07. Fight Determination

360 48 8
                                    

──── P r o o f ────
.
.
.
.
.

Chapter sebelumnya ...

Netra blueberry milik gadis itu memicing, [name] membuka suaranya penuh waspada. "Apa yang Shishitoren lakukan di sini?" tanya [name] penuh selidik dengan suara beratnya.

Tak ada jawaban, yang [name] dengar hanyalah tawa licik di sana.

Hingga gadis itu melebarkan matanya saat menyadari anggota Shishitoren tersebut kini berlari dengan tinjuan yang siap menghantam kepala [name].

🎐

Saat ini, keadaan di SMA Fuurin tampak sangat tegang. Tomiyama yang mengaku dirinya adalah pemimpin dari Shishitoren datang dan membuat keributan dengan deklarasi perang antara dirinya dengan Umemiya, si puncak Fuurin.

Hal ini Tomiyama lakukan dengan alibi bahwa Fuurin telah membuat kekacauan di daerah Shishitoren, dan ia ingin membalasnya dengan pertarungan satu lawan satu antara dirinya dan Umemiya.

Umemiya mengakui kesalahan yang sudah anggotanya lakukan, dan menolak dengan mengatakan bahwa kini mereka telah impas saat melihat banyak anggota SMA Fuurin yang juga telah dibuat babak belur oleh Tomiyama.

Keadaan dibuat panas saat menyadari bahwa pemimpin Shishitoren itu tampaknya menolak mentah-mentah argumen yang Umemiya katakan.

Tomiyama menyerang lelaki itu dengan tendangan ke arah wajahnya. Tentu saja tidak semudah itu, Umemiya dengan mudah menahan serangan yang diberikan untuknya.

Mereka lagi-lagi dibuat terkejut saat mendengar bahwa yang Tomiyama inginkan saat ini adalah Umemiya dan Fuurin menjadi miliknya, agar ia tak lagi bosan saat berada di puncak.

Umemiya melunakkan ekspresinya dan menatap pemuda pendek dengan surai keabu-abuan itu dengan wajah iba. "Tomiyama, pasti berat, ya?" tuturnya perlahan, yang dibalas dengan wajah bingung oleh Tomiyama.

"Hei,hei ... Omong kosong apa yang kau bicarakan pada pemimpin kami?"

Lelaki yang lebih pendek dari Umemiya itu menoleh saat mendengar suara dari seseorang yang sangat dikenalnya dan diikuti oleh banyak langkah kaki, ia pun bertanya dengan bingung, "Heh? Apa yang kalian lakukan di sini?"

Yang baru saja datang adalah Togame dan para antek-anteknya. Lelaki dengan kacamata bundar berwarna kuningnya itu lantas berkata, "Begini, ya. Sebagai ketua, jangan asal menyerang sendiri."

Togame kembali melanjutkan sembari menepuk pundak milik Tomiyama. "Kau tak akan bisa menang," ungkapnya dengan raut wajah santai.

Setelah berbicara dengan Tomiyama, Togame mengalihkan perhatiannya saat melihat beberapa orang mendekat. "Yo, Othello-kun! Lama tidak bertemu," sapanya terhadap Sakura yang kini berdiri di samping Umemiya bersama dengan yang lainnya.

"Yo, jelek," balas Sakura cukup sarkas.

Umemiya yang merasa bahwa dirinya sudah memerintahkan mereka untuk tetap berada di belakangnya pun berucap, "Hei, aku bilang tunggu di sana--"

"Berisik!" seru Sakura menyela.

"Terserah kalian mau satu lawan satu. Aku hanya tidak suka gerombolan seperti ini!" jelas pemuda dengan manik heterochromia itu kesal menatap gerombolan Shishitoren. Mendengar itu Umemiya hanya tersenyum.

Kembali kepada Tomiyama yang tampaknya terganggu dengan kehadiran rekan-rekannya, pemuda itu lantas menghentak-hentakkan kakinya kesal seraya menunjuk kelompoknya sendiri. "Sekarang kami ingin satu lawan satu. Jadi, kalian mundurlah!" perintahnya jengkel.

𝙋𝙧𝙤𝙛𝙛 | 𝗪𝗶𝗻𝗱 𝗕𝗿𝗲𝗮𝗸𝗲𝗿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang