20

613 68 6
                                    

"Jung antar aku pulang yaaaaa", rengek ahyon

"Ga bisa, saya permisi semua", ucap JK, suga juga pamit

Mereka menghampiri Tae, jimin dan bambam yang sedang ngobrol di meja mereka.

"Jungiiii anteeriiin pulaang... dady mau ke bandaraaa, aku ga bawa kendaraan", ahyon

"Iya jung, kasian udah malam.. lo tau kan rawan banget kalau jalan sendiri", rene

"Yaudah sana anter dulu, mereka gue yang anter deh", ucap suga. Tae sudah manyun, dan JK jelas melihat it

Irene yang paham situasi, mulai angkat bicara

"Sana jung, tae nanti kita anterin  lagian dia laki masak lemah banget, tae lo jangan egois donk.. bukan siapa2 aj udah ngekang, kasia  ahyon.." irene

"Gue g larang", jawab tae singkat

"Bagus deh, kalo bugum baru bisa lo atur atur"

"Bogum siapa??" Ahyon

"Dia kekash tae, mereka berciuman sebelum hari pernikahan tae dan jungkook, kami semua menyaksikan ciuman yang hooot ituu", rene

"Omooo... tae, maaf kita memang tak kenal, tapi sebaiknya kalau mau menolaj, langsung sampaikan saja. Pernikahan itu sakral, apalagi untuk jungie oppa.. pasti sakit sekali rasanya saat itu oppa", ucap ahyon mengelus dada JK

"Yaa... dan JK mabuk mabuk untuk melampiaskan kekecewaannya", rene

"Nooo oppa.. kau minum lagi, setelah dua tahun berhenti minum, maaf aku tak ada disampingmu saat kau butuh. Aku tak akan mengizinkan siapapun lagi menyakitimu", ucap ahyon posesif dan menarik tangan JK untuk pergi.

Setelah JK dibawa pergi ahyon, rene kembali menatap tae yang masih menunduk

BRAAAK

 
"rene, apaan lo anjir", suga

Namun rene abai

"Denegr ya tae, lo t baru datang kehidup teman gue tapi malah udah bikin luka dalam buat dia. Mending lo pergi, sampah.. susul bapak lo"

PLAK

Byur

Jimin menampar pipi rene dan bambam menyiramnya dengan air.

"Cukup kau menghina sahabatku, sekali lagi ada kata yang keluar dari mulutmu tentang sahabatku, akan ku robek mulutmu", jimin

"Ingat baik baik itu, aku tak pedulu kau siapa, sekali lagi kau mengusik sahabatku, kau tau akibatnya", bambam

"DUDUK..!!", bentak suga, aura membunuhnya sudah keluar.

"Aku tak mau lagi kalian ikut campur urusan JK dan tae, biar mereka yang memilih jalannya, kalian dengan jimin , bambam", ucap suga tegas

"Jika aku masih mendapati kalian ikut campur, akab ku pastikan itu hari gerakhir melihat dunia ini",

Rene tersenyum.senang mendengarnya

"Ayo aku antar pulang", ucap suga

Jimin yang sudah marah memilih berdiri dan menggandeng tangan tae, bambam di belakang

"Kau tak perlu repot tuan, aku bisa mengantarkan sahabatku, kau tak perlu repot repot mengantar kami, kami bisa hidup tanpa kalian bajingan.. ini hiks hiks terkahir kali aku berbicara padamu, hikss aku benci kau sugaa hikss",

"Jimmm.. tenang dulu... kita bicara habis ini" ucap suga lembut

"Kau lihat tae.. kau lagi penyebabnya.. sahabatmu kehilangan cintanya karena orang egois tak berguna seperti sampai, ini gara gara kau", rene

PlAK

"Sudah ku bilamg padamu jangan mengomentari sahabatku bajimgan",  teriak jimin setelah menampar irene.. bambam menarik jimin dan tae keluar, dan membawany kemobil.
.
.
.
.



"Maafin gue ya... gara gara gue semua kacau", ucap bambam yang sedang tiduran dikasur tae, mereka lagi maskeran.

"Lo ga salah, gue emang sampah kali ya", lirih tae

Jimin yang sedang tiduran langsung terduduk

"Kau tadi melihat aku menampar wanita karena menghina sahabatku, jangan sampai aku menamparmu karena kau menghina sahabatku", ucao jimin kesal

"Ya, jaga mulutmu sebelum ku guyur dengan air", ucap bambam

Aur mata tae memggenang, segitunya sahabtanya membela dirinya

"Tapi sahabat kalian payah",

"Dia bukannya oayah, hanya belum paham bagaimana harus bersikap. Hey itu wajar, kita baru 19 tahun"

"Begitukan?", tae

"Iya tae... dia memang tak terlalu dewasa, tapi dia sangat baik"

"Lalu aku bagaimana sekarang"

"Tae apa kau cinta jk hyung"

Tae mengangguk

"Apa kau mau melepaskannya untuk bahagia dengan orang lain",

Tae menunduk, meremas bajunya, dia mau JK bahagia, tapi harus dengannya. Tapi tentu itu tak diucapkan tae

"Aku mau hyungie bahagia"

"Walau dengan nenek lampir itu", bambam

Tae mengangguk, namun bahunga bergetar. Tak sanggup jika itu menjadi kenyataan

"Kau ini bodoh", jimin

"Kau mau dia menjadi milikmu kan"

Tae mengangguk

"Kalau begitu buat dia tunduk padamu bodoh"

"Caranya"

"Entahlah", jawab jimin cengengesan

"Intinya kau jangan mau kalau, kau harus memposisikan dirimu sebagai skala prioritas oelh JK", bambam

"Caranya bam"

"Kalau ada yang harus diantar pulang, itu kamu. Kalau ada yang harus ditanyai kabar, itu harusnya kamu.. kamu pepet terus dia, jangan mau kalau sama mak lampir itu",

Tae mengangguk

"Apa yang harus dilakukan kalo ketemu dia", bambam

"Lawan, jampak rambutnya dan benturkan kepalanya", ucap tae, dan smeua tertawa

YOUR EYES (KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang