Extra Part - Kangen

1.4K 130 11
                                    

Olen baru saja sampai di apartemen lamanya yang sudah beberapa tahun belakangan ini sudah jarang sekali pria itu kunjungi karena beberapa kesibukan akibat pekerjaannya.

Mata sayu Olen mulai menatap sekeliling ruangan apartemen kecil itu dengan senyum yang merekah, karena setiap ruangan di sana benar-benar membangkitkan kenangan Olen tentang mendiang istrinya.

Walaupun sesak itu masih amat terasa setiap Olen mengingat mendiang sang istri, namun tetap ada rasa bahagia yang menciptakan rindu untuk perempuan yang hingga saat ini masih menjadi nomor satu di hatinya.

Salah satu hal yang paling sering membangkitkan memori tentang Erine adalah apartemen ini, maka dari itu setiap kali Olen rindu dengan sang kekasih hati, maka pria itu akan mendatangi apartemen yang sudah tak lagi ia tinggali ini.

Karena sejak Nachia masuk sekolah beberapa tahun lalu, Olen memutuskan untuk pindah dari apartemen yang penuh kenangan itu ke rumah yang sudah ia beli dengan uangnya sendiri.

Salah satu alasan terkuatnya adalah karena Olen tak bisa terus berada di sana, bayang-bayang mendiang sang istri terus menghantui pikiran pemuda itu.

Dan hal yang selalu Olen lakukan adalah menangisinya.

Namun, Olen sadar jika tidak seharusnya dia terus-terusan berada di fase kehilangan begini, karena hidup akan harus tetap berjalan, meskipun terseok-seok karena ditinggalkan.

Sehingga pemuda itu membuat keputusan besar dalam hidupnya yakni membeli rumah dan mulai pindah ke sana untuk memulai sesuatu yang baru bersama anaknya, Nachia Shopin Manuel.

Baru saja punggungnya mendarat di sofa yang menjadi tempat favorit Erine dahulu, tiba-tiba ponselnya berbunyi, menampilkan nama Nachia sebagai peneleponnya.

Dengan senyum yang merekah, pemuda itu mulai mengangkat panggilan tersebut, "halo anak baba," sapa Olen sembari menyandarkan kepalanya dengan tenang.

"Babaaaa," panggil sang anak yang berhasil membuat Olen terkekeh geli, "baba lagi dimanaaa?" tanyanya dengan nada riang.

Olen terkekeh mendengarnya, "baba lagi di apart sayang, kenapa?"

"Ihh kok gak ajak-ajak Chia sihhh?" tanyanya dengan nada yang sedikit dinaikkan, "kan Chia juga kangen sama ibu," lanjutnya kesal.

Sementara Olen malah makin tertawa dibuatnya, "kan tadi Chia masih asik main sama regie dan onty ribka," balasnya dengan nada tenang.

Oh iya, Regie adalah anak dari kakaknya Olen yakni Olla. Dimana gadis manis itu akhirnya dinikahi oleh sahabatnya sendiri, Jasson Chandra.

"Babaaa tapi nanti ke apart lagi ajak Chia yaa," ucap gadis cantik itu yang dibalas anggukan oleh Olen, "okedeh, tadi Chia cuma pengen denger suara baba aja, sekarang Chia main lagi yaa sama Regie dan onty Ribka."

Olen terkekeh, "okee sayang, tapi kasih hapenya di onty Ribka dulu dong, baba mau ngomong," ucapnya yang diangguki oleh Nachia.

Tak lama suara Ribka terdengar, "kenapa bang?" tanya gadis cantik yang berstatus sebagai adik Olen itu.

"Nitip Chia bentar yaa, abang kayaknya baru pulang dari apart agak malem," jawabnya sambil memandang kosong ke arah depan, "abang lagi kangen banget sama Erine."

Terdengar helaan napas pelan dari arah seberang, "besok aja abang jemput Chianya, gapapa dia di rumah mama papa dulu bareng sama aku nanti tidurnya," ucap Ribka pelan, memahami jika sang abang masih menaruh perasaan yang begitu dalam pada mendiang istrinya, "biar abang bisa leluasa oke? aku tau abang lagi butuh waktu buat nikmatin suasana di sana."

JOY [ORINE] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang