02. Fuurin student apparition

1.2K 166 7
                                        

──── P r o o f ────
.
.
.
.
.

Chapter sebelumnya ...

Kotoha dan [name] terhimpit oleh punggung tegap milik Sakura yang tengah berusaha menghindari ayunan tongkat pemukul besi yang mengarah padanya, kaki pemuda bermanik heterochromia itu juga tampak terluka saat salah satu dari berandalan tersebut menggoreskan pisau ke arah mata kakinya sampai menciptakan luka yang lumayan dalam.

"Lihat, kan. Makanya tidak perlu pikirkan orang lain," batin Sakura seraya meringis.

🎐

"Sakura?" Kotoha cukup terkejut dengan tindakan yang dilakukan lelaki itu, [name] juga merasakan hal yang sama. Bahkan sekarang pundak [name] terasa sakit saat membentur teralis di belakangnya.

Orang yang tadinya gagal mengenai Sakura, kini kembali mengangkat tongkat pemukul besinya dengan wajah yang menyeringai.

"Benar-benar ... apa yang aku lakukan?" Wajah Sakura terlihat gelisah dan ketakutan. Pemuda itu terus berpikir mengapa ia harus melakukannya. Lelaki dwiwarna itu seolah menyesali tindakan yang ia perbuat, tapi tindakan yang tengah ia lakukan saat ini justru berkebalikan dengan apa yang ia pikirkan.

Tongkat pemukul besi itu mulai bergerak mendekati wajahnya, mata Sakura membelalak, keringat bercucuran menghiasi wajahnya. "Apa yang ingin aku lakukan?"

Sakura memejamkan matanya, bersiap untuk menerima pukulan benda logam itu. Namun, setelah menunggu tak ada apapun yang ia rasakan. Sakura justru mendengar celetukan seseorang.

"Anak kelas satu, ya? Terimakasih sudah membantu."

Sakura membuka matanya dengan terkejut menatap seseorang yang kini tengah melindunginya dengan menjadikan tubuhnya sebagai tameng, sehingga ayunan tongkat tadi tidak mengenai wajah Sakura, melainkan pundak orang didepannya. [Name] yang sedari tadi memperhatikan juga dibuat terkejut.

"Seragam ... Fuurin." Mata sakura kini tertuju pada kerah dengan kancing berlogo yang dimiliki orang didepannya, orang itu juga mengenakan seragam yang sama dengan yang Sakura kenakan saat ini.

"Kotoha-chan." Panggilan itu membuat Kotoha membuka matanya dengan raut wajah gembira sekaligus lega.

Lelaki dengan rambut jabrik yang kini tengah melindungi mereka bertiga kembali berkata. "Jangan bilang ke dia kalau kau terlibat dalam bahaya."

Lelaki yang diketahui berasal dari Fuurin--sekolah yang sama dengan Sakura--itu, meraih tongkat yang ada di pundaknya dan dengan cepat menyikut wajah pelaku yang telah mendaratkannya di sana hingga membuatnya pingsan.

Para berandalan yang tersisa di sana menoleh dengan wajah terkejut saat mendengar beberapa derap langkah kaki, dan melihat ada tiga orang yang juga mengenakan seragam Fuurin mendekat ke arah mereka.

"Hei, kalian ... mengayunkan benda seperti ini di sekitar kota?" Pemuda berambut jabrik tersebut lantas membengkokkan benda logam itu dengan kedua tangannya dan berteriak menampilkan wajah marah dengan deretan gigi tajamnya. "Kalian pasti tahu akibatnya, kan! Maju sini!"

[Name] bertanya-tanya, siapa sebenarnya lima orang ini. Tampilan mereka tak jauh berbeda dengan para berandalan itu, tapi mereka justru menolong [name] serta perempuan di sampingnya dan melawan balik orang-orang yang yang membuat kerusuhan tersebut.

Sakura bahkan menatap mereka dengan wajah tak percaya. "Kenapa ... Fuurin menolongku?" Tanya Sakura dalam hatinya.

"Ada Fuurin!"

𝙋𝙧𝙤𝙛𝙛 | 𝗪𝗶𝗻𝗱 𝗕𝗿𝗲𝗮𝗸𝗲𝗿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang