Dare

8.5K 76 6
                                    


"kakak masih lama ya?"

Ella menahan dirinya dengan tangannya, posisi saatnya saat ini adalah menungging.

Ia kalah bermain kartu dengan Bara dan berakhir mendapatkan hukuman yaitu dare. Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 5 sore dan Ella masih memakai seragam sekolahnya.

Sepulang sekolah ia mendapatkan pesan dari bara bahwasannya Bara baru saja membeli kartu dan menantang Ella untuk bermain kartu. Awalnya Ella menolak namun Bara merayu perempuan itu jika ia menang maka Bara akan membelikan casing hp incaran Ella yang original.

Ella mana mau menolak kesempatan, sehingga ia langsung saja berlari menuju rumah Bara yang tepat disamping rumahnya. Ia dengan semangat memasuki kamar Bara, lelaki yang lebih tua 3 tahun dari Ella yang berusia 18 tahun.

Bara menatap posisi Ella, ia menelan kasar ludahnya. Niat hati ingin menjahili Ella, malah perempuan itu terlihat menggoda dirinya.

"Kak?"

Bara mengerjapkan matanya "E-eh belum, kamu tahan dulu"

"Ini dare apasih kak? nyebelin banget" Ella menggerutu kesal.

Bara berdiri menuju pintu dan menguncinya dari dalam.

"Kak?"

Merasa pegal Ella mengubah posisinya menjadi duduk di atas karpet berbulu kemudian menatap Bara yang membuka lemari dan terlihat mengambil sesuatu.

Ia menatap Bara dengan tatap bingung, Ia membawa 2 dasi. Untuk apa dasi?

"Aku ada permainan yang lebih seru" Ella menatap Bara menunggu pria itu melanjutkan ucapannya. Bara kembali duduk di hadapan Ella.

"tapi berbau dewasa" Ucap Bara menampilkan smirknya.

Elle hanya diam namun banyak pertanyaan yang muncul di benaknya.

"Kita suit dan yang menang harus buka satu pakaiannya sesuai permintaan yang menang"

Ella melotot kaget, "Gak!"

"Casing yang kamu tunjukkan ke kakak nanti kakak belikan 5  kalau kamu mau main game ini"

Ella nampak bimbang, ia yang semula melotot berubah berfikir. Jika ia menerima tawaran Bara maka dirinya tidak perlu menabung dan langsung mendapatkan casing impiannya. hm, hanya membuka pakaian kan? baiklah jika hanya itu, toh saat umur 5 tahun dirinya pernah mandi dengan Bara jadi bukan hal yang perlu dipermasalahkan.

"Deal" Ucap Ella. "Ayo gimana? cepat!"

Bara tersenyum lebar, akhirnya tidak perlu memaksa Ella.

"Gunting batu kertas, oke?"

Ella mengangguk.

"satu, dua, tiga..."

Ella menatap tangannya dan tangan Bara bergantian, sial ia kalah. Tangannya menampilkan kertas dan Bara menampilkan gunting.

"okay buka baju kamu"

"Kak-"

"Udah deal Ella"

Ella menghembuskan nafasnya, ugh ia kira ia akan langsung memang.

Ella melepaskan kancing seragam sekolahnya dan membuka bajunya sehingga hanya menyisakan tank top.

"okay, lanjut. Satu, dua, tiga.."

"KAKK IH CURANG"

"Hahaha udah buru buka tank top kamu"

Ella mengigit bibirnya, baiklah ini hanya permainan. Ia menarik tank top nya keatas dan menyisakan dirinya yang hanya memakai bra hitam.

Bara melunturkan senyumnya, matanya langsung tertuju pada Ella yang terlihat seksi saat ini. Payudaranya yang sekal dan seakan mau tumpah.

"Kak! mata kamu!"

Bara berkedip kemudian berdehem, ia sedikit gugup.

"Ehem, ayo, Satu, dua, tiga.."

Tetap Bara yang menang, entah Dewi Fortuna sedang berpihak padanya atau bagaimana? Bara tiga kali berturut-turut menang.

"Sekarang kamu buka CD kamu"

"Kak rok dulu ih"

"yang menang kakak jadi ikut permintaan kakak"

Meskipun kesal, Ella tetap menurut. Ia langsung berdiri dan mengeluarkan celana dalamnya. Ia langsung merapatkan kakinya karena merasakan dingin.

"Ayo kali ini Aku yang memang" Ucap Ella bersemangat.

"Satu, dua, tiga..."

"Kakak kamu curang!"

"Mana ada! lihat kamu batu dan kakak kertas, dimana curangnya?"

"Ishh jadi kakak mau apa lagi?"

"Ngangkang"

Ella menjatuhkan rahangnya, ini bukan kesepakatan mereka.

"Kak, aturannya kan buka pakaian bukan itu"

"Turutin aja biar cepat"

Dengan malu-malu Ella mulai mengangkangkan kakinya, Ia merasa sangat malu dengan posisinya. Sedangkan Bara merasa tengang disaat ini. Melihat langsung dengan matanya, posisi Ella benar-benar menggoyangkan imannya.

Ia bahkan tertuju langsung vagina Ella yang terpampang, menelan ludahnya. Penasaran dengan benda menonjol ditengah-tengah dan bentuknya yang unik. Ingin sekali bara menunduk.

"Kak? Ayok"

"O-oh ayo, Satu, dua, tiga..."

"yess finally, cepat buka cepat buka celana dan celana dalam kakak"

Ella menampilkan senyum jahilnya, akhirnya ia langsung balas dendam. Bara yang mendengarkan permintaan Ella pun dengan senang hati mengikuti perintah gadis itu, ia tidak merasa di jahili sama sekali.

Ella melotot kala dengan santainya Bara membuka seluruh celananya dan menampakkan penis bara yang sudah tegang berdiri.

"Kak.."

Ella menatap penis itu dengan... takut? Bayangkan benda berurat dan besar berdiri di depanmu? Ella saja sampai melongo melihatnya.

"Hm?"

Bara tersenyum nakal, ia kembali duduk didepan Ella. Melihat Ella yang tidak berkedip sama sekali membuat dirinya bangga akan kejantanannya yang memukau Ella.

"Kamu mau nyoba?"

"Ha? eh- engga apaan sih kak"

Bara tertawa renyah. Posisi mereka saat ini sangat membingungkan. Bara yang tanpa celananya dan Ella mengangkang menampakkan vaginanya.

"Coba sini, enak tau"

"e-engga mau kak"

Bara mengangguk kan kepalanya. Dia merubah posisinya menjadi berbaring dan hal itu membuat Ella kebingungan.

"Sini duduk di atas muka aku"

Versi lengkap dan lebih panas lagi ada di Karyakarsa ya love

Kalian bisa search @/greyaavolanda atau link di bio gue

SPOILER

Aku jilat disini, kamu kulum kontol kakak ya"

"Tapi ka- mphhh"

Ella menutup matanya kuat, sesuatu benda tidak bertulang bergerak menjeliat area sensitifnya. Ia menengadah, rasanya geli dan aneh.

"Kulum La" Bara mendorong Ella agar menunduk.

Ella melotot menatap penis yang berdiri tegak di depannya. Ia menelan ludahnya takut dan menutup matanya. Dengan perasaan yakin ia mengulum penis Bara.

One Shoot 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang