"Jangan menilaiku dengan standar yang kau buat, aku lebih suka menjadi diriku sendiri. Karena aku bukan orang lain."
Seorang remaja yang selalu disebut sebagai sebuah produk gagal yang terlahir di dunia, disepelekan, dan direndahkan.
Demi memenuhi p...
"Dasar ... entah apa alasan kalian berdua datang jauh-jauh dari luar." Hiiragi berbalik dan melangkah pergi dari sana sembari berkata, "Tapi, berani juga kalian masuk ke wilayah ketua."
Sakura dan [name] berdiam diri di tempatnya. Kedua tangan [name] terkepal. Entah apa maksud dari ucapan lelaki itu, mungkin [name] merasa sedikit tersinggung kali ini.
🎐
Tanpa menunggu lama, keduanya segera menyusul dan kembali bergabung dengan yang lainnya.
Sesampainya di sana, Nirei langsung menyambut mereka dengan sebuah pertanyaan, "Sakura-san, Aomi-san, apa yang kalian bicarakan?"
Pertanyaan itu dijawab seadanya oleh Sakura, "Tidak ada."
"Lalu, dia orang yang seperti apa?" tanya Nirei si pemuda yang paling ingin tahu.
"Orang aneh yang marah-marah dan kesakitan sendiri sampai harus makan Gas-kun10," jawab Sakura.
Nirei yang baru saja mendapatkan fakta terbaru pun segera menyalinnya ke dalam buku catatannya.
Tingkahnya membuat Sakura terheran. "Kenapa harus dicatat?"
Pemuda berambut kuning itu menoleh ke arah Sakura. "Kenapa, katamu?" tanya Nirei tepat di depan wajah Sakura. Pemuda itu pun mulai menjelaskan dengan antusias, "Hiiragi-san itu salah satu Empat Raja Bofuurin di sekolah ini!"
[Name] yang penasaran berceletuk, "Empat Raja?"
Nirei mulai mengatakan semua hal yang ia tahu tentang Bofuurin. "Di Bofuurin, Umemiya-san berada di puncak. Lalu, di bawahnya ada Empat Raja. Masing-masing dari mereka berperan sebagai ketua dari setiap kelas dalam tiga angkatan."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Berarti kita sama seperti pasukan? Karena angkatan kelas satu," ucap Sakura menyimpulkan.
Nirei tersenyum simpul. "Oh, bukan. Bofuurin sendiri diambil dari penamaan Empat Maharaja Langit, diurutkan dari kelas satu sampai empat." Pemuda dengan surai kuning itu melanjutkan, "Tamon, Jikoku, Zojo, Komoku. Sedangkan kita adalah Tamon," pungkas Nirei meluruskan.
[Name] yang mendengar hanya menganggukkan kepalanya seolah mengerti. Gadis berambut biru kehitaman itu kembali memfokuskan pandangannya saat Hiiragi berbicara.
"Buatlah kelompok dari empat sampai lima orang. Tiap kelompok harus ada satu orang dari kelas tiga atau dua, ikuti instruksi mereka baik-baik," pesan pemuda bergigi tajam itu.
"Ayo, cepat pergi!" perintah Hiiragi.
Sakura yang butuh penjelasan pun bertanya, "Pergi ke mana? Mau apa?"