4

578 51 2
                                    

Kejadian ini sukses membuat tae badmood. Dia marah pada pria jeon dan ingin si jeon sialan itu meminta maaf, namun tentu itu tak akan terjadi

"Sayang ayoo kita makan di restoran saja", bujuk bogum

"Ga mau, tae mau pulang", jawabnya sambil menatap k luar kendela mobil.

Bogum tau hati kesayangamnya sedang kesal, bogum menggenggan satu tangan tae dan mengecupnya, sukses membuat tae menatap ke arahnya.

"Makan dulu ya.. baru pulang"

"Iihh ga mauu", bentak tae sambil menarik tangannya

Bogum langsung mengepikan mobilnya. Menatap tae tajam hingga membuat tae menunduk

"Maaf hyungie..", cicit tae

Bogum mencengram rahang tae agak kuat hingga tae menatap padanya

"Sudah ku bilang kan, aku suka tae yang patuh",

Tae hanya menganguk bersamaan dengan jatuhnya air matanya. Dia begitu takut kalau bogum kasar padanya.

Bogum kembali melajukan mobilnya, namun tak kerestoran, melainkan ke apartemen tae yang sedang ditinggali oleh bogum.

"Hyungie, kok keapart? Bukannya kita mau makan diluar",

"Makan disini saja sayang, hyungi lelah",  ucap bogum lembut, taepun mengangguk paham.

Begitulah kehidupan percintaan tae, kadang bogum agak kasar dengan dalih mau menertipkan tae. Dan tae selalu menurut pada akhirnya.
.
.
.

Malam ini mereka menghabiskan waktu makan bersama di apartnya. Bogum memesan makan malam, dan ngobrol santai setelahnya

"Hyungi.. dia siapa? Apa dia mahasiswa disini juga", tanya tae, dia masih mengingat si brengsek tersebut

Bogum yang paham siapa yang dimaksud kekasihnya langsung mengangguk

"Dia teman seangkatanku, kenalan RM juga, dia memang berandalan sayang"

Tae mengangguk paham, namun ada perasaan penasaran dihatinya. Mata itu.. mata yang pernah memberi kedipan padanya

"Mmm dia jurusan apa"

"Arsitektur sayang"

Tae mengangguk... kemudian tae mau membuka mulutnya lagi dan bertanya, namun langsung dicegat oleh bogum

"Udah ga usah dibahas lagi"

Tae mengangguk patuh.

Mereka berpindah kesofa untuk menonton film. Tak ada pembicaraan berarti setelah itu.
.
.
.
.


Hari ini tae, jimin dan bambam berniat bermain setelah selesai kuliah, entah setan apa yang menghasut, mereka akhirnya sepakat akan mencoba masuk club malam untuk minum minum, bambam memastikan mereka bisa masuk k club milik sepupunya. Mereka tak pernah lagi jalan bareng sejak tae berpacaran. Akhirnya mereka sepakat menonaktifkan hapenya agar tak diganggu.

"Okee... itu club nya... kalo ga kuat minum, ga usah minum", ucap bambam , tae dan jimin mengangguk

Jimin sangat menikmati suara jedag jeduk di club tersebut, namun tae terlihat risih. Saat ketiga orang tersebut masuk k club, banyak mata yang menatapnya, tae takut dengan tatapan tersebut hingga dia merengek mau pulang. Namun ditenangkan oleh jimin dan bambam

"Duduk sini dulu, gue pesenin minum", bambam

Jimin dan tae yang sudah duduk disalah satu table hanya mengangguk, tak lama ada seorang pria dewasa yang duduk disamping tae

"Hai manis, baru kesini ya"

"I-iya om..", ucap tae sambil menunduk dan meremat jarinya

Pria tersebut mengelus paha tae, dan jimin langsung melemparkan tangnnya pria tersebut asal

"Silahkan pergi dari sini, kami tak mau diganggu",

"Tapi simanis ini tak maslalah", ucapnya sambil mencolek dagu tae

"Heh bajingan jangan ganggu teman gue", ucap bambam yang baru datang dan bergabung

"Dia temen lo, manis bangeet.. gue bawa ya malam ini", ucapnya santai, air mata tae sudah jatuh...

"Dia sahabat gue, lo cari yang lain aj", ucab bambam.. namun orang tersebut masih menatap tae tajam

Bambam yang kesal langsung menarik tae dan jimin keluar bar dan kembali ke mobil

"Hiks hikss.. gue takuut.. hikss hiksss", tae

"Maaf ya tae jim, gue ga ngira bakal ada kejadian gini", sesal.bambam

"Yaudah deh main dipasar malam.aja yuk"

Tae pun memgangguk heboh.
.
.
.

Disini lah merekaa sekarang, menikmanti lampu pasar malam yang gemerlap, dan sibuk mencicipi kuliner disana.


YOUR EYES (KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang