5

711 67 2
                                    

"Tuan kim, kau sudah jatuh tempo, kami harus menyita hartamu sesuai perjanjian kita", kim suho sudah tak punya pilihan lagi. Dia meminjam banyak uang ke JTech namun gagal mengembalikannya. Pemilik JTech sudah beberapa kali memberikan kelonggaran, namun tidak untuk kali ini.

Kim suho duduk bak pesakitan, siapa yang menyangka dia akan ditipu rekan kerjanya setelah meminjam uang dari JTech, dan Sekali lagi Jtech mengabulkan pinjaman uangnya. Namun lebih naas lagi, sodaranya membawa kabur uang tersebut. Sudah tak.ada pilihan lagi, semua hartanya harus disita.

"Huft, baiklah.. anda bisa menyita aset saya, tapi beri waktu seminggu untuk mengemasi barang kami", ucap tuan kim menunduk lesu. Sang CEO hanya menganggung, dan pindah duduk lebih dekat ke tuan kim

"Paman, kau masih bisa tinggal disana jika kau mau. Tapi maaf, saya harus menyita semua milik paman sebagai aset Jtech"

"Terimakasih nak, kau sudah sangat banyak membantu paman beberapa tahun terakhir. Maaf paman tak bisa mengganti hutang paman, paman tau semua harta ini tak cukup membayar hutang paman",

CEO JTech  memeluk paman kimnya. Untuknya, Paman kim adalah orang yang berjasa, dulu waktu dia menjadi yatim piatu, paman kim yang merupakan kenalan ayahnya  berbaik hati membantunya agar bisa membayar uang sekolahnya.

"Paman, aku akan menjaga perushaanmu. Tolong tinggal lah dirumah itu. Aku hanya akan memgambil perusahaammu, karena ini kesepakatan perusahaan kita. Aku tak mau mengusirmu paman, tinggalah. Aku akan memfasilitasi dan membiayai semua yang paman dan bibi butuhkan", mohon sang CEO.

Kim suho mempererat pelukannya. Dia sama sekali tak marah pada CEO Jtech itu. Dia tau anak itu sangat baik

"Aigooo... kau kira paman mu ini lemah ha, jangan mengkasihani diriku", ucapnya sambil menepuk2 punggung yang lebih muda.
.
.
.



Tuan kim kembali masionnya, dia menatap selururh sudut masion dengan teliti. Dia baru sadar kalau ada bunga mawar yang merekah di dekat terasnya.  Dia mengingat dulu anaknya berkelahi di depan pintu karena berebut mainan.

"Dad....", nyonya kim

"Hai mom..", balasnya sambil memeluk sang istri

"Maafkan aku mom, hikss", nyonya kim memeluk suaminy erat, menyalurkan semua cintanya untuk sang suami, dia tau betapa beratnya perjuangan sang suamindalam beberapa tahun ini. Nasib siang benar benar bertubi tubi.

Kim nara menarik suaminya ke kamar. Mendudukannya di sudut kasur dan kembali memeluk suaminya

"Gapapa dad... kita hadapi sama2 ya",

"Kantor kita sudah diambil alih, rumah ini juga.. semua aset lain dijual oleh suno hyung  hiks... bahkan perusahaan dan rumah ini tidak cukup untuk menutupi hutang kita k Jtech sayang, setengahpun tak terbayar ",

Tentu nara resah.. bagaimana selanjutnya menghadapi semua ini

"Kita berjuang bersama dad..  apa dia menuntutmu"

"Tidak, dia tidak menuntut sayang, dia malah minta maaf karena harus mengambil kantor kita, dia.. hiks hiksss dia berandalan itu hikss menawarkan kita untuk hiks hiks tetap tinggal disini sayang, hikss.. dan juga mau memfasilitasi kebutuhan keluarga kita"

Air mata nara jatuh mendengar ketulusan CEO Jtech itu. Nara memang tak pernah bertemu, hanya mendengar dari suaminya, namun dia tau anak itu menyayanginsuaminya seperti ayahnya sendiri.
.
.
.

.
.

"Dad... taetae mau beli tae LV keluaran terbaru, lalu mau belik kolekse terbaru tiffany n co, sama mau beliin motor mobil untuk hadiah ultah bogum hyung yaa.." ucap tae saat keluarga kim berkumpul di ruang keluarga sehabis makan malam.

Nara langsungemgelus punggung tangan suaminya. Mereka sepakat untuk memberitau anaknyansegera

"Nak..", ucap nara, Jin dan tae menatap mommy nya

Nara menarik nafas dalam, dan melepaskannya. Mulai melanjutkan ucapannya

"Kalian kemasi barang kalian ya,.kita akan pindah"

"Pindah kemana mom", tanya jin heran, dia melihay wajah sang daddy tak baik, dia sudah mulai curiga

"Maaf son, perusahaan kita bangkrut, paman suno mejual aset dan menipu daddy, perusaan dan rumah ini disita Jtech, namun itupun belum cukup untuk membayar hutang kita"

Air mata tae langsung menggenang, dia memeluk ayahnya

"Hiks hiksss dad... hikss maaf, tae ga tauu kalau hiks hiks daddy sedang kesusahan, hikss kita balak lalui ini kok, hiks hikss jin dan tae akan dapat kerja yang bagus, dan hiks hiks kami akan membiaya mom dan day", ucap sibungsu.. hati tuan dan nyonya kik menghangat.

"Lalu bagaimana kita melunasi hutangnya dad? Apa ada tenggak waktunya", jin

"Tidak nak.. CEO Jteck tak mempermasalahkannya"

Akhirnya mereka mengemasi barangnya, mereka pindah ke rumah yang jauh lebih kecil. Kebetulan disana hanyabada 3 kamar. Dan semua oekerja tuan Kim ditarik k Jtech.

YOUR EYES (KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang