14. Plan

461 65 7
                                    

Jin POV

"Oh... Itu tidak terduga," kata Ken padaku melalui telepon.

Aku tahu itu tidak terduga. Aku sangat bersemangat bertemu dengan JK hari ini, tapi semuanya hancur sekarang.

Ini adalah pertama kalinya aku mendapat perlakuan seperti itu dari siapa pun. Biasanya semua orang akan mendekatiku terlebih dahulu. Mereka hanya akan ragu-ragu saat mereka tahu tentang keluargaku. Tapi disini... Aargh aku frustasi. Aku bahkan membuat situasi untuk bisa dekat dengannya. Tapi... Itu canggung. Aku pikir dia benar-benar menyukaiku, aku merasakannya. Tapi...

Seluruh hariku hancur karena itu. Itu benar-benar melukai harga diriku. Untungnya Joon dan Tae tidak bersamaku sekarang. Joon sedang bersama suaminya dan Tae seperti biasa dengan kesibukannya.

Tae pergi setelah dia mengantarku pulang. Itu bagus, jika tidak, dia tidak akan memberiku ketenangan dengan menanyakan alasan kenapa aku kesal dan sebagainya.

Aku langsung menelepon Ken sesampainya di rumah. Dia tertawa terbahak-bahak saat mendengar penolakan itu. Yah, bukan penolakan, tapi itu benar-benar sebuah lemparan yang tak terduga di wajahku.

"Yah... Jinnie... Aku rasa dia aseksual. Maksudku tidak ada seorang pun di dunia yang akan  melewatkan kesempatan untuk dekat denganmu. Terutama melihat wajah cantikmu meskipun mereka tidak tahu tentang seberapa keras kepalanya dirimu." Ucap Ken mengejek.

"Yah... Ken. Jika kau terus berkata tidak masuk akal maka aku akan melakukan hal yang sama bukan hanya padamu tapi pada Sandeul juga. Aku akan meneleponnya dan mengatakan bahwa kau punya selingkuhan dan kau sedang bersamanya sekarang." Aku tahu dia pasti mengutukku sekarang. Sandeul sangat posesif. Aku sangat tahu itu.

"Yah... Jin. Jangan berani-berani. Oke baiklah. Aku akan membantumu. Kirimkan data dirinya. Aku akan memeriksa tentangnya." katanya sambil mengertakkan gigi.

"Tidak perlu. Aku tahu apa yang akan terjadi saat kau melakukan pemeriksaan latar belakang seseorang, dan detailnya akan sampai di meja Tae lebih dulu daripada aku. Jadi, tidak. Aku tidak percaya padamu. Aku tak akan mengatakan tentang siapa orang itu. Kau cukup memberiku beberapa ide untuk mendapatkannya. Kau sudah berpengalaman dalam hal itu kan." Aku tidak mengatakan padanya bahwa JK adalah orang yang aku sukai. Jika dia tahu, masalahnya akan semakin rumit.

"Apa? Kau tidak percaya padaku. Keselamatanmu penting bagiku, dan aku ingin tahu siapa orang yang sedang kau temui. Kalau tidak, aku akan memberitahukan hal ini pada Taehyung."

"Silahkan saja. Aku akan menelepon Sandeul sekarang."

Aku bisa mendengar dia mendesah di seberang sana.

"Jin... Baiklah... Aku akan membantumu. Tapi kau harus memberitahuku tentang detailnya saat aku kembali, oke?" Aku berpikir sejenak.

"Oke. Jika kau membantuku, aku akan menjadi anak yang baik dan penurut." Aku tersenyum. Bantuan Ken sangat dibutuhkan saat ini.

"Kau benar-benar menyukainya, hmm?" Aku tertawa kecil. Itu benar. Tapi aku tak bisa mengungkapkannya.

"Ini masalah harga diriku sekarang. Jadi aku tak mau gagal disini." Ia menghela napas lagi.

"Sebelum kau memulai, kau harus mencari tahu dulu apa dia aseksual atau apa dia sudah punya pacar?"

Aseksual. Tidak... Itu tidak mungkin. Bagaimana bisa seseorang yang begitu seksi dan tampan bisa menjadi aseksual. Tapi yang kedua mungkin adalah masalah. Bagaimana jika dia sudah punya pacar? Itu adalah skenario yang paling mungkin terjadi. Dia masih lajang agak sulit dipercaya. Tapi bagaimana aku bisa mengetahuinya.

"Jin apa kau disana?"

"Ya... Aku bisa mencari tahu yang kedua. Aku kenal seseorang yang bekerja dengannya. Aku bisa memanfaatkannya untuk mengumpulkan informasi tentangnya." Ya, Sandeul atau Hobi. Aku butuh bantuan mereka. Tapi aku tidak bisa mengatakannya pada Ken.

"Ummm... kalau begitu baiklah. Mari kita rencanakan hal lain setelah kita mendapatkan konfirmasi. Kita harus merencanakan sesuatu. Dan, siapa tadi kau bilang namanya?"

"Percobaan yang bagus Ken. Aku akan menghubungimu besok. Sampai jumpa." Aku menutup telepon.

Aku tersenyum menatap ponselku. Aku tidak merasa kesal sekarang. Aku seperti merasa mendapat kegembiraan yang baru.

Aku mencarinya di semua media sosial tapi dia tidak ada sama sekali. Sangat misterius. Tapi mungkin dia orang yang tertutup. Berlawanan denganku. Tapi yang berlawanan akan saling menarik bukan...

Aku membuka galeri ponselku dan melihat foto seseorang sambil tersenyum seperti seorang maniak.

Aku membuka galeri ponselku dan melihat foto seseorang sambil tersenyum seperti seorang maniak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi, ini adalah cinta pada pandangan pertama, menurutku.

Aku berbaring di tempat tidurku dan menekan ponselku di dada dan memeluknya. Aku tertawa kecil memikirkannya.

Kuharap kau masih lajang.

Ya Tuhan, biarkan dia menjadi milikku. Hanya milikku.

Laws of Love | KookjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang