Dosen

20.1K 168 12
                                    

"Itu yang dibelakang"

Seluruh atensi kelas langsung beralih pada perempuan yang menunduk bagian belakang kelas.

"Maju dan bawa handphone kamu"

Sonia, Perempuan yang menjadi pusat atensi kelas. Ia menatap kaku pada seluruh mata yang menatapnya, Merasa gugup dan bingung menjadi pusat perhatian.

Menelan salivanya gugup, ia berdiri berjalan menuju kedepan yang lebih tepatnya pada meja dosen.

Ia berdiri dihadapan dosen yang tadi memanggilnya.

"Kemari handphone mu?"

Dosen yang bernama Sagara adalah dosen muda berusia 27 tahun itu menatap pada mahasiswinya yang masih menunduk menunggu mengikuti perintahnya.

Sedari awal perempuan itu sudah menarik atensinya, dia cantik tapi bukan itu faktor utamanya namun karena sedari awal kelas, mahasiswi nya ini asik memainkan ponselnya tanpa mendengar penjelasan materi yang ia jelaskan.

Itu benar-benar menganggu dirinya sebagai dosen.

Sonia memberikan ponselnya pada Pak saga, meskipun ragu namun Sonia tidak berani melawan.

"Bagus, sekarang kamu duduk di depan"

Sonia mengerjapkan matanya, menatap dosen yang berdiri tinggi didepannya. Ia mengigit bibirnya kesal, apa-apa ini? sudah menyita ponselnya dan sekarang menyuruh dirinya untuk duduk didepan?

Sial, bantin Sonia.

Meskipun melayangkan tatap sengit Sonia tetap menuruti permintaan dosennya itu. Sonia memang memiliki sifat pendiam sehingga ia lebih suka duduk di paling belakang.

Ia kemudian duduk tepat di bangku paling depan yang selalu kosong tidak di isi oleh mahasiswa.

Sonia duduk dengan perasaan dongkol, tidak memperhatikan dosennya sama sekali hingga pembelajaran selesai.

Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 dimana proses belajar mengajar sudah selesai. Sagara kemudian menutup pembelajarannya setelah mengabsen satu persatu mahasiswanya memastikan tidak ada yang tipsen.

"Selamat sore" Ucapnya lalu berlalu meninggalkan kelas.

Seluruh kelas langsung bersiap-siap membereskan peralatan tulisannya dan akan pulang, begitu juga dengan Sonia.

Ia bergegas kebelakang ke tempat duduknya semula, ia sedikit kesulitan menuju bangkunya karena teman-teman berjalan lawan arah dengannya.

Setelah cukup lama, akhirnya ia mengendong tasnya dan berlari keluar. Ia takut dosen freak satu itu sudah pulang, Sonia baru saja menyematkan nama baru untuk Pak Saga.

Ia menatap pada ruang dosen yang sudah di kunci, hatinya semakin takut. Besok adalah hari Sabtu dimana perkuliahan tidak dilakukan sehingga harus bertemu dengan dosennya itu di hari Senin, Sonia tidak mungkin menunggu hingga hari itu. Mana Senin mereka akan UAS.

"Cilaaa, lihat Pak Saga?"

Cilasa atau teman sekelas Sonia itu menoleh.

"Eh, Itu mobilnya baru keluar dari parkiran"

Sonia mengalihkan tatapannya, ia melotot. Segera ia bergegas menuju motor scoopy pink kesayangannya. Memakai helm dan keluar dari parkiran menggunakan scoopy pink miliknya.

Ia menambah kecepatan laju motornya, mengejar mobil hrv keluaran terbaru berwarna hitam itu. Kondisi jalan yang sedikit macet membuat ia kesusahan menyelip, meskipun menggunakan sepeda motor.

Ia kemudian membelokkan motornya mengikuti mobil hitam dosennya, semakin menancapkan gas motornya namun tiba-tiba.

Brukkk

One Shoot 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang