Chapter 05

106 22 0
                                    

[Name] sekarang ini tengah mengawasi Ah-Ro yang sedang mabuk usai dia mengambil gajihnya dengan cara meminum satu guci kecil minuman dikala sang bos tak mau memberikan gajihnya dengan nominalnya yang benar.

"Hati-hati A-Ro-ya." Ucap [Name] sambil menarik Ah-Ro yang hampir saja tertabrak gerobak di depannya.

[A-Ro = Nama kesayangan dari Name]

Ah-Ro menoleh dengan pipi merahnya. "Heuk... Gwenchana... Aku tidak apa-apa.. Heuk..!" Balasnya dengan cegukan kecil akibat tak terbiasa dengan minuman beralkohol.

Ah-Ro pun kembali melepaskan rangkulan [Name] dan mencoba berjalan sendiri walau terus sempoyongan.

[Name] menghela nafas.

Mengikuti kembali Ah-Ro yang berjalan di depan dan terus-terusan hampir terjatuh jikalau saja [Name] tak selalu sigap untuk menahannya.

"Nona, maukah─"

"Minggir brengsek." [Name] segera menyela dan menarik Ah-Ro kembali ke dekatnya dan menjauhkan gadis itu dari seorang pria mencurigakan yang tiba-tiba saja mendekati Ah-Ro.

"!!" Pria itupun sontak merinding dikala suara dingin [Name] menyapanya dengan kalimat umpatan, segera dia pun pergi meninggalkan kedua gadis tersebut.

"Bagaimana bisa dia berani memanggilku seorang pencuri?" Racau Ah-Ro mendumel kesal yang di dengar [Name].

"Apa kau mau aku membunuhnya?" Tanya [Name] sigap sambil menunjukkan pedangnya yang masih tersarung.

Ah-Ro sontak mendelik, meski mabuk tapi mendengar perkataan yang seram dari sahabatnya itu tentu membuatnya tak bisa diam membiarkan.

"Tidak... Jangan macam-macam.." Katanya sambil menyentil sekilas kening [Name] dan lalu lanjut berjalan dengan sempoyongan.

[Name] yang mendapat sentilan di jidatnya pun lantas terkekeh pelan, meski perkataannya tadi hanya bercanda namun jika Ah-Ro menginginkannya. Dia pasti akan mengabulkannya dengan menyingkirkan orang yang sudah menyakiti sahabatnya ini.

"Ouh! Mengapa tanah begitu dekat?" Ah-Ro kembali meracau yang membuat [Name] di samping pun merasa sedikit malu akan perilaku mabuk Ah-Ro tersebut.

"Pergi!"

"Pergi! Enyahlah!"

[Name] menutup muka sejenak, ah ingin sekali rasanya dia tinggalkan anak itu disini. Tapi tentu saja dia mana bisa bersikap begitu? Saat sang pemilik tubuh saja menyayangi gadis itu.

Dan juga dia tidak ingin kelewatan melihat adegan dari dramanya yang kini bisa dia saksikan secara langsung.

"Enyahlah!" Ucapan ini lantas menarik atensi Ah-Ro yang semula sedang mencoba mengusir tanah yang sama sekali tak bisa bergerak.

Menoleh dan melihat dua orang anak kecil sedang menatapi dagangan seorang ibu-ibu sebelum kemudian bergerak cepat mencuri makanan yang dijual.

"Aigoo! Mengapa anak-anak itu mencuri!"

Ah-Ro yang melihat kejadian itupun lekas berlari mengikuti si kedua anak kecil yang baru saja mencuri tersebut.

[Name] tentunya langsung mengikuti.

"Tunggu, sampai aku menangkapmu."

"Aku bilang aku tidak mencuri─Aaakh...!" Ah-Ro pun tak sengaja tertabrak seseorang dan hampir jatuh karenanya, tapi orang yang dia tabrak bisa dengan sigap menangkapnya.

[Name] pun menyaksikannya dari jarak yang aman dan sedikit meringis kala salah satu sepatu Ah-Ro terlepas ke udara ketika gadis itu terjatuh dengan elit-nya di dekapan seorang pemuda.

Hwarang X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang