Nungguin angkot ya?" Tanya cowo berseragam sekolah yang sama sepertinya, dengan jaket hitam yang terbalut di tubuh atletis miliknya.

Sellyn mengangguk, menjawab iya.

"Mau gue anter? Soalnya ini udah siang, takutnya nanti lo telat."

"Ah nggak usah, gue bisa pergi sendiri."

"Yakin nggak bakal telat?" tanya Reygan dengan salah satu alisnya yang terangkat. "Emang lo sekolah di mana?"

"SMA Angkasa," jawab Sellyn.

Laki-laki itu sedikit membulatkan matanya kala tahu bahwa perempuan ini satu sekolah dengannya. Sementara Sellyn, memang sudah mengetahui orang itu, hanya saja tidak saling mengenal.

Seragam putih abu itu seragam pada umumnya untuk anak SMA, jadi Reygan tidak begitu tahu jika Sellyn ini satu sekolah dengannya. Pikir laki-laki itu, bisa saja perempuan ini sekolah di tempat lain.

"Gue juga sekolah di sana. Sekalian aja berangkat bareng sama gue. Mau?" tawarnya dengan senang hati.

Perempuan itu menatapnya dengan heran. Seolah berkata, dia siapa? Emang kenal gue?

Karena menyadari arti tatapan Sellyn. Laki-laki itu menarik salah satu sudut bibirnya, kemudian kembali berbicara. "Gue juga kesiangan, dan gue nggak sengaja ngeliat lo nunggu di halte ini. Pasti lo bakal telat kalau lama tungguin angkot. Secara, gue punya motor kalau mau nganter lo, dan kebetulan juga kan kita satu sekolah."

REYGALLYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang