05. Hot and Handsome

498 92 19
                                    

Double up 🤗
.
.
Jin POV

Kami sedang dalam perjalanan menuju perusahaan kami. Tae duduk di sampingku di dalam mobil sambil membaca beberapa file.

Dia tidak bertanya padaku tentang insiden di klub malam itu sampai sekarang. Aku tidak tahu kenapa, tapi mengetahui karakternya aku yakin dia telah merencanakan atau telah melakukan sesuatu.

Ken sedang berada di luar kota selama dua hari. Tae mengirimnya untuk bekerja di Ilsan. Kenapa dia mengirimnya kesana? Dia punya banyak karyawan selain Ken. Rasanya mencurigakan. Aku bahkan juga tidak bisa menghubungi Ken. Bagaimana jika dia melakukan sesuatu padanya dan bukan padaku. Tidak mungkin. Aku pasti akan meracuninya jika itu terjadi.

Aku melirik ke arahnya yang masih membaca berkas-berkas itu lalu memalingkan wajahku lagi.

Aku sudah berusaha semampuku untuk kabur dari pekerjaanku bersama Tae. Tapi sepertinya Tuhan tidak setuju denganku. Semua rencanaku hancur bahkan sebelum aku menjalankannya.

Aku bahkan berpura-pura sakit perut hari ini untuk menghindari hal ini. Tapi Tae mengatakan bahwa dia akan membawaku ke rumah sakit dalam perjalanan. Aku yakin dia tahu kalau aku hanya pura-pura. Jadi rencana itu pun gagal.

Joon tidak ada disana saat itu, yang membuatku semakin kesulitan dalam menghadapi iblis satu ini. Dia pergi ke rumah Jackson hyung pagi ini. Biasanya jika itu Appa atau Joon, mereka tidak akan memaksaku untuk melakukan apa yang tidak ingin kulakukan, meskipun mereka tahu bahwa aku hanya berpura-pura di hadapan mereka.

Tapi tidak dengan manusia satu ini. Aku yakin, pada kehidupan kami sebelumnya, akulah yang membunuhnya. Itu sebabnya dalam kehidupan ini dia melakukan ini semua padaku. Oh Tuhan.

Kami akhirnya sampai di kantor. Para penjaga membukakan pintu untukku dan Tae. Aku melihat para asistennya dan beberapa pejabat tinggi mendekatinya. Mereka menyapa kami dan aku pun membalas sapaan mereka.

Aku menatap Tae.

Dasar manusia yang sombong. Tae masih tidak menyapa mereka. Para pejabat itu seumuran dengan Appa. Bagaimana bisa dia tidak sopan seperti ini pada mereka.

Tae memberi isyarat padaku untuk bergabung dengannya.

Aaaaargh.... Aku tidak mau melakukan ini. Aku merengek dalam hati.

Aku punya ide!

"Umm... Tae... Aku mau ke toilet sebentar. Nanti aku akan menyusul ke ruanganmu, oke?"

Aku tidak menunggu jawabannya. Aku berlari dari sana menuju ke toilet. Tapi kemudian aku berhenti.

Tae pasti akan menyuruh seseorang menunggu di depan toilet untuk memeriksaku. Lebih baik pergi ke tempat lain. Aku tak ingin berlama-lama bersama dengan Tae.

Aku berjalan berkeliling di sekitar kantor. Aku melihat para karyawan bekerja di kabin mereka secara profesional. Mungkin efek dari Taehyung. Aku tersenyum memikirkannya dan terus berjalan.

Sudah 3 bulan sejak terakhir kali aku berkunjung kesini. Aku datang kesini untuk rapat dewan bersama dengan Appa dan Joon. Acara tersebut juga merupakan upacara peluncuran produk baru kami.

Aku menghela nafas.

Pengawal Tae pasti akan mencariku. Aku melihat sekeliling dan tidak ada orang disana. Sangat baik aku berpindah ke area privat ini.

Aku mengeluarkan ponselku, membuka kamera dan mulai untuk mengambil fotoku sendiri.

Hanya itu yang bisa kulakukan sekarang. Aku mencoba berbagai pose.

 Aku mencoba berbagai pose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat aku sedang fokus berfoto, aku berjalan ke belakang untuk melakukan beberapa foto lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat aku sedang fokus berfoto, aku berjalan ke belakang untuk melakukan beberapa foto lagi. Tapi aku tidak menyadari bahwa ada air di lantai.

AAARGH...

Aku terpeleset dan jatuh terduduk ke lantai. Untungnya aku tidak jatuh ke depan, yang membuatku sedikit senang karena wajahku tidak akan luka. Tapi bokongku sakit.

Aku melihat sekeliling untuk melihat apakah ada orang yang melihat keadaanku yang memalukan ini. Terima kasih Tuhan.

Aku menghembuskan nafas dengan gembira karena tidak ada yang melihatku jatuh.

Aku menghela nafas.

"Apa kau baik-baik saja?"

Aku menegang mendengar suara itu dan kemudian menoleh ke arah suara itu.

Disana aku melihat seorang pria tampan yang tinggi menatapku. Dia lebih berotot dari Tae. Kemeja hitam dan celana jeans biru itu sangat cocok untuknya. Dia memiliki senyum kelinci yang paling kusukai dari dirinya.

Tunggu. Apa dia tersenyum saat aku terjatuh di lantai.

Aargh... Itu memalukan.

Kesan apa yang kubuat padanya. Aku memalingkan muka untuk menyembunyikan keadaanku yang memalukan.

Oh Tuhan. Kenapa aku.

"Butuh bantuan?"

Dia bertanya padaku sambil mengulurkan tangannya di depanku.

Aku melihat tangan itu dan kemudian ke matanya.
Sepertinya dia membuatku ketagihan. Aku lagi-lagi tersesat dalam ketampanannya.

Pada suka gak sama book ini?Rasa2nya yang baca sedikit 😔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Pada suka gak sama book ini?
Rasa2nya yang baca sedikit 😔

Laws of Love | KookjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang