39

555 45 8
                                    

Setelah pesta itu, semua berjalan lancar. Jin mulai menjalankan perusahaannya. Dia memulai aktivitas barunya sebagai seorang CEO. Dibantu paman wang sebagai asistennya.

" Pagi sayang,"

"Pagi mom",

"kau sudah siap? "

"Iya mom, aku akan berangkat:, jawab Jin.

"Baiklah, habiskan sarapanmu"

" Oke mom. Mom, tae dimana?" Tanya Jin.

"Sebentar lagi dia turun",jawab momi. Dan tak lama terdengar suara kaki dari arah tangga.

" Sini sayang, makan dulu", Ucap sama momi.

"Yes mom", jawabnya. Kemudian dia duduk di sebelah Jin.

"Tae, sejak kapan kau pacaran dengan si Jackson Wang itu?", Ucap Jin serius.

" Pacaran? Aku tidak", jawab tae

" Kalian mengumumkan hubungan kalian di atas panggung. Semua orang mendengarkannya. Momi pun kage", tae berhenti mengunyah.

" Mom, aku tidak pernah mengumumkan itu", Jawab tae

" Memang bukan kau, tapi paman wang Yang mengatakan kalau kau pacaran dengan anaknya", Ucap Jin.

" wajahmu merah. Serta kamu tersipu malu saat itu sayang." Ucap sama momi.

" Tidak mom, tidak. Aku tidak pernah berhubungan dengannya", Jawab tae.

" Namun kalian pernah mengumumkannya. Dan semua orang berpikir kalau kalian sedang ada hubungan",.

"Aku tidak", jawab tae kakeh.

"Terserah lah tae. Aku hanya ingin mengingatkanmu. Aku tidak tahu bagaimana track record keluarga wang tersebut. Aku juga tidak tahu anaknya bagaimana. Jadi kau harus pandai menjaga dirimu",. Ucap Jin. Tae pun mengangguk. Sambil makan, tae kembali ingat ucapan Jimin malam kemarin. Saat Jimin memakimakinya dan mengatakan kalau dia idiot. Dan tae baru ngeh. Saat dia mencoba mengingat semua kejadian itu. Dia menepuk jidatnya begitu keras.

"Loh nak, kenapa kamu memukul dahimu? ",Ucap momi Kim kaget.

"Ya ampun mom, tae baru sadar semuanya. Oh my god, tae harus bagaimana?", Ucap tay.

" Oh nak, kalau kau tidak ada hubungan dengannya. Bersikaplah seperti biasa saja" Ucap song momi.

" Tapi nanti JK hyung marah". Ucap tae sendiri.

"Bukannya kau sudah tidak mau ada hubungan apa-apa dengan JK. Kenapa kau memikirkan dia akan marah?", Tanya Jin.

"Hyung, jangan seperti itu. Kau tahu aku begitu mencintainya",

"Lalu kau menyuruhnya pergi",  Ucap Jin. Tae hanya diam.

"Turunkanlah egomu. Dia sangat mencintainya sampai detik ini. Jangan sampai kau menyesal umur hidupmu. Karena ada orang lain yang bisa memperlakukannya lebih baik darimu, tae. Kau selalu menyiayiakannya", Ucap Jin tegas.

Tae hanya diam meremat sendoknya.

" Maafkan aku, tae. Aku tak bermaksud menyakitimu. Namun aku sangat tahu bagaimana JK. Dia sahabatku. Aku tahu betapa besar dia mencintaimu. Bahkan sejak cuman pertama kalian di kantor polisi itu", Ucap Jin.

Tae semakin menunduk. Momi Kim pun tidak dapat berkata apa-apa. Lahirnya, Jin menyelesaikan sarapannya dan pamit pergi ke kantor.

.
.
.

Tok, tok, tok

Pintu ruangan JK diketok. Kemudian pelan-pelan tintu itu terbuka. JK sudah menatapnya tajam.

" Kau mau apa lagi bajingan? Kerjakan kerjaanmu dengan benar. Aku muak melihatmu selalu melakukan kesalahan", Bentak JK.

Tubuh tae sudah bergetar mendengar bentakan JK.

" hyung, maafkan aku", Ucap tae gemetar hampir menangis.

"Loh, Tae? ",Ucap JK kaget.

Dia kira itu adalah salah satu karyawannya yang selalu membuat ulah.

" Maafkan aku, aku tak bermaksud membentakmu", Ucap JK langsung menghampiri Tae dan menutup pintunya.

Dengan lembut, JK menarik Tae untuk duduk di sofa.

"Maafkan aku, aku tak bermaksud membentakmu Aku kira tadi itu karyawanku", Ucap JK menendangkan Tae.

"Tak apa, hyung. Maaf aku datang tanpa memberimu kabar",

" Ya, tidak apa-apa", Ucap JK. Kemudian mereka larut dalam diam. Tak ada yang berani memulai percakapan.  Tae menunduk meremat ujung bajunya

"Hyung, ada yang ingin kukatakan", Ucap Tae. Jantung JK langsung berdetak kencang. Sudah banyak skenario buruk yang muncul di kepalanya. Dia membayangkan kalau Tae akan mengatakan bahwa dia akan melangsungkan pernikahan dengan uang. JK tentu tidak sanggup mendengarnya. Namun, lagi-lagi JK menguatkan hatinya. Jika itu untuk kebahagiaan Tae, maka dia bersedia melakukannya. Seperti janjinya dulu ke Paman Kim.

" Ya, Tae. Katakanlah"

"Hyiung, soal pesta kemarin. Aku minta maaf". Ucap Tae.

"Kau tidak perlu minta maaf, Tae. Aku turut berbahagia karena kau telah menemukan orang yang kau cintai", Tae menggeleng ribut, kemudian berjalan ke arah JK dan duduk di atas pangkuan JK. Mereka saling bertatapan dan Tae menenggelamkan lehernya di curug leher JK. JK tentu kaget dengan pergerakan Tae. Dia membalas pelukan Tae dengan sangat lembut.

"Hyung, aku hanya mencintaimu. Tidak peduli sebera keras aku mencoba membencimu, namun pada kenyataannya aku selalu mencintaimu. Maafkan aku, hyung. Aku bodoh. Dan soal kemarin. Aku tidak sadar kalau Paman Woag menyatakan aku berpacaran dengan anaknya. Aku terpaku pada pandanganmu Maafkan aku."

Setelahnya tae melepaskan pelukannya, meraka saling bertatap

CUP

CUP

YOUR EYES (KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang