Sejak kejadian malam itu, tae menjauhi JK. Tiap Jk kerumahnya, dia selalu mengurung diri dikamar. Tiap JK ke kampusnya, dia masih saja menghindar. JK sangat merindukan tae, dia tau tae masih terluka karena ulahnya sendiri, namun JK tak mempermasalahkan itu, yang dia ingin tae kembali bahagia. Hanya itu. Dia benar benar mencintai tae
.
.
.
.
.Sebut saja hari ini adalah hari keberuntungan JK. Dia berpapasan dengan Tae di sebuah toko branded. JK saat itu ingin membeli jas untuk acara kantornya. Tas sendiri mencari baju untuk perkuliahannya.
"Taee...", suara itu adalah suara yang sangat dirindukan tae. Namun dia membenci pemilik suara itu
Tae yang panik menaruh baju yang dipegang ke raknya dan berjalan cepat seolah tak mendengarkan JK yang memanggilnya. JK yang kesal kemudian mengejarnya dan meraih tangan Tae.
" Sayang jangan seperti ini. Bisa kita bicara sebentar".
Namun Tae hanya membuang muka. Sepertinya dia sudah tidak sudi untuk melihat wajah JK. JK pun hanya tersenyum kecut.
"Apakah kau sangat membenciku?" Tanya JK.
Namun Tae hanya diam dan berusaha melepaskan tangannya. Tae membuang pandangannya ke arah lain sehingga dia tidak harus menatap wajah JK.
" Sayang, tatap aku", Ucap JK sambil berusaha mengarahi muka Tae agar melihat ke arahnya. Namun Tae masih menghindar.
"Apakah kau sangat membenciku? Apakah aku sangat menjijikan sehingga kau tidak mau lagi menatapku?" Ucap JK. Tae pun sedih mendengar ucapan JK. Namun dia sudah berkomitmen untuk tidak mau kembali lagi pada JK.
" Kenapa jadi seperti ini? Aku tidak pernah mempermasalahkan apa yang sudah terjadi di masa lalumu ataupun di masa laluku. Aku hanya butuh kamu untuk melanjutkan hidupku. Bisakah kita kembali seperti dulu? Bisakah kita memulai semua ini lagi? Tae, ayo kembali padaku. Ayo kita mulai hidup kita yang baru. Hanya ada kamu dan aku. Sayang, kamu dengar kan?", Hati Tae sudah luluh. Dia juga merindukan orang yang ada di hadapannya. Namun egonya terlalu besar. Tae menghempaskan tangannya sehingga tangan JK juga terlepas dari pergelangan tangannya.
"Aku membencimu. Aku tidak mau lagi melihatmu di hidupku", Ucap Tae dengan penuh kebencian.
Hal ini total membuat JK marah dan mencengkram lengan Tae. Kemudian menarik paksa sehingga tubuh Tae terbentur ke tubuhnya.
" Ulang lagi perkataanmu", Ucap JK. Mata Tae sudah berair. Mata JK pun sudah memerah. JK pun hendak menangis mendengar ucapan Tae barusan.
"Aku, aku benci kamu. Aku tidak pernah mau kau ada di hidupku, Jungkook", Ucap Tae sambil menahan tangisnya.
"Sayang, kenapa kamu berkata seperti itu? Tidakkah kamu tahu kalau aku sangat mencintaimu?" Ucap JK lembut.
Tae menggigit bibir bawahnya agar isakan tak keluar dari mulutnya.
"Aku... Aku bebencimu, Joen. Hiks hikss Hidupku berantakan karenamu. Aku hanya ingin hidup tenang. Hiks hikks Biarkan aku hidup tenang. Hilss Biarkan aku bahagia, Joen" Ucap tae dan JK hanya tersenyum kecut.
"Apa kau pikir aku sumber penderitaanmu? "Tanya JK.
"Iya, benar. Kau adalah sumber penderitaanku. Karena kemunculanmu, hils hikss ayahku meninggal. Kau merusak persahabatanku. Hiks hiks Kau menghancurkan semuanya. Kau meninggalkan luka di hatiku. Kau mempermainkan perasaanku. Aku benci padamu. Hikss akuu lwlaah jeon, hikss hikss aku hanya ingin bahagian.." Ucap tae sambil menangis.
" Sayang, aku tak pernah melakukan itu. Aku sangat mencintaimu. Kau tahu itu. Aku melakukan semuanya untukmu. Maafkan aku kalau aku memang sumber penderitaanmu. Tapi, bisakah kita tetap bersama? Sayang, aku benar-benar sangat mencintaimu. Aku ingin menghabiskan sisa umurku denganmu", Ucap JK lirih. Air matanya pun sudah jatuh.
"Hikss Tidak. Hikss Jangan paksa aku", Ucap tae.
"Sayang, aku mohon. Berikan aku sekali lagi kesempatan. Aku akan membahagiakanmu, aku akan menjadi apa yang kau mau", Ucap JK.
"Kau mencintaiku? ", Tanya tae. JK menatap mata tae yang terair. Jk pun menganggup.
"Sayang, aku sangat mencintaimu. Aku rela melakukan apapun untukmu",
" Kalau begitu, buktikanlah ucapanmu. Kalau kau memang mencintaiku dan ingin aku bahagia, pergilah dalam hidupku. Hikss hikaa Kalau kita bertemu, anggaplah kita tidak saling mengenal. Mari menjadi asing. Aku ingin bahagia.. hikss ", Ucap tae Kemudian, dia pergi meninggalkan JK yang masih terdiam. JK masih memproses ucapan tae, ada rasa ntero yang sangat luar biasa diharinya. Sakit.
Setelah beberapa langkah, JK kembali berkata,
"baiklah. Baiklah kalau itu keinginanmu. Tapi sebelum aku pergi, bolehkah aku meminta sesuatu?", Ucap JK.
Tae menghentikan langkahnya. Kemudian menatap JK. JK pun berjalan ke arah tae dan memeluknya lembut. Angaplah ini pelukan terakhirnya
" Izinkan aku memelukmu untuk yang terakhir kalinya", Ucap JK sambil memeluk tubuh tae.
"Maafkan aku. Maafkan aku yang sudah menjadi luka dalam hidupmu. Maafkan aku yang memaksakan untuk memilikimu sementara kamu tidak bahagia tae",
Setelahnya, JK melepaskan pelukannya. Dia mengelus bibir tae dan mengecupnya. Tidak ada lumatan, hanya ciuman yang lembut.
" Berbahagialah tae. Kamu bebas. Aku berjanji tidak akan pernah mengganggu hidupmu lagi", Ucap JK dengan air mata yang sudah memasahi pipinya. Sakit sekali rasanya mengucapkan kalimat tersebut, namun dia tak mau tae menderita lebih jauh lagi.
Tae menggigit bibirnya agar tidak ikut menangis.
"Aku pergi. Kamu harus bahagia ya. Maafkan aku. Setelah ini, kalau aku bertemu lagi denganmu, maka sesuai permintaanmu, kita akan menjadi asing. Tolong berbahagialah tae. Setidaknya, walaupun kita tidak bisa berbahagia bersama, salah satu dari kita menemukan kebahagiaannya sendiri. Terima kasih sudah hadir di hidupku dan mengajari aku apa itu cinta. Sama tinggal", ucap JK, kemudian dia pergi. JK membalik badannya dengan bahu yang sudah bergetar. Hancur sudah hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR EYES (KookV)
Teen Fictioncerita yang tersembunyi di sepasang mata indah disclaimer: cerita ini hanya fiksi belaka tak.ada hubungan dengan manusia dikehidupan asli