28. Fear

321 42 8
                                    

Keesokan harinya,

Jin POV

"Operasi polisi yang menargetkan perdagangan senjata api di seluruh Korea Selatan telah berhasil menyita ribuan senjata api ilegal, ratusan penangkapan, dan petunjuk investigasi yang dihasilkan dari jaringan kejahatan dan rute penyelundupan.

Selama tiga minggu, Operasi B yang dipimpin oleh Min Yoongi, perwira senior Badan Intelijen Nasional berhasil menangkap hampir 125 tersangka dengan sekitar 20.000 senjata api, komponen amunisi, dan bahan peledak ilegal yang berhasil ditemukan."

PRANG...

TV-ku yang malang.

Beristirahatlah dengan tenang sayangku. Aku menghela napas dan menoleh ke samping, hanya untuk melihat Ken yang sedang melihat segala yang terjadi di lantai bawah dengan keadaan yang mengerikan.

Aku menggelengkan kepala dan melihat sosok yang marah-marah sambil melemparkan segalanya ke lantai.

Ini sudah pagi. Aku tidak bisa tidur karena apa yang terjadi kemarin. Setelah menghibur Ken, aku mendapat masalah lain. Tae. Dia kembali. Dari kondisinya, aku bisa mengerti situasi kacau seperti apa yang dia alami.

Dia berada di depan TV sejak dia datang kesini, dia mengganti saluran TV, sambil terus menelepon seseorang, dan meneriaki para penjaga. Situasinya benar-benar berantakan sekarang.

Aku tidak mendekatinya. Ya, aku tidak punya keinginan untuk mati. Tapi sekarang aku harus karena aku ingin pergi keluar dan bertemu dengan JK.

Aku menelepon Sandeul dan memintanya untuk menelepon Ken agar mengajaknya hangout seperti biasa. Sehingga aku bisa melarikan diri darinya dan pergi menemui JK. Aku yakin dia tak akan pergi ke kantor karena aku sudah tahu siapa dia sebenarnya. Jadi aku harus pergi ke rumahnya sebelum dia juga pindah dari tempat itu. Tapi semua rencanaku hancur saat aku tahu bahwa Tae kembali dan menyebabkan kekacauan disini.

Waktuku benar-benar buruk. Apa yang harus kulakukan?

Aku menatap Ken.

"Apa kau punya ide untuk pergi dari sini?" bisikku pada Ken yang membuatnya melotot padaku.

"Serius Jin... Setelah kau menyaksikan semuanya dengan matamu sendiri, kau ingin keluar sekarang? Bagus... Kau sedang menggali kuburanmu sendiri sekarang. Kau tahu itu" Dia berkata padaku.

Aku menghela nafas dan melihat ke bawah lagi.

Tak lama kemudian aku mendengar beberapa mobil parkir di dalam kompleks rumah kami.

Aku sedikit menyenggol Ken dan bergerak ke lantai bawah sambil menyeretnya.

Oh... Itu Appa-ku. Bukan hanya dia. Joon juga. Aku tidak melihat Jackson hyung bersamanya. Apa dia di rumahnya. Terserahlah... Appa terlihat sangat marah sekarang saat dia berjalan ke arah Tae dan...

PLAK

Mataku terbelalak. Ini pertama kali Appa menamparnya. Appa tidak pernah mengangkat tangannya pada salah satu dari kami. Tapi kenapa sekarang? Tae hanya diam disana dengan kepala tertunduk. Joon juga terlihat kesal dan tidak bisa merespon apapun saat Appa marah-marah.

"AKU SUDAH BILANG PADAMU UNTUK BERHENTI BERURUSAN DENGAN HAN SAMPAI AKU KEMBALI. TAPI KAU TIDAK MENDENGARKAN... LIHAT
APA YANG TERJADI SEKARANG... SALAHMU
TAEHYUNG... ORANG KITA DARI KEPOLISIAN MENGATAKAN BAHWA MEREKA MENDAPAT INFORMASI TENTANG BISNIS KITA DARI KANTOR KITA SENDIRI. BUKANKAH AKU SUDAH BILANG
KAU HARUS MENEMUKAN PENGKHIANAT ITU SEBELUM KAU BERGERAK?! AKU TIDAK PEDULI TENTANG HAL LAINNYA... TAPI DIA... KITA KEHILANGAN DIA... APA KAU TAHU APA YANG AKAN TERJADI KARENA ITU??" Appa berteriak dan duduk di sofa.

Laws of Love | KookjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang